{13} Ar-Ra’d / الرعد | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحجر / Al-Hijr {15} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ibrahim ابراهيم (Nabi Ibrahim) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 14 Tafsir ayat Ke 2.
اللَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَوَيْلٌ لِلْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ شَدِيدٍ ﴿٢﴾
allāhillażī lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa wailul lil-kāfirīna min ‘ażābin syadīd
QS. Ibrahim [14] : 2
Allah yang memiliki apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Celakalah bagi orang yang ingkar kepada Tuhan karena siksaan yang sangat berat,
Allah-lah yang memiliki segala apa yang ada di langit dan segala yang ada di bumi, baik ciptaan, kekuasaan maupun wewenang, maka Dialah yang wajib untuk disembah semata-mata. Kelak Dia akan menimpakan kebinasaan dan azab yang pedih pada hari kiamat kepada orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak mengikuti rasul-rasul-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Allah Yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi.
Sebagian ulama tafsir membacanya dengan bacaan rafa’ dianggap sebagai kalimat baru, sedangkan ulama lainnya membacanya dengan bacaan jar karena mengikuti sifat Allah, yaitu lafaz Al-Hamid. Perihalnya sama dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lain, yaitu:
Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi.” (Al A’raf:158), hingga akhir ayat.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih.
Maksudnya, kecelakaanlah bagi mereka pada hari kiamat nanti sebab mereka menentangmu dan mendustakanmu, hai Muhammad.
1-2. Allah memberitahukan bahwa Dia telah menurunkan kitabNya kepada RasulNYa Muhammad, demi kemaslahatan para makhluk. Yaitu untuk mengentaskan manusia dari kegelapan kebodohan, kekufuran, dan perangai-perangai yang buruk serta beragam maksiat menuju cahaya ilmu, iman, dan akhlak yang baik.
Firman Allah “dengan izin Rabb mereka”, maksudnya tidak akan terwujud hal yang mereka sukai karena (mencari ridha) Allah, mellainkan dengan kehendak dan pertolongan dari Allah. Hal ini mengandung anjuran bagi para hamba untuk meminta pertolongan Allah. Hal ini mengandung anjuran bagi para hamba untuk meminta bantuan kepada Rabb mereka. Kemudian Allah menerangkan arti ‘cahaya’ yang mana kitab ini memberi petunjuk mereka kepada cahaya itu seraya berfirman, “(Yaitu) menuju jalan Rabb Yang Maha Terpuji,” maksudnya jalan yang menghubungkan kepadaNya dan ke kampung kemuliaanNya, yang mencakup penguaasan imu kebenaran dan pengamalanya.
Dalam penyebutan nama Allah al- ‘aziz dan al-Hamid (Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji) sesudah penyebutan jalan yang menghubungkan menuju kemuliaanNya secara implisit, terkandung isyarat bahwa siapa saja yang menelusurinya (jalan tersebut), maka dia akan menjadi orang yang penuh kemuliaan dengan kemuliaan dari Allah, insan yang kuat meskipun tanpa pendukung kecuali Allah, terpuji dalam segala urusannya, dan akhir hidupnya pun baik. Itu semua sungguh membuktikan bahwa jalan Allah menjadi salah satu bukti kuat tentang kepemilikan Allah atas sifat-sifat yang sempurna dan agung, dan bahwa Dzat yang menegakkan jembatan tersebut adalah dzat yang mempunyai kekuasaan yang kuat, terpuji dalam setiap ucapan, tindakan dan ketetapan hukumnya, dan bahwa Dia diibadahi dengan berbagai jenis ibadah yang merupakan anak tangga menuju Sirath al-Mustaqim. Dan bahwa sebagaimana Allah menguasai kerajaan langit dan bumi, dalam aspek penciptaan, pemberian rizki dan pengaturan, maka Dia juga menguasai hak penetapan hukum atas hamba-hambaNya dengan hukum-hukum agama. Sebab mereka adalah miikNya, dan tidak sepantasnya bagi Allah membiarkan mereka begitu saja dengan sia-sia.
Usai menerangkan dalil dan buktinya, maka Allah mengancam orang-orang yang tidak patuh terhadap ketentuan tersebut. Allah berfirman, “Dan celakalah orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih,” yang tidak bisa diperkirakan kadar tingkat (kepedihaannya) dan tidak bisa dideskripsikan hakikat siksaanNya.
Allah yang mahaperkasa itulah yang memiliki apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi. Bukti-bukti tentang wujud, keesaan, dan kekuasaan Allah berulang kali dijelaskan, tetapi masih banyak orang yang mengingkari. Oleh sebab itu, celakalah bagi orang yang ingkar kepada tuhan karena mereka pasti akan mendapat siksaan yang sangat berat. Mereka yang ingkar dan enggan beriman kepada Allah adalah orang yang lebih menyukai kehidupan dunia yang fana daripada kehidupan akhirat yang kekal dan abadi, dan menghalang-halangi manusia dari menyusuri jalan (agama) Allah, dan menginginkan jalan yang bengkok agar sesuai dengan hawa nafsu mereka. Mereka itu benar-benar berada dalam jalan kesesatan yang sangat jauh dari hidayah.
Ibrahim Ayat 2 Arab-Latin, Terjemah Arti Ibrahim Ayat 2, Makna Ibrahim Ayat 2, Terjemahan Tafsir Ibrahim Ayat 2, Ibrahim Ayat 2 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ibrahim Ayat 2
Tafsir Surat Ibrahim Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)