{13} Ar-Ra’d / الرعد | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحجر / Al-Hijr {15} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ibrahim ابراهيم (Nabi Ibrahim) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 14 Tafsir ayat Ke 17.
يَتَجَرَّعُهُ وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ ۖ وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ ﴿١٧﴾
yatajarra’uhụ wa lā yakādu yusīguhụ wa ya`tīhil-mautu ming kulli makāniw wa mā huwa bimayyit, wa miw warā`ihī ‘ażābun galīẓ
QS. Ibrahim [14] : 17
diteguk-teguknya (air nanah itu) dan dia hampir tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan di hadapannya (masih ada) azab yang berat.
Orang yang sombong ini mencoba menelan nanah, darah dan selainnya yang keluar dari ahli neraka itu berkali-kali, tapi ia tidak bisa menelannya; karena jijik, panas dan pahitnya. Dan azab yang keras datang kepadanya dari segala jenisnya dan dari semua anggota tubuhnya. Ia tidak akan mati sehingga terbebas darinya, dan setelah azab ini, ia mendapatkan lainnya yang menyakitkan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…diminumnya air nanah itu.
Yakni diminumkan kepadanya dengan paksa. Bila ia tidak mau mereguknya, maka malaikat memukulnya dengan gada besi, seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya:
Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan hampir dia tidak bisa menelannya.
Artinya, dia menolaknya karena rasa, bau, dan warnanya yang sangat buruk, serta panas atau dinginnya yang tak tertahankan.
dan datanglah (bahaya) kematian kepadanya dari segenap penjuru.
Yaitu terasa sangat sakit semua tubuh dan anggota badannya karena siksaan itu.
Menurut Amr ibnu Maimun ibnu Mahran, makna yang dimaksud ialah bahaya maut terasakan oleh semua tulang, urat, dan syarafnya (karena sangat kerasnya siksaan).
Ikrimah mengatakan bahwa kepedihan siksaan terasa sampai ke ujung-ujung rambutnya.
Ibrahim At-Taimi mengatakan, rasa sakit siksaan terasa oleh seluruh tubuh hingga ujung-ujung rambut yang tumbuh di seluruh tubuhnya.
Ibnu Jarir mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan datanglah (bahaya) kematian kepadanya dari segenap penjuru.
akni dari arah depan dan belakangnya. Menurut riwayat lain, dari arah kanan dan kirinya, dari bagian atas dan bawahnya serta seluruh tubuhnya.
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan datanglah (bahaya) kematian kepadanya dari segenap penjuru.
Maksudnya, berbagai macam siksaan yang ditimpakan oleh Allah kepada ahli neraka di hari kiamat kelak di dalam neraka Jahannam. Tiada suatu macam siksaan pun melainkan mendatangkan maut, seandainya ada maut saat itu, tetapi ia tidak dapat mati, karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman dalam ayat yang lain:
Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. (Faathir’:36)
Pengertian yang dikatakan oleh Ibnu Abbas ialah bahwa tiada suatu macam siksaan pun dari berbagai macam siksaan itu melainkan bila ditimpakan kepada seorang ahli neraka pastilah ia binasa, seandainya dia dapat binasa (mati). Akan tetapi, ia tidak dapat mati agar ia tetap kekal dalam keabadian azab dan pembalasan-Nya. Karena itulah dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
…dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan di hadapannya masih ada azab yang berat.
