{12} Yusuf / يوسف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | ابراهيم / Ibrahim {14} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d الرعد (Guruh (Petir)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 13 Tafsir ayat Ke 33.
أَفَمَنْ هُوَ قَائِمٌ عَلَىٰ كُلِّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ ۗ وَجَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ قُلْ سَمُّوهُمْ ۚ أَمْ تُنَبِّئُونَهُ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي الْأَرْضِ أَمْ بِظَاهِرٍ مِنَ الْقَوْلِ ۗ بَلْ زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مَكْرُهُمْ وَصُدُّوا عَنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ ﴿٣٣﴾
a fa man huwa qā`imun ‘alā kulli nafsim bimā kasabat, wa ja’alụ lillāhi syurakā`, qul sammụhum, am tunabbi`ụnahụ bimā lā ya’lamu fil-arḍi am biẓāhirim minal-qaụl, bal zuyyina lillażīna kafarụ makruhum wa ṣuddụ ‘anis-sabīl, wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ min hād
QS. Ar-Ra’d [13] : 33
Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap jiwa terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan yang lain)? Mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah. Katakanlah, “Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu.” Atau apakah kamu hendak memberitahukan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi, atau (mengatakan tentang hal itu) sekedar perkataan pada lahirnya saja. Sebenarnya bagi orang kafir, tipu daya mereka itu dijadikan terasa indah, dan mereka dihalangi dari jalan (yang benar). Dan barangsiapa disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun yang memberi petunjuk baginya.
Maka apakah Dzat yang memperhitungkan segala yang diperbuat oleh setiap diri itu lebih berhak disembah, ataukah makhluk-makhluk yang lemah ini? Mereka (karena kejahilan mereka) menjadikan sekutu-sekutu dari makhluk-Nya untuk mereka sembah. Katakanlah kepada mereka wahai Rasul: Sebutkanlah nama-nama dan sifat-sifat mereka! Dan, mereka tidak akan mendapati dari sifat-sifat mereka (sekutu-sekutu itu) yang menjadikan mereka berhak untuk disembah. Ataukah kalian hendak memberitahukan kepada Allah tentang sekutu-sekutu di bumi-Nya yang tidak diketahui-Nya, ataukah kalian menamakan mereka sebagai sekutu-sekutu menurut zhahir lafalnya saja tanpa memiliki hakikat? Bahkan, setan menjadikan orang-orang kafir memandang baik perkataan mereka yang batil dan perbuatan mereka yang menghalangi manusia dari jalan Allah. Barangsiapa yang tidak diberi taufik kepada hidayah-Nya, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk, dan menunjukkannya kepada kebenaran dan jalan yang lurus.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap diri terhadap apa yang diperbuatnya.
Allah Maha Memelihara, Maha Mengetahui lagi Maha Mengawasi setiap diri yang bernyawa. Dia mengetahui semua yang dilakukan oleh orang-orang yang beramal baik dan buruk, tiada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya. Seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lainnya:
Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al-Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. (Yunus:61)
dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula). (Al An’am:59)
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Aliahlah yang memberi rezeki-nya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). (Huud:6)
Sama saja (bagi Allah), siapa di antara kalian yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. (Ar Ra’du:10)
Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. (Thaahaa:7)
Dan Dia bersama kalian di mana saja kalian berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan. (Al Hadiid:4)
Maka apakah Tuhan yang memiliki sifat tersebut sama dengan berhala-berhala yang mereka sembah, padahal berhala-berhala itu tidak dapat mendengar, tidak dapat melihat, tidak berakal, dan tidak memiliki manfaat buat dirinya sendiri, tidak pula buat para penyembahnya, dan tidak dapat melenyapkan mudarat dari dirinya, tidak pula dari diri para pengabdinya? Jawabannya tidak disebutkan karena sudah cukup dimengerti dari konteksnya,.yang diisyaratkan oleh firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah.
Yakni mereka menyembah sekutu-sekutu itu bersama Allah, yang mereka persekutukan bersama Allah itu berupa berhala-berhala, tandingan-tandingan, dan patung-patung.
Katakanlah, “Sebutkanlah sifat-sifat mereka.”
Dengan kata lain, beri tahukanlah kepada kami tentang mereka dan jelaskanlah kepada kami tentang mereka agar mereka dapat dikenal, karena sesungguhnya mereka tidak ada hakikatnya. Sebab itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
Atau apakah kalian hendak memberitakan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi.
Sebagai jawabannya, tidak ada wujudnya, karena sesungguhnya jika sesuatu itu ada wujudnya di bumi, tentulah Allah mengetahuinya, sebab tiada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya.
…atau kalian mengatakan (tentang hal itu) sekadar perkataan di lahir saja.
Menurut Mujahid, makna yang dimaksud ialah pendapat yang berdasarkan pada dugaan.
Menurut Ad-Dahhak dan Qatadah, maksudnya perkataan yang batil (pendapat yang batil).
Dengan kata lain, sesungguhnya kalian menyembah berhala-berhala itu hanyalah berdasarkan dugaan dari kalian saja bahwa berhala-berhala itu dapat memberikan manfaat dan mudarat, lalu kalian menamakannya sebagai tuhan-tuhan.
Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kalian dan bapak-bapak kalian mengada-adakannya, Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. (An Najm:23)
Sebenarnya orang-orang kafir itu dijadikan (oleh setan) memandang baik tipu daya mereka.
Menurut Mujahid, yang dimaksud dengan tipu daya ialah pendapat mereka, yakni kesesatan yang mereka jalani dan seruan mereka kepada kesesatan di malam dan siang hari. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus. (Al Fushilat:25), hingga akhir ayat.
