{12} Yusuf / يوسف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | ابراهيم / Ibrahim {14} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d الرعد (Guruh (Petir)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 13 Tafsir ayat Ke 5.
۞ وَإِنْ تَعْجَبْ فَعَجَبٌ قَوْلُهُمْ أَإِذَا كُنَّا تُرَابًا أَإِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ ۗ أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ ۖ وَأُولَـٰئِكَ الْأَغْلَالُ فِي أَعْنَاقِهِمْ ۖ وَأُولَـٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿٥﴾
wa in ta’jab fa ‘ajabung qauluhum a iżā kunnā turāban a innā lafī khalqin jadīd, ulā`ikallażīna kafarụ birabbihim, wa ulā`ikal-aglālu fī a’nāqihim, wa ulā`ika aṣ-ḥābun-nār, hum fīhā khālidụn
QS. Ar-Ra’d [13] : 5
Dan jika engkau merasa heran, maka yang mengherankan adalah ucapan mereka, “Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?” Mereka itulah yang ingkar kepada Tuhannya; dan mereka itulah (yang dilekatkan) belenggu di lehernya. Mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Jika kamu heran, wahai Rasul, karena ketidakimanan kaum kafir setelah bukti-bukti ini, maka yang lebih mengherankan adalah ucapan mereka, “Apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah, apakah kami akan dibangkitkan kembali?” Mereka itulah orang-orang yang ingkar kepada Rabb mereka yang telah mengadakan mereka dari ketiadaan. Mereka itulah yang kelak dipasangkan rantai-rantai api di leher mereka pada hari Kiamat, dan mereka kekal didalam neraka, serta tidak keluar darinya untuk selama-lamanya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan.
Artinya, heran melihat kedustaan orang-orang musyrik terhadap hari berbangkit, padahal mereka menyaksikan tanda-tanda (kekuasaan) Allah dan bukti-bukti (kebesaran-Nya) pada makhluk-Nya, yang menunjukkan bahwa Dia Mahakuasa atas semua apa yang dikehendaki-Nya. Mereka juga telah mengakui bahwa Allah-lah yang memulai penciptaan segala sesuatu, Dialah yang mengadakannya, padahal sebelum itu tidak ada. Sesudah itu mereka berbalik mendustakan berita dari Allah yang menyatakan bahwa Dia kelak akan menghidupkan kembali semua umat dalam penciptaan yang baru, padahal mereka telah mengakui dan menyaksikan hal-hal yang lebih menakjubkan daripada apa yang mereka dustakan terhadap Allah itu. Maka hal yang lebih mengherankan adalah ucapan mereka yang mengatakan:
Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?
Setiap orang yang berilmu dan berakal telah mengetahui bahwa penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia, dan bahwa Tuhan yang telah memulai penciptaan makhluk-Nya, lebih mudah bagiNya untuk menghidupkannya kembali setelah semuanya mati, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lainnya melalui firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu (Al Ahqaaf:33)
Selanjutnya Allah menyebutkan nasib orang-orang yang mendustakan hal ini melalui firman-Nya:
Orang-orang itulah yang kafir kepada Tuhannya, dan orang-orang itulah (yang dilekatkan) belenggu dilehernya.
Yakni dengan belenggu-belenggu itu mereka diseret ke dalam neraka,
…mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Maksudnya, mereka tinggal di dalam neraka untuk selama-lamanya, tidak akan dipindahkan darinya, tidak pula dilenyapkan.
