{11} Hud / هود | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الرعد / Ar-Ra’d {13} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yusuf يوسف (Nabi Yusuf) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 12 Tafsir ayat Ke 99.
فَلَمَّا دَخَلُوا عَلَىٰ يُوسُفَ آوَىٰ إِلَيْهِ أَبَوَيْهِ وَقَالَ ادْخُلُوا مِصْرَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ ﴿٩٩﴾
fa lammā dakhalụ ‘alā yụsufa āwā ilaihi abawaihi wa qāladkhulụ miṣra in syā`allāhu āminīn
QS. Yusuf [12] : 99
Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, dia merangkul (dan menyiapkan tempat untuk) kedua orang tuanya seraya berkata, “Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman.”
Ya’qub dan keluarganya pergi ke Mesir menuju tempat Yusuf. Ketika mereka telah sampai kepadanya, maka Yusuf merangkul ibu bapaknya seraya berkata kepada mereka, “Masuklah ke negeri Mesir dengan kehendak Allah, dan kalian akan aman dari kesusahan dan kekeringan, serta dari segala yang tidak menyenangkan.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan kisah keberangkatan Ya’qub ke tempat Yusuf a.s. dan kedatangannya di negeri Mesir atas perintah Yusuf yang memerintahkan kepada saudara-saudaranya agar mendatangkan semua keluarga mereka ke negeri Mesir. Maka mereka membawa semua keluarga mereka dan berangkat meninggalkan negeri Kan’an —tempat tinggal mereka— menuju negeri Mesir.
Tatkala Yusuf a.s. mendapat berita bahwa mereka telah berada di dekat perbatasan Mesir, maka ia keluar untuk menyambut kedatangan mereka. Yusuf memerintahkan pula kepada semua pembantu dan orang-orang terkemuka negeri itu untuk menyambut kedatangan Nabi Allah Ya’qub a.s. Menurut suatu pendapat, Raja Mesir pun ikut keluar menyambut kedatangannya, pendapat inilah yang mendekati kebenaran.
Kebanyakan kalangan ulama tafsir merasa kesulitan dalam menafsirkan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Yusuf memberikan tempat kepada ibu bapaknya dan berkata, “Masuklah kalian ke negeri Mesir.”
Sebagian ulama tafsir mengatakan bahwa di dalam ayat ini terdapat taqdim dan ta-khir. Makna yang dimaksud ialah:
…dan dia berkata “Masuklah kalian ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman.”
Lalu ia memberikan tempat kepada kedua orang tuanya dan menaikkannya ke singgasana.
Tetapi Ibnu Jarir membantah penafsiran ini dengan bantahan yang cukup beralasan. Kemudian Ibnu Jarir memilih pendapat yang diriwayatkan oleh As-Saddi, yaitu Yusuf merangkul ibu bapaknya ketika menyambutnya, dan setelah mereka tiba di pintu gerbang kota, ia berkata kepada mereka:
Masuklah kalian ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman.
Akan tetapi, penafsiran ini pun masih perlu dipertimbangkan kebenarannya, karena makna al-iwa hanyalah dipakai untuk pengertian memberikan tempat. Seperti pengertian yang terdapat di dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lainnya, yaitu:
Yusuf membawa saudaranya (Bunyamin) ke tempatnya. (Yusuf:69)
Di dalam sebuah hadis disebutkan:
Barang siapa yang memberikan tempat kepada seorang ahli bid’ah, hingga akhir hadis.
Dengan demikian, tiada halangan bila dikatakan bahwa setelah mereka masuk ke tempat Yusuf dan Yusuf memberikan tempat kepada mereka, lalu ia berkata, “Masuklah kalian ke negeri Mesir”, dan Yusuf memberikan jaminan keamanan kepada mereka seraya berkata, “Tinggallah di negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman,” yakni aman dari kesengsaraan dan paceklik yang selama ini menimpa kalian.
Menurut suatu pendapat —hanya Allah Yang Maha Mengetahui kebenarannya— sesungguhnya Allah melenyapkan musim paceklik selanjutnya dari penduduk negeri Mesir berkat kedatangan Nabi Ya’qub kepada mereka, sebagaimana dilenyapkan-Nya musim paceklik yang didoakan oleh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ atas penduduk Mekah. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berdoa atas mereka:
Ya Allah, tolonglah aku dengan menimpakan musim paceklik atas mereka seperti musim pacekliknya Yusuf.
