{13} Ar-Ra’d / الرعد | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحجر / Al-Hijr {15} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ibrahim ابراهيم (Nabi Ibrahim) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 14 Tafsir ayat Ke 12.
وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا ۚ وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَىٰ مَا آذَيْتُمُونَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ ﴿١٢﴾
wa mā lanā allā natawakkala ‘alallāhi wa qad hadānā subulanā, wa lanaṣbiranna ‘alā mā āżaitumụnā, wa ‘alallāhi falyatawakkalil-mutawakkilụn
QS. Ibrahim [14] : 12
Dan mengapa kami tidak akan bertawakal kepada Allah, sedangkan Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh, akan tetap bersabar terhadap gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang yang bertawakal berserah diri.”
Mengapa kami tidak bersandar kepada Allah, sedangkan Dia-lah yang telah menunjukkan kami kepada jalan selamat dari azab-Nya dengan mengikuti hukum-hukum agama-Nya? Sungguh kami akan bersabar menghadapi gangguan kalian terhadap kami lewat kata-kata buruk dan selainnya. Hanya kepada Allah sematalah orang-orang mukmin wajib bersandar dalam kemenangan mereka dan kekalahan musuh-musuh mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Mengapa kami tidak akan bertawakal kepada Allah.
Maksudnya, apakah yang mencegah kami untuk bertawakal kepada Allah, padahal Dia telah menunjuki kami jalan yang paling lurus, paling jelas, dan paling gamblang.
…dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kalian lakukan kepada kami.
seperti perkataan yang buruk dan perbuatan-perbuatan yang rendah.
Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakal itu berserah diri.
وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا “Mengapa kami tidak bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami”, apakah yang menghalangi kami untuk bertawakal kepada Allah? Sementara kondisi kami berada di atas kebenaran dan hidayah. Barangsiapa berada di atas kebenaran dan petunjuk, maka hidayah (yang dia genggam) akan mengarahkannya menuju kesempurnaan dalam bertawakal. Begitu pula yang telah diketahui, bahwa Allah akan menjamin untuk menolong dan menangani urusan orang yang mendapatkan hidayah, yang menyeru kepadanya. Berbeda halnya dengan orang yang tidak berdiri di atas kebenaran dan hidayah, maka dia bukan orang yang dijamin oleh Allah. Sepak terjangnya berlawanan dengan karakter orang yang bertawakal. Dalam ucapan ini, sepertinya terdapat sinyal dari para rasul kepada kaumnya dengan sebuah ayat yang agung, yaitu bahwa kaum mereka pada umumnya, mempunyai hegemoni dan penguasa-an atas para rasul. Maka para rasul itu menantang mereka (dengan bertawakal kepada Allah) dalam menghadapi tipu daya dan makar orang-orang yang mendustakan. Para rasul merasa benar-benar yakin dengan pertolongan Allah bagi mereka. Sungguh, Allah telah membebaskan mereka dari kejahatan kaumnya, padahal mereka begitu semangat dalam menghabisi para rasul dan memadamkan cahaya kebenaran yang mereka bawa. Sehingga ini laksana perkata-an Nuh kepada kaumnya, وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ نُوحٍ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُمْ مَقَامِي وَتَذْكِيرِي بِآيَاتِ اللَّهِ فَعَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْتُ فَأَجْمِعُوا أَمْرَكُمْ وَشُرَكَاءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ أَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوا إِلَيَّ وَلَا تُنْظِرُونِ “Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah-lah aku bertawakal. Karena itu bulatkanlah keputusanmu (untuk membinasa-kanku). Kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.” (Yu-nus: 71). Dan seperti perkataan Hud, إِنْ نَقُولُ إِلَّا اعْتَرَاكَ بَعْضُ آلِهَتِنَا بِسُوءٍ قَالَ إِنِّي أُشْهِدُ اللَّهَ وَاشْهَدُوا أَنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ (54) مِنْ دُونِهِ فَكِيدُونِي جَمِيعًا ثُمَّ لَا تُنْظِرُونِ “Dia berkata, ‘Sesungguhnya aku jadikan Allah sebagai saksiku dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, dari selainNya. Sebab itu, jalankanlah tipu dayamu semua-nya terhadapku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.” (Hud: 54-55).وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا آذَيْتُمُونَا “Dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami”, kami akan (tetap) melanjutkan dakwah kepada kalian dan menasihati serta mengingatkan kalian. Kami tidak peduli dengan gangguan yang kalian gencarkan kepada kami. Kami akan menempa diri kami untuk menghadapi siksaan yang kami peroleh dari kalian, karena mengharapkan pahala dari Allah, dan demi untuk menasihati ka-lian. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kalian melalui banyaknya peringatan. وَعَلَى اللَّهِ “Dan hanya kepada Allah-lah”, ke-padaNya semata, bukan selainNya فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ “orang-orang yang bertawakal itu berserah diri”, karena bertawakal kepadaNya merupa-kan kunci segala kebaikan. Ketahuilah, bahwa tingkatan tawakal para rasul k itu sudah berada di level paling atas dan kedudukan paling mulia. Yakni ta-wakal kepada Allah dalam menegakkan agamaNya, membela dan memberi hidayah kepada para hambaNya, serta dalam upaya peng-hapusan kesesatan dari mereka. Ini merupakan bentuk tawakal yang paling sempurna.
Dan kami, para rasul, selalu bertawakal kepada Allah. Mengapa kami tidak akan bertawakal kepada Allah yang maha pencipta dan mahaperkasa, sedangkan dia telah menunjukkan jalan yang lurus kepada kami sehingga kami akan selamat dari azab-Nya, dan jika kalian menyakiti kami karenanya, baik dengan perkataan maupun perbuatan, kami sungguh akan tetap bersabar terhadap gangguan yang kamu lakukan kepada kami itu. Dan ketahuilah, hanya kepada Allah saja orang yang bertawakal berserah diri. Mereka bertawakal kepada-Nya karena yakin bahwa dia akan mengulurkan pertolongan. Dialog antara para rasul dengan kaum mereka yang ingkar terus berlanjut. Dan orang-orang kafir dengan angkuh dan sombong berkata dengan nada mengancam kepada rasul-rasul mereka, kami pasti akan mengusir kamu dengan paksa dari negeri kami, atau kamu benar-benar kembali kepada agama kami yang telah kamu tinggalkan. Para rasul mengacuhkan ancaman mereka dan tetap istikamah mendakwahkan kebenaran. Untuk meneguhkan hati para rasul, maka tuhan mewahyukan kepada mereka, wahai para rasul, jangan risau dan khawatir, kami yang mahaperkasa pasti akan menolongmu dan membinasakan orang yang zalim itu.
Ibrahim Ayat 12 Arab-Latin, Terjemah Arti Ibrahim Ayat 12, Makna Ibrahim Ayat 12, Terjemahan Tafsir Ibrahim Ayat 12, Ibrahim Ayat 12 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ibrahim Ayat 12
Tafsir Surat Ibrahim Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)