{12} Yusuf / يوسف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | ابراهيم / Ibrahim {14} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d الرعد (Guruh (Petir)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 13 Tafsir ayat Ke 19.
۞ أَفَمَنْ يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَىٰ ۚ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ ﴿١٩﴾
a fa may ya’lamu annamā unzila ilaika mir rabbikal-ḥaqqu kaman huwa a’mā, innamā yatażakkaru ulul-albāb
QS. Ar-Ra’d [13] : 19
Maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah kebenaran, sama dengan orang yang buta? Hanya orang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,
Apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan kepadamu, wahai Rasul, dari sisi Allah adalah kebenaran lalu beriman kepadanya itu sama dengan orang yang buta dari kebenaran yang tidak mengimaninya? Sesungguhnya yang mengambil pelajaran hanyalah orang-orang yang memiliki akal yang sehat saja.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa tidaklah sama orang yang meyakini bahwa apa:
…yang diturunkan kepadamu.
hai Muhammad.
…dari Tuhanmu.
Adalah perkara yang hak yang tiada keraguan di dalamnya, tiada kebimbangan, tiada kebingungan, dan tiada pertentangan di dalamnya. Bahkan semuanya adalah benar, sebagian darinya membenarkan sebagian yang lain, tiada sesuatu pun darinya yang bertentangan dengan lainnya. Semua berita yang disebutkan di dalam Al-Qur’an adalah benar, dan semua perintah serta larangannya adalah adil, seperti yang disebutkan dalam firman Allah dalam ayat lain:
Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan adil. (Al An’am:115)
Artinya, benar dalam berita-beritanya dan adil dalam perintahnya. Maka tidaklah sama orang yang mengecap kebenaran dari apa yang disampaikan. olehmu, hai Muhammad, dengan orang yang buta tiada petunjuk baginya ke jalan kebaikan dan tiada pula ia memahaminya, dan seandainya dia memahaminya, ia tetap tidak akan tunduk, tidak akan membenarkannya, tidak pula akan mengikutinya. Ayat ini sama maknanya dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat yang lain, yaitu:
Tiada sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga, penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung. (Al Hasyr:20)
Dan dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
Adakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta?
Dengan kata lain, apakah orang yang berciri khas demikian sama dengan orang itu? Jawabnya, tentu saja tidak sama.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.
Yakni sesungguhnya orang yang mengambil pelajaran dan menjadikannya sebagai nasihat serta memahaminya hanyalah orang-orang yang berakal sehat dan berpikiran lurus, semoga Allah menjadikan kita di antara golongan mereka.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman untuk membedakan antara orang-orang yang berilmu dan mengamalkannya dengan orang yang tidak demikian adanya, أَفَمَنْ يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ “Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu itu benar,” lalu dia memahami dan mengamalkannya كَمَنْ هُوَ أَعْمَى “sama dengan orang yang buta,” yang tidak mengetahui kebenaran sehingga tidak mengamalkannya? Perbedaan antara keduanya bak perbedaan antara langit dan bumi. Oleh karenanya, sudah semesti-nya seorang hamba mengingat dan berpikir, siapakah di antara dua macam orang itu yang paling bagus kondisinya dan terbaik peng-hujung kehidupannya, sehingga jalannya diikuti dan dititi di be-lakang golongannya. Namun, tidak setiap orang mengingat-ingat hal yang bermanfaat dan berbahaya baginya. إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ “Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,” yaitu orang-orang yang mempunyai akal yang matang dan pemikiran yang sempurna, yang merupakan un-sur penting alam semesta dan keturunan Adam yang terpilih. Jika engkau menanyakan tentang karakteristik mereka, maka engkau tidak akan menjumpai sifat yang lebih baik dari sebutan Allah bagi mereka dengan FirmanNya, الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ “orang-orang yang me-menuhi janji Allah,” yang telah Allah amanatkan kepada mereka dan mengikat mereka dengan janji itu, berupa pelaksanaan hak-hakNya secara sempurna lagi komplet. Yang dimaksud dengan menepatinya ialah memenuhi hak-haknya dalam bentuk menyem-purnakan dan bersikap tulus terhadapnya. Dan termasuk indikasi pemenuhan hak tersebut, bahwa mereka وَلَا يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ “tidak merusak perjanjian,” perjanjian yang telah mereka tetapkan sendiri dengan Allah. Seluruh akad, perjanjian, sumpah dan nadzar yang telah di-ikrarkan seseorang masuk ke dalamnya. Seseorang tidak termasuk dalam kategori ‘ulul albab’ (orang-orang yang berakal) yang men-dapatkan pahala besar kecuali dengan melaksanakannya secara utuh, tidak membatalkan dan menguranginya.
Usai menjelaskan balasan bagi manusia yang memenuhi dan yang abai atas seruan-seruan-Nya, Allah lalu membandingkan antara orang yang mengetahui kebenaran dengan yang tidak. Bila dibandingkan, maka apakah orang yang mengetahui bahwa apa (Al-Qur’an) yang diturunkan tuhan kepadamu itu adalah kebenaran, lalu dia beriman kepadanya, sama dengan orang yang buta mata hatinya dan enggan beriman kepadanya’ tentu tidak sama. Hanya orang berakal saja’yang biasa Al-Qur’an sebut dengan ulul albab’yang dapat memahami perbandingan tersebut dan mengambil pelajaran darinya. Ulul albab yaitu orang yang senantiasa memenuhi janji dengan sesama manusia yang dikukuhkan dengan nama Allah dan tidak melanggar perjanjian tersebut, .
Ar-Ra’d Ayat 19 Arab-Latin, Terjemah Arti Ar-Ra’d Ayat 19, Makna Ar-Ra’d Ayat 19, Terjemahan Tafsir Ar-Ra’d Ayat 19, Ar-Ra’d Ayat 19 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ar-Ra’d Ayat 19
Tafsir Surat Ar-Ra’d Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)