{12} Yusuf / يوسف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | ابراهيم / Ibrahim {14} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d الرعد (Guruh (Petir)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 13 Tafsir ayat Ke 9.
عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيرُ الْمُتَعَالِ ﴿٩﴾
‘ālimul-gaibi wasy-syahādatil-kabīrul-muta’āl
QS. Ar-Ra’d [13] : 9
(Allah) Yang mengetahui semua yang gaib dan yang nyata; Yang Mahabesar, Mahatinggi.
Allah mengetahui apa yang tidak terlihat oleh mata dan apa yang bisa dilihat, Yang Mahabesar dalam Dzat, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, lagi Mahatinggi atas semua makhluk-Nya dengan dzat-Nya, kekuasaan-Nya dan kekuatan-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah.
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnul Munzir, telah menceritakan kepada kami Ma’an, telah menceritakan kepada kami Malik, dari Abdullah ibnu Dinar, dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Kunci-kunci kegaiban ada lima, tiada yang mengetahuinya selain Allah, yaitu: Tiada yang mengetahui apa yang akan terjadi besok kecuali hanya Allah, tiada yang mengetahui apa yang terkandung di dalam rahim kecuali hanya Allah, tiada yang mengetahui bila hujan turun kecuali hanya Allah, seseorang tidak akan mengetahui di negeri mana ia akan mati, dan tiada yang mengetahui bila kiamat terjadi kecuali hanya Allah.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan kandungan rahim yang kurang sempurna.
Yaitu janin yang gugur.
…dan kandungan yang bertambah.
Rahim yang sempurna terus bertambah masa kandungannya hingga melahirkannya dengan sempurna, berbeda dengan rahim yang kurang sempurna, kelahirannya prematur. Demikian itu karena di antara kaum wanita ada yang masa kandungannya mencapai sepuluh bulan, ada pula yang masa kandungannya sembilan bulan. Di antara kaum wanita ada yang masa kandungannya lebih lama daripada biasanya, ada pula yang kurang dari biasanya. Hal itulah yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat ini, semuanya itu terjadi berdasarkan pengetahuan dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah.
Yang dimaksud dengan rahim yang kurang sempurna ialah yang kelahirannya kurang dari sembilan bulan, sedangkan yang bertambah ialah yang masa kelahirannya lebih dari itu. Ad-Dhahhak mengatakan bahwa ibunya melahirkannya setelah mengandung selama dua tahun, ketika ia dilahirkan, kedua gigi serinya telah tumbuh.
Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Jamilah binti Sa’d, dari Siti Aisyah yang mengatakan bahwa tiada kandungan yang lamanya lebih dari dua tahun (kecuali) sekadar bergeraknya bayangan alat tenun.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah.
Yakni wanita yang melihat darah keluar dari rahimnya, dan masa kelahiran yang lebih dari sembilan bulan.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Atiyyah Al-Aufi. Al-Hasan Al-Basri, Qatadah, dan Ad-Dahhak. Mujahid mengatakan pula bahwa maksudnya yaitu apabila wanita melihat darah sebelum masa sembilan bulan kandungan. Mujahid menambahkan atas sembilan bulan hari-hari seperti hari-hari haid.
Ikrimah, Sa’id ibnu Jubair, Ibnu Zaid, serta Mujahid mengatakan pula sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan kandungan rahim yang kurang sempurna.
Bahwa makna yang dimaksud ialah bila si wanita yang bersangkutan mengeluarkan darah hingga bayinya lahir secara prematur.
…dan yang bertambah.
Jika wanita yang bersangkutan tidak mengeluarkan darah, berarti bayi yang dilahirkannya sempurna dan sehat.
