{12} Yusuf / يوسف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | ابراهيم / Ibrahim {14} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d الرعد (Guruh (Petir)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 13 Tafsir ayat Ke 26.
اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ ﴿٢٦﴾
allāhu yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdir, wa fariḥụ bil-ḥayātid-dun-yā, wa mal-ḥayātud-dun-yā fil-ākhirati illā matā’
QS. Ar-Ra’d [13] : 26
Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat.
Hanya Allah-lah yang meluaskan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-Nya, dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki dari mereka. Kaum kafir bergembira dengan kelapangan dalam kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia ini bila dibandingkan dengan kehidupan akhirat hanyalah kesenangan sedikit, yang akan segera lenyap.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa Dialah yang meluaskan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Dia pulalah yang menyempitkannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, karena hal itu mengandung hikmah dan keadilan yang hanya diketahui oleh-Nya. Tetapi orang-orang kafir itu merasa gembira dengan kehidupan duniawi yang diberikan kepada mereka, padahal pemberian itu adalah istidraj dan penangguhan azab bagi mereka, seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa) Kami bersegera memberikan kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar. (Al Mu’minun:55-56)
Kemudian Allah menghinakan kehidupan dunia bila dibandingkan dengan pahala yang disimpan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى buat hamba-hamba-Nya yang mukmin kelak di hari akhirat. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
…padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat hanyalah kesenangan (yang sedikit).
Sama halnya dengan yang disebutkan oleh Allah dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Katakanlah, “Kesenangan dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kalian tidak akan dianiaya sedikit pun. (An Nisaa:77)
Tetapi kalian (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (Al-A’la: 16-17)
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki’ dan Yahya ibnu Sa’id, keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Abu Khalid, dari Qais, dari Al-Mustawrid (saudara lelaki Bani Fihr) yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Tiadalah kehidupan dunia bila dibanding dengan kehidupan di akhirat melainkan seperti seseorang di antara kalian yang mencelupkan jari telunjuknya ke laut ini, maka perhatikanlah apakah yang dihasilkannya. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda demikian seraya berisyarat dengan jari telunjuknya.
Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Muslim di dalam kitab Sahih-nya.
Di dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melewati bangkai seekor kambing yang kedua telinganya kecil (kurus), lalu beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
Demi Allah, sesungguhnya dunia ini lebih diremehkan oleh Allah daripada kambing ini menurut pandangan pemiliknya ketika ia mencampakkan (bangkai)nya
Allah semata-lah yang meluaskan dan melapangkan rizki bagi orang-orang yang dikehendakiNya dan menentukan ta-karannya, menyusahkan dan mempersempitnya bagi orang yang dikehendakiNya. وَفَرِحُوا “Mereka bergembira,” yakni orang-orang kafir بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا “dengan kehidupan dunia,” dengan kegembiraan yang menyebabkan mereka merasa nyaman dengannya dan melalaikan akhirat. Hal itu sebabnya adalah kekurangan akal pada mereka, وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ “padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit),” merupakan sesuatu yang hina, dinikmati dalam waktu sekejap, kemudian ber-pisah dari pemiliknya dan orang-orang yang menggenggamnya, dan akhirnya akan melahirkan banyak kesulitan bagi mereka.
Allah yang maha pemurah melapangkan rezeki bagi siapa yang dia kehendaki dan membatasi rezeki siapa yang dia kehendaki dari hambahamba-Nya. Mereka yang ingkar bergembira ria dengan kebahagian hidup yang mereka peroleh di kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang berlangsung begitu singkat dibanding kehidupan akhirat yang kekal dan abadi. Demikianlah Allah menjelaskan balasan bagi orang yang enggan menerima kebenaran dan orang kafir yang hanya mengejar kesenangan duniawi. Dan tidak hanya menolak kebenaran, orang-orang kafir juga berkata dengan nada mengejek, mengapa tidak diturunkan kepadanya (nabi Muhammad) tanda berupa mukjizat yang dapat dilihat secara kasat mata dari tuhannya, seperti halnya mukjizat nabi musa dan isa’ katakanlah, wahai nabi Muhammad, sesungguhnya Allah menyesatkan’membiarkan sesat’siapa yang dia kehendaki karena keingkarannya sendiri, betapapun banyak mukjizat yang dilihatnya, dan Allah memberi petunjuk bagi orang yang bertobat dan kembali kepada-Nya, .
Ar-Ra’d Ayat 26 Arab-Latin, Terjemah Arti Ar-Ra’d Ayat 26, Makna Ar-Ra’d Ayat 26, Terjemahan Tafsir Ar-Ra’d Ayat 26, Ar-Ra’d Ayat 26 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ar-Ra’d Ayat 26
Tafsir Surat Ar-Ra’d Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)