{11} Hud / هود | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الرعد / Ar-Ra’d {13} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yusuf يوسف (Nabi Yusuf) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 12 Tafsir ayat Ke 108.
قُلْ هَـٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ ﴿١٠٨﴾
qul hāżihī sabīlī ad’ū ilallāh, ‘alā baṣīratin ana wa manittaba’anī, wa sub-ḥānallāhi wa mā ana minal-musyrikīn
QS. Yusuf [12] : 108
Katakanlah (Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.”
Katakanlah kepada mereka (wahai Rasul), “Inilah jalanku, aku mengajak beribadah kepada Allah semata dengan hujjah (bukti nyata) dari Allah dan keyakinan. Yaitu, aku dan orang-orang yang mengikuti aku. Aku mensucikan Allah dari seagala sesuatu, dan aku bukan termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan selain-Nya.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada Rasul-Nya untuk menyampaikan kepada manusia dan jin bahwa inilah jalan agamaku dan sunnahku, yaitu menyeru kepada persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku menyeru kepada Allah dengan hujah yang nyata, keyakinan dan bukti akan kebenaran seruan ini. Seruan ini dilakukan pula oleh semua orang yang mengikuti jalanku atas dasar hujah yang nyata dan bukti yang jelas menurut rasio dan syara’.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Mahasuci Allah.
Artinya, aku menyucikan Allah, mengagungkan-Nya, dan membesarkanNya dari semua kemusyrikan, tandingan, persamaan, anak, orang tua, istri, pembantu atau penasihat. Mahasuci dan Mahatinggi Allah dari memiliki kesemuanya itu dengan ketinggian yang sebesar-besarnya.
Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (Al-Isra:44)
Allah berfirman kepada NabiNya Muhammad, قل “Katakanlah”, kepada manusia هذه سبيلي “Inilah jalanku (agamaku)”, yaitu jalanku yang aku mengajak (orang) ke sana. Ia adalah lintasan yang mengantarkan menuju kepada Allah dan menuju tempat ke-muliaanNya, yang mengandung adanya pengetahuan tentang ke-benaran dan pengamalannya serta lebih mendahulukan kebenaran itu (daripada segala sesuatu), memurnikan agama hanya untuk Allah semata, tiada sekutu bagiNya. أدعو إلى الله “Aku mengajak (kamu) kepada Allah”, maksudnya aku menganjurkan umat manusia dan para hamba untuk berjalan menuju Rabb mereka, dan aku meng-himbau mereka untuk me-nyambutnya dan memperingatkan mereka dari perkara-perkara yang menjauhkan mereka dariNya. Ditambah lagi, bahwa aku على بصيرة “(mengajak) dengan hujjah yang nyata”, yang berasal dari aga-maku. Maksudnya, aku bertumpu pada ilmu dan keyakinan tanpa ada unsur syak, kebimbangan dan keraguan. Begitu pula, أنا ومن اتبعني “orang-orang yang mengikutiku”, mereka mengajak kepada Allah se-bagaimana aku mengajak berdasarkan hujjah yang nyata tentang urusan (yang mereka dakwahkan). وَسُبْحَانَ اللَّهِ “Mahasuci Allah”, dari hal-hal yang dinisbatkan kepada Allah dari sesuatu yang tidak pantas dengan keagungannya atau menafikan kesempurnaanNya. وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ “Dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”, pada semua urusanku. Bahkan aku hanya menyembah Allah dengan memurnikan agama bagiNya.
Allah menjelaskan bahwa kebanyakan manusia berpaling dan tetap enggan menerima kebenaran tentang keesaan-Nya. Allah lalu berpesan kepada rasulullah, katakanlah, wahai Muhammad, ‘inilah jalan yang Allah tunjukkan ke-pada-ku. Aku dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh yang mengikutiku mengajak kamu kepada Allah dengan yakin serta mengandung bukti-bukti yang mengetuk akal dan perasaan manusia. Mahasuci Allah dengan segala kesempurnaan-Nya, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik yang mempersekutukan Allah dengan yang lain. Setelah pada ayat yang lalu Allah memperingatkan siksa yang tidak dapat dihindari serta datangnya hari kiamat yang tidak terduga sebagai balasan atas keberpalingan manusia dari tuntunan para rasul, lalu pada ayat berikut Allah menjelaskan makna pengutusan para rasul. Kami tidak mengutus nabi dan rasul sebelummu, wahai nabi Muhammad, melainkan orang laki-laki, yakni manusia pilihan, yang kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri tempat para nabi dan rasul itu tinggal. Tidakkah mereka, yakni manusia dan secara khusus kaum musyrik mekah, bepergian di bumi sehingga mereka dapat melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka yang mendustakan para nabi dan rasul’ dan sungguh, negeri akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa dibandingkan dengan kemegahan dan kemewahan dunia. Tidakkah kamu mengerti dan bisa berpikir jernih untuk menerima kebenaran yang dibawa para nabi dan rasul tersebut’.
Yusuf Ayat 108 Arab-Latin, Terjemah Arti Yusuf Ayat 108, Makna Yusuf Ayat 108, Terjemahan Tafsir Yusuf Ayat 108, Yusuf Ayat 108 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yusuf Ayat 108
Tafsir Surat Yusuf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)