{12} Yusuf / يوسف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | ابراهيم / Ibrahim {14} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d الرعد (Guruh (Petir)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 13 Tafsir ayat Ke 4.
وَفِي الْأَرْضِ قِطَعٌ مُتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَىٰ بِمَاءٍ وَاحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلَىٰ بَعْضٍ فِي الْأُكُلِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ ﴿٤﴾
wa fil-arḍi qiṭa’um mutajāwirātuw wa jannātum min a’nābiw wa zar’uw wa nakhīlun ṣinwānuw wa gairu ṣinwāniy yusqā bimā`iw wāḥidiw wa nufaḍḍilu ba’ḍahā ‘alā ba’ḍin fil-ukul, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy ya’qilụn
QS. Ar-Ra’d [13] : 4
Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang berdampingan, kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman, pohon kurma yang bercabang, dan yang tidak bercabang; disirami dengan air yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainnya dalam hal rasanya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.
Di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan satu sama lain, diantaranya ada tanah yang baik yang bisa menumbuhkan tanaman yang bermanfaat bagi manusia, dan ada pula tanah gersang bergaram yang tidak bisa menumbuhkan tanaman apa pun. Pada tanah yang baik terdapat kebun-kebun anggur, dan Dia menjadikan padanya tanaman bermacam-macam, pohon-pohon kurma yang berhimpun di satu tempat dan tidak berhimpun di satu tempat. Semua itu dalam perawatan yang sama, dan minum dari air yang sama, tetapi berbeda buah, ukuran, rasa dan selainnya. Ini manis dan ini asam. Sebagiannya lebih baik daripada sebagian yang lain dalam hal rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi siapa yang memiliki hati yang memahami perintah dan larangan-Nya.
Setelah menyebutkan tentang alam langit, maka Allah menyebutkan kekuasaan, kebijaksanaan, dan hukum-hukumnya di alam bagian bawah. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi.
Yaitu menjadikannya luas membentang secara memanjang dan melebar, lalu Allah memancangkan gunung-gunung yang kokoh dan tinggi-tinggi untuk memantapkannya, serta mengalirkan padanya sungai-sungai, mata air-mata air, dan sungai-sungai kecil untuk mengairi segala sesuatu yang Dia ciptakan padanya, yaitu buah-buahan yang beraneka ragam warna, bentuk, rasa, dan baunya. berpasang-pasangan. (Ar Ra’du:3) Artinya, dari tiap jenis ada dua macam yang berpasangan.
Allah menutupkan malam kepada siang.
Dia menjadikan masing-masing dari keduanya menyusul yang lainnya dengan cepat. Dengan kata lain, apabila yang satunya pergi, maka yang lainnya datang, dan apabila yang lainnya pergi, maka yang satunya datang. Allah pulalah yang mengatur waktu, sebagaimana Dia mengatur tempat dan penduduknya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Yakni memikirkan tanda-tanda kebesaran Allah, kebijaksanaan, dan bukti-bukti yang menunjukkan keesaan-Nya.
(و) “Dan,” di antara tanda kebesaran Allah yang menun-jukkan kesempurnaan kekuasaan dan keistimewaan ciptaanNya, Dia menjadikan وَفِي الْأَرْضِ قِطَعٌ مُتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ “di bumi ini bagian-bagian yang berdampingan dan kebun-kebun,” di dalamnya terdapat berbagai macam pepohonan, berupa pohon anggur, kurma, biji-bijian dan lain-lain. Ada pohon kurma yang sebagiannya صِنْوَانٌ “bercabang-cabang,” artinya beberapa batang pohon berada di atas satu pongkol tanaman وَغَيْرُ صِنْوَانٍ “yang tidak bercabang-cabang,” maksudnya setiap pohon berada pada pongkolnya masing-masing. Semuanya يُسْقَى بِمَاءٍ وَاحِدٍ “disirami dengan air yang sama,” dan tanahnya pun sejenis. وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلَى بَعْضٍ فِي الْأُكُلِ “Kami melebihkan sebagian tanaman itu di atas sebagian tanaman yang lain tentang rasanya,” dalam aspek warna, cita rasa, manfaat, dan tingkat kelezatan. Ada jenis tanah yang baik (subur), bisa menumbuhkan ilalang dan rerumputan yang banyak, bermacam pohon dan tanaman. Ada tanah yang berada di dekat tanah tadi, (namun) tidak bisa menumbuhkan tanaman atau-pun menyimpan cadangan air. Ada tanah yang mampu menyimpan suplai air, namun tidak mampu menumbuhkan ilalang. Ada tanah yang lain mampu menumbuhkan tanaman biji-bijian dan berbagai pepohonan, namun tidak menumbuhkan rumput ilalang. Buah ini begitu manis, sementara buah itu pahit. Dan buah yang lain rasanya sedang-sedang saja. Apakah keanekaragaman ini muncul dari dzat-nya itu sendiri dan karakteristiknya, ataukah merupakan ketentuan dari al-Aziz ar-Rahim (Dzat Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang)? إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ “Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir,” mak-sudnya bagi orang-orang yang mempunyai akal pikiran yang meng-antarkan mereka menuju hal-hal yang bermanfaat bagi mereka dan mengajak mereka kepada kematangan hidayah dan berpikir tentang Allah, berupa pesan-pesan, perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya. Adapun orang-orang yang kerap berpaling dan orang-orang yang berpikiran tumpul, maka mereka berada dalam kubangan ke-gelapan tanpa mengetahui apa-apa, berjalan mondar-mandir dalam kesesatan mereka, tidak mendapatkan jalan petunjuk kepada Rabb mereka, dan tidak memahami ucapan-ucapanNya.
Dan di bumi yang terhampar dengan gunung-gunung yang tegak berdiri dan sungai-sungai yang berkelok-kelok dan bermuara ke laut, terdapat bagian-bagian tanah yang berdampingan dengan jarak yang berbeda serta kualitas kesuburan yang berbeda pula. Ada bagian tanah yang baik menjadi kebun-kebun anggur, ada yang cocok ditanami tanaman-tanaman tertentu, dan ada pula yang cocok ditanami pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang. Bagian-bagian tanah yang ditanami itu disirami dengan air yang sama. Tanaman-tanaman itu tumbuh, berkembang, lalu mengeluarkan bunga dan buah yang jenisnya beragam. Meski demikian, kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainnya, baik dalam hal rasa, warna, ukuran, maupun bobot-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang mau mengerti. Semua itu dengan sangat jelas membuktikan keesaan Allah. Dan sebab itu, jika ada sesuatu yang engkau patut merasa heran, maka yang mengherankan adalah ucapan mereka, apa-kah benar, bila kami telah meninggal, dikubur, dan kemudian menjadi tanah, apakah kami kelak akan dikembalikan atau dibangkitkan menjadi makhluk yang baru lagi’ mereka yang berkata seperti itulah orang-orang yang ingkar kepada tuhannya. Mereka mengingkari keesaan Allah dan kepastian datangnya hari kiamat, dan mereka itulah orang-orang yang akan dilekatkan belenggu di lehernya. Mereka adalah para penghuni neraka, dan mereka kekal di dalamnya untuk waktu yang sangat lama.
Ar-Ra’d Ayat 4 Arab-Latin, Terjemah Arti Ar-Ra’d Ayat 4, Makna Ar-Ra’d Ayat 4, Terjemahan Tafsir Ar-Ra’d Ayat 4, Ar-Ra’d Ayat 4 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ar-Ra’d Ayat 4
Tafsir Surat Ar-Ra’d Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)