Mak-hul mengatakan bahwa janin dalam perut ibunya tidak meminta, tidak bersedih, dan tidak merengek, melainkan rezekinya datang sendiri kepadanya dalam perut ibunya dari darah haidnya. Karena itulah wanita yang hamil tidak haid. Apabila bayi telah lahir, maka ia menangis, dan tangisannya itu merupakan reaksi terhadap dunianya yang baru. Apabila tali pusarnya telah dipotong, maka Allah memindahkan rezekinya kepada kedua susu ibunya agar ia tidak bersedih, tidak meminta, dan tidak merengek. Kemudian jadilah ia seorang anak balita yang dapat mengambil sesuatu dengan telapak tangannya, lalu memakannya. Tetapi apabila ia telah berusia balig dan mengatakan, “Matilah atau terbunuhlah (aku), dari manakah aku mendapat rezeki?” Maka Mak-hul menjawab, “Celakalah engkau, memang selagi kamu masih dalam kandungan ibumu Allah memberimu rezeki melalui ibumu. Tetapi bila kamu telah besar dan berakal, kamu katakan, ‘Matilah atau terbunuhlah (aku), dari mana rezekiku?’.” Kemudian Mak-hul membacakan firman-Nya:
Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan. , hingga akhir ayat
Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.
Yakni ada batas ajalnya.
Allah mencatat rezeki makhluk-Nya dan ajal mereka, dan Dia menjadikan hal tersebut ada batasannya yang telah ditentukan. Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan bahwa salah seorang putri Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengirimkan seorang pesuruh kepadanya untuk memberitahukan bahwa anak lelakinya sedang menjelang ajalnya, dan ia menginginkan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ datang menghadirinya. Maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengirimkan pesuruh kepada putrinya itu untuk menyampaikan sabdanya yang mengatakan:
Sesungguhnya Allah berhak mengambil, dan Dialah Yang memberi, dan segala sesuatu di sisi-Nya ada balasan yang telah ditentukannya). Maka perintahkanlah kepadanya agar bersabar dan menghadapinya dengan harapan akan memperoleh pahala Allah.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Yang mengetahui semua yang gaib dan yang tampak. (Ar Ra’du:9)
Maksudnya, Allah mengetahui segala sesuatu yang tampak oleh hamba-hamba-Nya dan yang tidak tampak oleh mereka, tiada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya:
Yang Mahabesar. (Ar Ra’du:9)
Yakni Dia Mahabesar atas segala sesuatu.
lagi Mahatinggi. (Ar Ra’du:9)
Yaitu Mahatinggi atas segala sesuatu. Dalam ayat lain disebutkan: ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (Ath Thalaaq:12) Dia berkuasa atas segala sesuatu. Maka tunduklah semua diri kepadaNya, dan takluklah semua hamba kepada-Nya, baik dengan senang hati ataupun terpaksa.
8-9. Allah memberitahukan tentang cakupan ilmuNya yang merata dan luasnya pengetahuan dan penguasaanNya yang meliputi segala sesuatu, Dia berfirman, “Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan,” baik pada kalangan anak Adam dan lainnya “dan kandungan Rahim yang kurang sempurna,” yang mengalami penyusutan apa yang ada di dalamnya, baik kandungannya rusak atau mengecil ataupun mengerut, “dan (kandungan Rahim) yang bertambah,” pada Rahim-rahim wanita, dan (proses) besarnya janin di dalamnya. “Dan segala sesuatu pada sisiNya ada ukurannya,” tidak maju maupun mundur, tidak bertambah ataupun berkurang kecuali berdasarkan tuntutan hikmah dan ilmuNya. Maka sesungguhnya Allah “mahamengetahui segala yang ghaib dan Nampak dan maha besar” pada dzat-nya. Nama dan sifat Nya, “yang maha tinggi” atas seluruh makhlukNya dengan dzat, kekuasaan dan kekuatanNya.
Allah adalah tuhan yang maha mengetahui semua yang gaib dan yang nyata; dia adalah tuhan yang mahabesar, mahatinggi. Karena dia mengetahui yang gaib dan yang nyata, maka sama saja bagi Allah, siapa di antaramu yang mencoba merahasiakan ucapannya sehingga tidak diketahui orang lain, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan-Nya; dan sama mudahnya bagi-Nya untuk tahu siapa di antara kamu yang bersembunyi pada malam hari sehingga tidak diketahui orang lain, dan yang berjalan pada siang hari sehingga disaksikan orang lain.
Ar-Ra’d Ayat 9 Arab-Latin, Terjemah Arti Ar-Ra’d Ayat 9, Makna Ar-Ra’d Ayat 9, Terjemahan Tafsir Ar-Ra’d Ayat 9, Ar-Ra’d Ayat 9 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ar-Ra’d Ayat 9
Tafsir Surat Ar-Ra’d Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)