Kemudian mereka (penduduk Mekah yang kafir) memohon kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dengan merendahkan diri melalui utusan mereka Abu Sufyan agar musim paceklik itu dilenyapkan dari mereka. Maka sisa musim paceklik itu dilenyapkan berkat doa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Yusuf merangkul ibu bapaknya. (Yusuf:99)
As-Saddi dan Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan, sesungguhnya yang dimaksud dengan keduanya ialah ayah dan bibinya, karena ibu Nabi Yusuf telah meninggal dunia di masa lalu.
Menurut Muhammad ibnu Ishaq dan Ibnu Jarir, keduanya adalah ayah dan ibunya, kedua-duanya masih hidup.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa tiada suatu dalil pun yang menunjukkan bahwa ibu Nabi Yusuf telah meninggal dunia saat itu. Makna lahiriah Al-Qur’an menunjukkan bahwa ibu Nabi Yusuf masih hidup. Pendapat yang dibela oleh Ibnu Jarir ini merupakan pendapat yang dimenangkan karena sesuai dengan konteks ayat.
فلما “Maka tatkala”, Ya’qub, anak-anak beliau dan ke-luarga mereka telah berangkat meninggalkan negeri mereka menuju ke tempat Yusuf di Mesir dan pemukimannya, dan ketika mereka telah sampai دَخَلُوا عَلَى يُوسُفَ آوَى إِلَيْهِ أَبَوَيْهِ “mereka masuk ke (tempat) Yusuf. Yusuf merangkul ibu bapaknya”, mendekatkan mereka berdua kepada dirinya dan mengistimewakan mereka dengan mendekatkannya, serta memperlihatkan kebaktian, kebaikan, penghormatan, dan pengagungan yang besar kepada kedua orang tuanya وقال “dan dia berkata”, kepada seluruh anggota keluarganya, ادْخُلُوا مِصْرَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ آمِنِينَ “Masuklah kamu sekalian ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman”, dari segala yang dibenci dan menakutkan. Mereka masuk dalam suasana yang menyenangkan. Kelelahan dan kesusah-an penghidupan mereka pun pupus, dan terwujudlah kebahagiaan dan keceriaan.
Sekian lama berlalu setelah kejadian itu, berangkatlah nabi yakub bersama keluarga besarnya ke mesir menuruti pesan nabi yusuf. Maka ketika mereka sudah sampai di mesir dan masuk ke tempat yang telah disediakan oleh nabi yusuf, dia merangkul kedua orang tuanya seraya berkata kepada semua anggota rombongan, masuklah kamu ke negeri mesir, insya Allah kalian masuk dalam keadaan aman. Dan ketika keluarga besar nabi yusuf sudah menempati ruangan yang disediakan, dia menuntun dan menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana yang sudah disiapkannya. Dan mereka semua tunduk bersujud memberi penghormatan kepadanya. Dan dia berkata kepada ayahnya, wahai ayahku! inilah takwil dari mimpiku yang dahulu itu aku ceritakan kepada engkau. Dan sesungguhnya tuhanku yang selalu memelihara dan melindungiku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya tuhanku telah berbuat baik kepadaku dengan menyempurnakan nikmat-Nya, antara lain ketika dia membebaskan aku dari penjara setelah difitnah, ketika membawa kamu dari dusun menuju mesir, dan setelah setan memerdaya saudara-saudaraku sehingga merusak hubungan antara aku dengan saudara-saudaraku itu. Sungguh, tuhanku mahalembut terhadap apa yang dia kehendaki dengan mengaturnya secara rapi. Sungguh, dia yang maha mengetahui segala sesuatu, lagi mahabijaksana dalam ketetapan-Nya.
Yusuf Ayat 99 Arab-Latin, Terjemah Arti Yusuf Ayat 99, Makna Yusuf Ayat 99, Terjemahan Tafsir Yusuf Ayat 99, Yusuf Ayat 99 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yusuf Ayat 99
Tafsir Surat Yusuf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)