…dan dihalanginya dari jalan (yang benar).
Bagi orang yang membacanya saddu, artinya ‘bahwa setelah setan menghiasi kebatilan kepada mereka sehingga mereka memandangnya sebagai perkara yang hak, maka mereka menyeru kepadanya dan menghalang-halangi manusia dari mengikuti jalan para rasul’. Dan bagi yang membacanya suddu, artinya ‘mereka dihalangi dari jalan yang benar setelah setan menghiasi kebatilan mereka sehingga mereka memandangnya benar, karena itulah mereka tidak mau mengikuti jalan yang benar’. Dalam firman selanjutnya disebutkan:
Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka baginya tak ada seorang pun yang akan memberi petunjuk.
Ayat tersebut sama dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Barang siapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) dari Allah. (Al Maidah:41)
Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong pun. (An Nahl:37)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, أَفَمَنْ هُوَ قَائِمٌ عَلَى كُلِّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ “Maka apakah Rabb yang menjaga setiap jiwa terhadap apa yang diperbuatnya (sama dengan yang tidak demikian sifatnya)?” Dengan balasan cepat dan balasan yang ditunda dengan pertimbangan keadilan dan ke-seimbangan. Dan Dia-lah Allah Yang Mahasuci dan Mahatinggi, (apakah) sama dengan Dzat yang tidak melakukan demikian. Oleh karenanya, Allah berfirman, جَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ “Mereka menjadikan be-berapa sekutu bagi Allah,” Dia-lah Allah Yang Mahasatu lagi Esa dan ash-Shamad (menjadi tempat bergantung (segala sesuatu)), yang tidak ada sekutu bagiNya, juga tidak ada tandingan dan padanan bagiNya. قل “Katakanlah,” kepada mereka jika mereka mau jujur سَمُّوهُمْ “Sebutkanlah sifat-sifat mereka itu,” agar engkau mengetahui kondisi-kondisi mereka (sekutu-sekutu) أَمْ تُنَبِّئُونَهُ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي الْأَرْضِ “atau apakah kamu hendak memberitahukan kepada Allah apa yang tidak diketahuiNya di bumi,” apabila Allah Maha mengetahui yang ghaib dan yang nyata namun Dia tidak mengetahui adanya sekutu bagi-Nya, maka dapat diketahui batilnya klaim adanya sekutu bagiNya, dan kalian laksana orang yang memberitahukan kepada Allah bahwa Dia mempunyai sekutu yang tidak diketahui olehNya. Ini merupakan kebatilan yang tiada taranya! Karenanya, Allah berfirman, أَمْ بِظَاهِرٍ مِنَ الْقَوْلِ “Atau kamu menga-takan (tentang hal itu) sekadar perkataan pada lahirnya saja”. Maksudnya, kemungkinan maksimal dari klaim keberadaan sekutu bagi Allah bahwa ia adalah sekedar perkataan pada lahirnya saja. Adapun faktanya, maka tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah kecuali Allah, tidak ada seorang makhluk pun yang berhak untuk disembah. Tetapi, بَلْ زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مَكْرُهُمْ “(Sebenarnya) orang-orang kafir itu dijadikan (oleh setan) memandang baik tipu daya mereka” yang telah mereka rencanakan, yaitu kekufuran, kesyirikan, dan kedustaan mereka kepada ayat-ayat Allah وَصُدُّوا عَنِ السَّبِيلِ “dan dihalanginya dari jalan (yang benar),” yakni dari jalan lurus yang menghubungkan kepada Allah dan ke tempat kemuliaanNya وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ “Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tak ada seorang pun yang akan memberinya petunjuk,” sebab, tidak ada seorang makhluk pun yang memegang kendali pengaturan.
Azab yang Allah timpakan kepada orang kafir tidak bersifat semena-mena, melainkan berdasarkan hasil pengawasan yang akurat. Maka apakah tuhan yang menjaga, mengawasi, dan mencatat melalui para malaikat, setiap jiwa terhadap apa yang diperbuatnya sama dengan berhalaberhala yang orang kafir itu sembah’ mereka menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah dengan membuat dan menyembah berhala. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, hai orang kafir, sebutkanlah sifat-sifat mereka’ yakni berhala-berhala yang kamu sembah itu! atau apakah kamu mengira dengan nada mengejek hendak memberitahukan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya di bumi’yaitu terkait berhala-berhala tersebut’atau kamu mengatakan tentang hal itu hanya sekadar perkataan pada lahirnya saja tanpa ada substansinya sama sekali’ sebenarnya bagi orang kafir ejekan dan tipu daya mereka itu dijadikan terasa indah oleh setan, dan mereka dihalangi olehnya dari jalan yang benar. Dan barang siapa disesatkan oleh Allah akibat kekufurannya sendiri, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberi petunjuk baginya menuju kebenaran. Mereka (orang kafir yang menyimpang dari jalan Allah) mendapat siksaan dalam kehidupan dunia, seperti kekalahan dalam perang dan kehinaan hidup, dan mereka juga akan mendapat azab di akhirat. Sungguh, azab di akhirat itu pasti lebih keras. Tidak ada seorang pun yang dapat melindungi dan menyelamatkan mereka dari azab Allah di dunia maupun akhirat.
Ar-Ra’d Ayat 33 Arab-Latin, Terjemah Arti Ar-Ra’d Ayat 33, Makna Ar-Ra’d Ayat 33, Terjemahan Tafsir Ar-Ra’d Ayat 33, Ar-Ra’d Ayat 33 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ar-Ra’d Ayat 33
Tafsir Surat Ar-Ra’d Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)