Maksudnya, sesudah itu dia masih harus mengalami azab lain yang sangat keras, yakni siksaan yang sangat menyakitkan, sangat sulit, dan sangat keras lebih daripada siksaan yang sebelumnya, lebih mengerikan dan lebih pahit. Di antaranya ialah seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tentang pohon zaqqum yang ada di neraka, yaitu:
Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka Jahim, mayangnya seperti kepala setan-setan. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buahzaqqum itu. Kemudian sesudah makan buah pohon itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim. (Ash Shaaffat:64-68)
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan bahwa penghuni neraka adakalanya disiksa dengan disuruh memakan buah zaqqum, adakalanya disuruh meminum minuman yang panas, adakalanya pula dimasukkan ke dalam neraka Jahim. Semoga Allah melindungi kita dari siksaan-siksaan tersebut. Itulah siksa neraka yang disebutkan oleh firman-Nya:
Inilah neraka Jahannam yang didustakan oleh orang-orang yang berdosa. Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya. (Ar Rahmaan:43-44)
Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas. Peganglah dia, kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka. Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang sangat panas. Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia. Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu selalu kalian meragu-ragukannya. (Ad Dukhaan:43-50)
Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu? Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. (Al Waaqi’ah:41-44)
Beginilah (keadaan mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang durhaka benar-benar (disediakan) tempat kembali yang buruk, (yaitu) neraka Jahannam, yang mereka masuk ke dalamnya, maka amat buruklah Jahannam itu sebagai tempat tinggal. Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. Dan azab yang lain yang serupa itu berbagai macam. (Shaad:55-58)
Masih banyak lagi ayat lainnya yang menunjukkan keanekaragaman azab yang ditimpakan kepada ahli neraka yang tiada mengetahui jenis, macam, dan bentuknya melainkan hanya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sebagai pembalasan yang setimpal dengan amal perbuatan masing-masing.
dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba-(Nya). (Al Fushilat:46)
يَتَجَرَّعُه “diminumnya air nanah itu”, lantaran kehausan yang dahsyat وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُ “dan hampir dia tidak bisa menelannya”, karena apabila mendekati wajahnya, maka ia membakarnya. Jika sampai ke perut, maka ia memotong-motong usus-usus yang dilin-tasinya. وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ “Dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati”, mak-sudnya siksaan pedih menghampirinya dengan berbagai jenisnya. Dan setiap jenis siksaan itu, lantaran sangat dahsyat, menyeretnya kepada kematian. Tetapi, Allah menetapkan mereka tidak akan mati, sebagaimana yang difirmankanNya, لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا كَذَلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ (36) وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا “Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati, dan tidak (pula) diringankan dari mereka azab mereka. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang kafir. Mereka berteriak di dalam neraka itu.” (Fathir: 36-37). Dan FirmanNya, وَمِنْ وَرَائِهِ “Dan di hadapannya”, yaitu di hadapan orang arogan lagi penentang tadi عَذَابٌ غَلِيظٌ “masih ada azab yang berat”, yaitu yang kuat dan pedih, tidak ada yang mengetahui bentuk dan kengeriannya kecuali Allah ‘Azza wa Jalla.
Diteguk-teguknya air nanah itu dari waktu ke waktu, dan dia hampir tidak bisa menelannya karena sangat panas dan berbau busuk, dan datanglah bahaya maut kepadanya dari segenap penjuru. Berbagai macam azab mengenai hampir sekujur tubuhnya, tetapi dia tidak juga diberi kesempatan untuk mati sehingga rasa sakit akan selalu mereka rasakan. Dan selain itu, di hadapannya masih ada azab yang lebih berat lagi. Seperti itulah Allah menyiksa orang kafir, meski mereka selalu berbuat baik dan berjasa bagi kemanusiaan sepanjang hidupnya. Yang demikian itu karena perumpamaan orang yang ingkar kepada tuhannya, perbuatan yang telah mereka lakukan di dunia yang dipandang baik dan berjasa bagi kemanusiaan seperti abu yang ditiup oleh angin keras pada suatu hari yang berangin kencang. Angin itu menghamburkan abu tersebut hingga tidak tersisa. Demikianlah, mereka tidak kuasa mengambil pahala sama sekali di sisi Allah dari apa yang telah mereka usahakan di dunia karena kekufuran mereka telah menghapus semua amal baik itu. Yang demikian itu, yakni berbuat baik tanpa dilandasi keimanan, adalah bentuk kesesatan yang sangat jauh dari kebenaran.
Ibrahim Ayat 17 Arab-Latin, Terjemah Arti Ibrahim Ayat 17, Makna Ibrahim Ayat 17, Terjemahan Tafsir Ibrahim Ayat 17, Ibrahim Ayat 17 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ibrahim Ayat 17
Tafsir Surat Ibrahim Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)