Firman Allah tersebut mengandung kemungkinan penger-tian, وَإِنْ تَعْجَبْ “Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan,” karena keagungan Allah ‘Azza wa Jalla dan banyaknya jumlah petunjuk tentang ke-esaanNya, maka sesungguhnya keheranan yang bersama ini adalah sikap pengingkaran para pendusta serta pengingkaran mereka ter-hadap Hari Kebangkitan, dan komentar mereka, أَإِذَا كُنَّا تُرَابًا أَإِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ “Apabila kami telah menjadi tanah, apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang baru?” maksudnya bahwa setelah mereka menjadi tanah, lalu Allah akan mengembalikan mereka (hidup kembali), maka ini terlalu mustahil untuk terjadi menurut anggapan mereka. Karena sebagian tanda kebodohan mereka adalah mereka menganalogikan kekuasaan Allah al-Khaliq (Sang Pencipta) dengan kekuatan makhluk. Ketika mereka menyaksikan hal tersebut mustahil dalam koridor kemampuan makhluk, maka mereka berasumsi bah-wa kejadian itu juga tidak mungkin terjadi dengan kekuasaan Allah. Mereka lupa bahwa Allah telah menciptakan mereka pertama kali saat mereka tidak berwujud apa-apa. Pengertian ayat ini juga bisa diarahkan kepada makna, kalau engkau keheranan terhadap ucapan dan pendustaan mereka ter-hadap Hari Kebangkitan, maka sungguh itu merupakan salah satu keajaiban. Sesungguhnya orang yang telah menerima penjelasan tentang berbagai tanda kebesaran Allah dan menyaksikan berbagai bukti pasti yang menunjukkan kedatangan Hari Kebangkitan, dengan keterangan yang tidak menimbulkan keraguan dan rasa syak pun, kemudian dia mengingkarinya, maka perkataan itu termasuk ke-ajaiban. Namun (sebenarnya) hal itu tidak perlu menjadi bahan ke-heranan pada كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ “orang-orang yang kafir kepada Rabbnya,” dan mereka menentang keesaanNya, padahal merupakan hakikat yang sangat jelas lagi paling tampak terang. وَأُولَئِكَ الْأَغْلَالُ “Dan orang-orang itulah (yang dilekatkan) belenggu,” yang memasung mereka dari petunjuk Allah فِي أَعْنَاقِهِمْ “di lehernya,” di mana mereka diseru kepada keimanan namun tidak menyambut, ditawarkan kepada mereka hidayah, namun mereka tidak berhasil mendapatkan hidayah. Maka hati dan kalbu mereka terombang-ambing, sebagai bentuk hukuman bagi mereka karena tidak ber-iman kepadaNya secara langsung وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ “mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya,” mereka tidak akan keluar darinya selama-lamanya.
Semua itu dengan sangat jelas membuktikan keesaan Allah. Dan sebab itu, jika ada sesuatu yang engkau patut merasa heran, maka yang mengherankan adalah ucapan mereka, apa-kah benar, bila kami telah meninggal, dikubur, dan kemudian menjadi tanah, apakah kami kelak akan dikembalikan atau dibangkitkan menjadi makhluk yang baru lagi’ mereka yang berkata seperti itulah orang-orang yang ingkar kepada tuhannya. Mereka mengingkari keesaan Allah dan kepastian datangnya hari kiamat, dan mereka itulah orang-orang yang akan dilekatkan belenggu di lehernya. Mereka adalah para penghuni neraka, dan mereka kekal di dalamnya untuk waktu yang sangat lama. Selain pertanyaan mereka tentang kebangkitan, permintaan mereka yang aneh juga mengherankan. Dan mereka, yakni kaum kafir mekah, meminta kepadamu agar dipercepat datangnya siksaan yang akan dijatuhkan bagi mereka, sebelum mereka meminta kebaikan, padahal telah terjadi bermacam-macam contoh siksaan yang telah dijatuhkan kepada kaum sebelum mereka. Sungguh, tuhanmu, wahai nabi Muhammad, benar-benar memiliki ampunan bagi manusia atas kezaliman yang mereka lakukan, dan sungguh, tuhanmu benar-benar sangat keras siksaan-Nya bagi orang-orang yang terus-menerus durhaka dan enggan bertobat.
Ar-Ra’d Ayat 5 Arab-Latin, Terjemah Arti Ar-Ra’d Ayat 5, Makna Ar-Ra’d Ayat 5, Terjemahan Tafsir Ar-Ra’d Ayat 5, Ar-Ra’d Ayat 5 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ar-Ra’d Ayat 5
Tafsir Surat Ar-Ra’d Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)