{13} Ar-Ra’d / الرعد | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحجر / Al-Hijr {15} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ibrahim ابراهيم (Nabi Ibrahim) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 14 Tafsir ayat Ke 21.
وَبَرَزُوا لِلَّهِ جَمِيعًا فَقَالَ الضُّعَفَاءُ لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا إِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ أَنْتُمْ مُغْنُونَ عَنَّا مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ ۚ قَالُوا لَوْ هَدَانَا اللَّهُ لَهَدَيْنَاكُمْ ۖ سَوَاءٌ عَلَيْنَا أَجَزِعْنَا أَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِنْ مَحِيصٍ ﴿٢١﴾
wa barazụ lillāhi jamī’an fa qālaḍ-ḍu’afā`u lillażīnastakbarū innā kunnā lakum taba’an fa hal antum mugnụna ‘annā min ‘ażābillāhi min syaī`, qālụ lau hadānallāhu lahadainākum, sawā`un ‘alainā ajazi’nā am ṣabarnā mā lanā mim maḥīṣ
QS. Ibrahim [14] : 21
Dan mereka semua (di padang Mahsyar) berkumpul untuk menghadap ke hadirat Allah, lalu orang yang lemah berkata kepada orang yang sombong, “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan kami dari azab Allah (walaupun) sedikit saja?” Mereka menjawab, “Sekiranya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau bersabar. Kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.”
Manusia akan keluar dari kubur mereka, dan mereka semua pada hari kiamat menghadap kepada Allah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa, agar Dia memutuskan perkara di antara mereka. Maka, para pengikut berkata kepada pemimpin mereka: Sesungguhnya kami dahulu sebagai pengikut kalian di dunia, kami melaksanakan perintah kalian, maka apakah kalian (sekarang) dapat menghindarkan kami dari azab Allah sedikit saja, sebagaimana yang kalian janjikan kepada kami? Para pemimpin menjawab: Seandainya Allah memberi kami petunjuk kepada keimanan, niscaya kami menunjukkan kalian kepadanya. Tetapi Dia tidak memberi taufik kepada kami, sehingga kami sesat dan menyesatkan kalian. Sama saja bagi kami dan bagi kalian, apakah mengeluh atau bersabar. Karena kita tidak memiliki tempat berlari dan tempat menyelamatkan diri dari azab.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan mereka semuanya (di Padang Mahsyar) akan berkumpul.
Yakni semua makhluk —baik yang taat maupun yang durhaka— berkumpul menghadap ke hadirat Allah Yang Maha Esa lagi Maha-menang. Dengan kata lain, mereka berkumpul di suatu lapangan (Padang Mahsyar). Di tempat itu tiada sesuatu pun yang menutupi seorang pun.
Maka berkatalah orang-orang yang lemah.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti pemimpin, panglima, dan pembesar mereka. kepada orang-orang yang sombong. (Ibrahim:21) yang tidak mau menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan tidak mau taat kepada para rasul. Orang-orang yang lemah itu berkata kepada mereka:
Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikut kalian.
Maksudnya, dahulu manakala kalian memerintahkan sesuatu kepada kami, kami selalu taat dan mengerjakannya.
>…maka dapatkah kalian menghindarkan dari kami azab Allah (walaupun) sedikit saja?
Yakni dapatkah kalian menghindarkan, kami dari azab Allah seperti yang pernah kalian janjikan kepada kami di masa lalu? Maka para pemimpin mereka berkata kepada mereka:
Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepada kalian.
Tetapi telah pasti atas diri kami azab Tuhan kami, serta takdir Allah telah menentukan kami dan kalian untuk menerimanya. Dan kepastian siksaan Allah telah ditetapkan atas orang-orang kafir.
Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.
Artinya, tiada keselamatan bagi kita dari apa yang sedang kita alami sekarang, baik kita bersabar ataupun mengeluh terhadapnya.
Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa sesungguhnya sebagian dari ahli neraka berkata kepada sebagian yang lain, “Marilah kalian semua, sesungguhnya ahli surga memperoleh surga tiada lain berkat tangisan dan permohonan mereka dengan rendah diri kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Sekarang marilah kita menangis dan memohon dengan rendah diri kepada Allah.” Lalu menangislah mereka seraya memohon kepada Allah dengan berendah diri. Setelah mereka merasakan bahwa hal itu tidak bermanfaat, berkatalah mereka, “Sesungguhnya ahli surga memperoleh surga tiada lain berkat kesabaran mereka, maka marilah kita bersabar.” Kemudian bersabarlah mereka dengan kesabaran yang belum pernah terlihat mereka melakukannya. Akan tetapi, ternyata kesabaran mereka tidak bermanfaat pula. Maka saat itu juga mereka berkata:
Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar., hingga akhir ayat.
