{13} Ar-Ra’d / الرعد | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحجر / Al-Hijr {15} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ibrahim ابراهيم (Nabi Ibrahim) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 14 Tafsir ayat Ke 22.
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٢٢﴾
wa qālasy-syaiṭānu lammā quḍiyal-amru innallāha wa’adakum wa’dal-ḥaqqi wa wa’attukum fa akhlaftukum, wa mā kāna liya ‘alaikum min sulṭānin illā an da’autukum fastajabtum lī, fa lā talụmụnī wa lụmū anfusakum, mā ana bimuṣrikhikum wa mā antum bimuṣrikhiyy, innī kafartu bimā asyraktumụni ming qabl, innaẓ-ẓālimīna lahum ‘ażābun alīm
QS. Ibrahim [14] : 22
Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih.
Setan berkata (setelah Allah menyelesaikan urusan dan menghisab makhluk-Nya, lalu ahli surga masuk ke dalam surga dan ahli neraka masuk ke dalam neraka): Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian dengan janji yang benar tentang kebangkitan dan balasan, sedangkan aku menjanjikan kepada kalian dengan janji yang batil bahwa tidak aka nada kebangkitan dan balasan, lalu aku menyelisihi janjiku kepada kalian. Aku sama sekali tidak memiliki kekuatan yang dengannya aku dapat memaksakan kalian untuk mengikutiku, dan tidak pula aku memiliki hujjah (bukti yang nyata), tetapi aku menyeru kalian kepada kekafiran dan kesesatan lalu kalian mengikutiku. Karena itu, janganlah kalian mencelaku, tapi celalah diri kalian sendiri. Dosa adalah dosa kalian. Aku tidak dapat menolong kalian, dan kalian juga tidak dapat menolongku dari azab Allah. Sesungguhnya aku berlepas diri dari perbuatan kalian yang menjadikan aku sebagai sekutu di samping Allah dalam menaati-Nya di dunia. Sesungguhnya orang-orang yang zalim (dalam hal berpalingnya mereka dari kebenaran dan mengikuti kebatilan) akan mendapat azab yang pedih lagi menyakitkan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan pembicaraan iblis terhadap para pengikutnya setelah Allah menetapkan keputusan di antara hamba-hamba-Nya, dan Allah memasukkan orang-orang mukmin ke dalam surga serta menempatkan orang-orang kafir di dalam lapisan bawah neraka. Maka pada hari itu berdirilah iblis di kalangan ahli neraka seraya berkhotbah kepada mereka untuk menambah kesedihan di atas kesedihan yang sedang mereka alami, menambahkan kerugian di atas kerugian, dan kekecewaan di atas kekecewaan. Iblis berkata kepada penduduk neraka:
Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar.
Yaitu melalui lisan rasul-rasul-Nya, dan Dia menjanjikan kepada kalian bila kalian mengikuti para rasul, Dia akari menyelamatkan dan menyejahterakan kalian, dan janji Allah itu dipenuhi-Nya, karena janji-Nya adalah benar dan beritanya benar pula. Adapun aku, maka aku pernah berjanji kepada kalian, tetapi aku menyalahinya. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:
Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. (An Nisaa:120)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian.
Maksudnya ‘dalam apa yang aku serukan untuk kalian kepadanya tiadalah suatu dalil pun, tiada pula suatu bukti pun, begitu pula dalam apa yang telah aku janjikan kepada kalian’.
…melainkan (sekadar) menyeru kalian, lalu kalian mematuhi seruanku.
tanpa berpikir panjang lagi, padahal telah ditegakkan atas kalian hujah-hujah dan bukti-bukti serta dalil-dalil yang benar yang disampaikan oleh para rasul sebagai bukti akan kebenaran dari apa yang mereka sampaikan kepada kalian. Tetapi ternyata kalian menentang mereka, sehingga jadilah kalian seperti dalam keadaan sekarang ini.
Oleh sebab itu, janganlah kalian mencerca aku
pada hari ini.
…tetapi cercalah diri kalian sendiri.
karena sesungguhnya kesalahan itu adalah kesalahan kalian sendiri, sebab kalian menentang bukti-bukti yang jelas, lalu kalian mengikutiku hanya karena aku menyeru kalian kepada kebatilan.
Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian.
Yakni aku tidak dapat memberikan manfaat kepada kalian, tidak pula dapat menyelamatkan dan membebaskan kalian dari keadaan yang kalian alami sekarang.
…dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku.
Maksudnya, tidak dapat memberikan manfaat kepadaku dengan menyelamatkan diriku dari azab dan pembalasan-Nyayang sedang kualami.
Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatan kalian mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu. (Ibrahim:22)
Qatadah mengatakan, makna yang dimaksud ialah disebabkan kalian mempersekutukan aku dengan Allah sejak dahulu.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa setan berkata, “Sesungguhnya aku tidak membenarkan bila diriku dianggap sebagai sekutu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى”
Pendapat yang dikemukakan oleh Ibnu Jarir ini merupakan pendapat yang rajih (kuat), semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat), niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka. (Al Ahqaaf:5-6)
sekali-kali tidak. Kelak (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka. (Maryam:82)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu.
karena berpaling dari perkara yang hak dan mengikuti perkara yang batil.