Menurut kami, makna lahiriah dari perdebatan yang terjadi di dalam neraka sesudah mereka berada di dalamnya sama saja pengertiannya dengan apa yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya:
Dan (ingatlah) ketika mereka berbantah-bantahan dalam neraka, maka orang-orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, “Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikut kalian, maka dapatkah kalian menghindarkan dari kami sebagian azab api neraka?” Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab, “Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka, karena sesungguhnya Allah telah menetapkan keputusan antara hamba-hamba-Nya).” (Al-Mu’min: 47-48)
Allah berfirman, “Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kalian. Setiap sesuatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (yang menyesatkannya), sehingga apabila mereka masuk semuanya, berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu, “Ya Tuhan kami. mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka.” Allah berfirman, “Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, tetapi kalian tidak mengetahui.” Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian, “Kalian tidak mempunyai kelebihan sedikit pun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kalian lakukan.” (Al A’raf:38-39)
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar. (Al Ahzab:67-68)
Adapun mengenai perdebatan mereka (ahli neraka) di Padang Mahsyar, hal ini disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya:
Dan (alangkah) hebatnya kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebagian dari mereka menghadapkan perkataan kepada sebagian yang lain, orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, “Kalau tidaklah karena kalian, tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman.” Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, “Kamikah yang telah menghalangi kalian dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepada kalian? (Tidak), sebenarnya kalian sendirilah orang-orang yang berdosa.” Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, “(Tidak), sebenarnya tipu daya (kalian) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kalian menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya.” Kedua belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan Kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan. (Saba’: 31-33)
وَبَرَزُوا “Dan mereka akan berkumpul”, yaitu makhluk-makhluk لِلَّهِ جَمِيعً “semuanya menghadap ke hadirat Allah”, ketika sangkakala ditiup. Mereka pun bangkit dari kubur-kubur menuju Rabb mereka, berdiri di permukaan bumi yang rata, datar sama sekali, tiada sedikit pun kamu melihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi. Mereka berdiri menghadap ke hadirat Allah, tidak ada sesuatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi atasNya. Ketika berhadapan, maka mereka melakukan perdebatan mencari-cari alasan. Setiap orang membebaskan dirinya dan berupaya mem-bela diri sebisanya. Tetapi, apakah itu bisa mereka lakukan? Maka berkatalah, الضعفاء “orang-orang yang lemah”, yaitu yang mengekor dan mengedepankan fanatisme buta لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا “kepada orang-orang yang sombong”, mereka adalah para panutan mereka yang menjadi lokomotif dalam kesesatan, إِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu”, di dunia, kalian memerintahkan kami untuk berbuat kesesatan dan menyo-dorkannya kepada kami dalam keadaan memikat sehingga kalian pun menjerumuskan kami dalam kesesatan. فَهَلْ أَنْتُمْ “Maka dapatkah kamu”, pada hari ini مُغْنُونَ عَنَّا مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ “menghindarkan dari kami azab Allah (walaupun) sedikit saja”, meski hanya siksaan seberat biji dzarrah saja. Seandainya قَالُوا “me-reka mengatakan”, yaitu para panutan dan pimpinan, “Kami menyesat-kan kalian sebagaimana kami telah sesat, maka لَوْ هَدَانَا اللَّهُ لَهَدَيْنَاكُمْ “seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu”, sehingga tidak ada seorang pun yang bisa menolong orang lain. سَوَاءٌ عَلَيْنَا أَجَزِعْنَا “Sama saja bagi kita apa-kah kita mengeluh”, karena siksaan أَمْ صَبَرْنَا “ataukah sabar” mengha-dapinya مَا لَنَا مِنْ مَحِيصٍ “sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri”, (yaitu berupa) tempat perlindungan yang kami bersembunyi di sana, juga tidak ada tempat melarikan diri bagi kami dari siksaan Allah.
Semua makhluk pasti akan merasakan kematian. Dan setelah mati, mereka semua di padang mahsyar akan berkumpul untuk menghadap ke hadirat Allah guna mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Setelah mereka berkumpul lalu orang yang lemah’para pengikut orang kafir’berkata kepada orang yang sombong’pemimpin mereka di dunia, sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu dalam mendustakan para nabi dan rasul, maka dapatkah kamu pada hari ini menghindarkan kami dari azab Allah yang sangat pedih ini, walaupun sedikit saja, seperti janji kamu dahulu’ mereka menjawab, sekiranya Allah memberi petunjuk kepada kami untuk beriman, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu dan membimbing kamu menuju keselamatan. Akan tetapi kita lebih memilih jalan kesesatan sehingga hari ini sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau bersabar. Kita semua tidak mempunyai tempat sedikit pun untuk melarikan diri dari siksa Allah. Dan setan berkata ketika perkara hisab telah diselesaikan dan Allah telah memasukkan penghuni surga dan penghuni neraka ke tempat masingmasing, sesungguhnya Allah yang maha menepati janji telah menjanjikan kepadamu sebuah janji yang benar. Dia telah menjanjikan kepadamu kebangkitan dan hari pembalasan, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu sebuah janji bahwa kebangkitan dan hari pembalasan adalah dusta belaka, tetapi aku menyalahi dan tidak menepati-Nya. Sekarang aku tegaskan kepadamu bahwa tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu untuk memaksamu mengikutiku, melainkan aku hanya menyeru kamu menuju kekafiran lalu kamu mematuhi seruanku dengan suka rela. Oleh sebab itu, janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri karena kemauanmu mengikutiku. Aku tidak dapat menolong dan menyelamatkanmu dari siksa Allah, dan kamu pun tidak dapat menolong dan menyelamatkan-ku darinya. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku dengan Allah sejak dahulu di dunia. Sungguh, orang yang zalim, berpaling dari kebenaran, dan memilih kesesatan pasti akan mendapat siksaan yang sangat pedih.
Ibrahim Ayat 21 Arab-Latin, Terjemah Arti Ibrahim Ayat 21, Makna Ibrahim Ayat 21, Terjemahan Tafsir Ibrahim Ayat 21, Ibrahim Ayat 21 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ibrahim Ayat 21
Tafsir Surat Ibrahim Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)