…mendapat siksaan yang pedih.
Makna lahiriah konteks ayat menunjukkan bahwa pembicaraan ini dilakukan oleh iblis sesudah mereka memasuki neraka, seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya.
Tetapi disebutkan di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim yang lafaznya seperti berikut, juga oleh Ibnu Jarir melalui riwayat Abdur Rahman ibnu Ziyad. Disebutkan bahwa:
telah menceritakan kepadaku Dakhin Al-Hijri, dari Uqbah ibnu Amir, dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, bahwa beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda, “Apabila Allah mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian, maka Allah memutuskan peradilan di antara mereka. Dan setelah selesai dari peradilan, orang-orang mukmin berkata, ‘Telah diputuskan oleh Tuhan kita di antara sesama kita, maka siapakah yang dapat memberikan syafaat kepada kita?’ Mereka berkata, ‘Marilah kita berangkat menghadap Adam,’ lalu disebutkan Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa. Tetapi Isa berkata, ‘Maukah kalian aku tunjukkan kepada Nabi yang ummi’ Maka mereka datang kepadaku, dan Allah memberikan izin kepadaku untuk menghadap kepada-Nya. Maka dari majelisku tersebarlah bau wewangian yang paling wangi yang belum pernah tercium oleh seorang pun. Akhirnya sampailah aku ke hadapan Tuhanku, maka Dia memberiku izin untuk memberi syafaat, dan Dia menjadikan bagiku nur (cahaya) mulai dari rambut kepalaku hingga kuku jari telapak kakiku. Kemudian orang-orang kafir berkata, ‘Sesungguhnya orang-orang mukmin telah menjumpai orang yang memberi syafaat buat mereka. Maka siapakah yang akan memberi syafaat buat kita? Dia tiada lain kecuali iblis yang telah menyesatkan kita.’ Maka mereka mendatangi iblis dan mengatakan kepadanya, ‘ Sesungguhnya orang-orang mukmin telah menjumpai orang yang memberi syafaat buat mereka. Maka bangkitlah kamu dan mintakanlah syafaat buat kami, karena sesungguhnya kamu adalah yang menyesatkan kami.’ Iblis bangkit, dan dari majelisnya tersebarlah bau busuk yang amat busuk yang belum pernah tercium oleh seorang pun, kemudian siksaan mereka bertambah besar.
Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepada kalian, tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian, melainkan (sekadar) aku menyeru kalian, lalu kalian mematuhi seruanku. Oleh sebab itu, janganlah kalian mencerca aku, tetapi cercalah diri kalian sendiri.”
Demikianlah bunyi hadis menurut teks yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim. Al-Mubarak meriwayatkannya dari Rasyidin ibnu Sa’d, dari Abdur Rahman ibnu Ziyad ibnu An’am, dari Dakhin, dari Uqbah dengan lafaz yang sama secara marfu’.
Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurazi mengatakan bahwa ketika ahli neraka berkata:
Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau bersabar. Sekali-kali tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.
Maka iblis berkata kepada mereka:
Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar., hingga akhir ayat.
Setelah mereka mendengar ucapan iblis, maka mereka membenci diri mereka sendiri, lalu mereka diseru: Sesungguhnya kebencian Allah (kepada kalian) lebih besar daripada kebencian kalian kepada diri kalian sendiri karena kalian diseru untuk beriman, lalu kalian kafir. (Al-Mu’min: 10)
Amir Asy-Sya’bi mengatakan bahwa di hari kiamat kelak akan ada dua pembicaraan yang berbicara di hadapan semua orang. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada Isa, putra Maryam: Apakah kamu mengatakan kepada manusia, ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah!’ (Al Maidah:116) sampai dengan firman-Nya: Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. (Al Maidah:119) Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa iblis laknatulldh berdiri, lalu berkata:
Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian, melainkan (sekadar) aku menyeru kalian, lalu kalian mematuhi semanku., hingga akhir ayat.
Artinya وَقَالَ الشَّيْطَانُ “Dan berkatalah setan”, yang men-jadi faktor pemicu segala keburukan yang terjadi di alam semesta, sedang berbicara kepada para penghuni neraka, dalam rangka men-cuci tangannya dari tanggung jawab kepada mereka لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ “tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan”, penghuni surga memasuki surga dan penghuni neraka masuk ke dalam neraka, إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar”, melalui lisan para RasulNya, namun kalian tidak menaati-nya. Jikalau kalian mau menaatinya, niscaya kalian benar-benar akan menjumpai kemenangan besar, وَوَعَدْتُكُمْ “dan aku pun telah menjanjikan kepadamu”, dengan kebaikan فَأَخْلَفْتُكُمْ “tetapi aku me-nyalahinya”, tapi (janji tersebut) tidak terealisasikan, dan harapan yang aku janjikan kepada kalian yang berupa impian-impian yang batil tidak pernah terwujud. وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ “Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku ter-hadapmu”, tidak ada kekuatan hujjah yang mendukung ucapanku, إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي “melainkan (sekedar) aku menyeru kamu, lalu kamu mematuhi seruanku”, maksudnya, inilah puncak (tujuan) yang aku canangkan, yaitu aku menyeru kalian kepada keinginanku dan aku mengkondisikannya agar nampak indah di mata kalian, lantas kalian menyambut (seruan)ku, lantaran kalian mengikuti hawa nafsu dan dorongan syahwat kalian. Kalau faktanya demikian فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ “oleh sebab itu, janganlah kamu mencercaku. Akan tetapi cerca-lah dirimu sendiri”, kalianlah yang menjadi penyebab, dan pada kalianlah inti penyebab hukuman, مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ “aku sekali-kali tidak dapat menolongmu”, aku bukan penolong kalian dari kesulitan yang kalian alami وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ “dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku”, setiap pihak menerima siksanya masing-masing. إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ “Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah ) sejak dulu”, maksud-nya aku berlepas diri dari tindakan kalian mempersekutukanku denganNya. Aku bukan sekutu bagi Allah, dan tidak wajib (sese-orang) taat kepadaku. إِنَّ الظَّالِمِينَ “Sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu”, (ber-buat zhalim) kepada diri mereka sendiri dengan taat kepada setan لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ “mereka mendapat siksaan yang pedih”, kekal abadi di dalamnya selamanya. Ini termasuk cerminan sifat kelembutan Allah kepada para hambaNya, dengan memperingatkan mereka dari bahaya taat kepada setan dan memberitahukan celah-celah yang digunakan setan untuk mengintervensi manusia dan (memberitahu-kan) maksud setan terhadap seorang manusia. Tujuannya adalah menjerumuskan manusia ke dalam api neraka. Di sini, Allah menjelaskan kepada kita bahwa setan dan pung-gawanya bila telah masuk neraka, maka mereka akan berkilah de-ngan pernyataan tersebut, mengingkari praktik kesyirikan mereka.وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ “Dan tidak ada yang memberi berita kepadamu seperti yang dilaku-kan Dzat yang Maha Mengetahui.” (Fathir: 14). Ketahuilah, di ayat ini, Allah menerangkan bahwa setan tidak mempunyai kekuasaan. Sementara di dalam ayat lain Allah berfir-man,إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ “Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya menjadi pemimpin dan atas orang-orang yang mem-persekutukannya dengan Allah.” (An-Nahl: 100). Kekuasaan yang Allah tepis darinya adalah kekuatan hujjah dan dalil. Pada dasarnya, ia tidak mempunyai hujjah yang men-dukung seruannya. Kemampuannya yang paling tinggi hanyalah, melontarkan berbagai macam syubhat dan tipudaya kepada mereka, yang membuat mereka nekad dalam berbuat maksiat. Sedangkan kekuasaan yang Allah tetapkan baginya, adalah kemampuan melan-carkan tipuan kepada para pengikutnya untuk berbuat maksiat yang benar-benar menyeret mereka ke dalamnya dengan kuat. Mereka itu adalah orang-orang yang mendudukkannya sebagai penguasa atas diri mereka melalui pemberian loyalitas dan bergabung dengan kelompoknya. Oleh karenanya, ia tidak mempunyai kekuasaan (ke-kuatan) atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah.
Dan setan berkata ketika perkara hisab telah diselesaikan dan Allah telah memasukkan penghuni surga dan penghuni neraka ke tempat masingmasing, sesungguhnya Allah yang maha menepati janji telah menjanjikan kepadamu sebuah janji yang benar. Dia telah menjanjikan kepadamu kebangkitan dan hari pembalasan, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu sebuah janji bahwa kebangkitan dan hari pembalasan adalah dusta belaka, tetapi aku menyalahi dan tidak menepati-Nya. Sekarang aku tegaskan kepadamu bahwa tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu untuk memaksamu mengikutiku, melainkan aku hanya menyeru kamu menuju kekafiran lalu kamu mematuhi seruanku dengan suka rela. Oleh sebab itu, janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri karena kemauanmu mengikutiku. Aku tidak dapat menolong dan menyelamatkanmu dari siksa Allah, dan kamu pun tidak dapat menolong dan menyelamatkan-ku darinya. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku dengan Allah sejak dahulu di dunia. Sungguh, orang yang zalim, berpaling dari kebenaran, dan memilih kesesatan pasti akan mendapat siksaan yang sangat pedih. Demikianlah nasib buruk orang kafir di hari pembalasan. Penyesalan mereka tidak lagi berguna. Dan orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan membuktikan keimanan mereka dengan mengerjakan kebajikan dimasukkan ke dalam surga-surga yang mengalir di bawah pepohonan dan istana-Nya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya dengan izin tuhan mereka yang maha pemurah. Ucapan penghormatan yang mereka terima dari Allah, malaikat, dan sesama kaum mukmin dalam surga itu ialah salam.
Ibrahim Ayat 22 Arab-Latin, Terjemah Arti Ibrahim Ayat 22, Makna Ibrahim Ayat 22, Terjemahan Tafsir Ibrahim Ayat 22, Ibrahim Ayat 22 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ibrahim Ayat 22
Tafsir Surat Ibrahim Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)