{13} Ar-Ra’d / الرعد | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحجر / Al-Hijr {15} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ibrahim ابراهيم (Nabi Ibrahim) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 14 Tafsir ayat Ke 35.
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ ﴿٣٥﴾
wa iż qāla ibrāhīmu rabbij’al hāżal-balada āminaw wajnubnī wa baniyya an na’budal-aṣnām
QS. Ibrahim [14] : 35
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhan, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.
Ingatlah, wahai Rasul, ketika Ibrahim berdoa kepada Rabb-nya (setelah menempatkan putranya, Ismail dan ibunya Hajar di lembah Makkah): Wahai Rabb-ku, jadikanlah Makkah sebagai negeri aman, di mana setiap orang yang tinggal di dalamnya merasa aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى —dalam bantahan-Nya terhadap orang-orang musyrik Arab— menyebutkan bahwa negeri Mekah ini sejak semula dibangun hanyalah sebagai tempat untuk menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan Ibrahim yang meramaikannya karena pembangunan yang dilakukannya berlepas diri dari orang-orang yang menyembah selain Allah. Dia (Ibrahim) mendoakan buat kota Mekah agar menjadi kota yang aman. Dalam doanya yang disitir oleh firman-Nya dia mengatakan:
…Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) negeri yang aman
Dan Allah mengabulkan permintaannya, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman. (Al ‘Ankabut:67), hingga akhir surat.
Sesungguhnya rumah yang mula-mula di bangun untuk (tempat beribadat) manusia ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim, barang siapa memasukinya (Baitullah itu), menjadi amanlah dia. (Ali Imran:96-97)
Dan dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
…Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) negeri yang aman.
Dalam ayat ini lafaz balad disebutkan dengan memakai at-ta’rif, yakni al-balad, karena Nabi Ibrahim mendoakannya sesudah membangunnya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
…Segala puji bagi Allah, yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Ismail dan Ishaq.
Telah diketahui bahwa Ismail tiga belas tahun lebih tua daripada Ishaq. Ketika Ismail dibawa oleh Nabi Ibrahim bersama ibunya ke Mekah, ia masih menyusu, dan sesungguhnya Nabi Ibrahim pada saat itu berdoa pula yang bunyinya seperti berikut: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) negeri yang aman. (Ibrahim:35) Seperti yang telah kami sebutkan dalam tafsir surat Al-Baqarah secara panjang lebar.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala.
Setiap orang yang berdoa dianjurkan agar mendoakan dirinya sendiri, lalu buat kedua orang tuanya dan anak cucunya. Kemudian Nabi Ibrahim menyebutkan bahwa banyak kalangan manusia yang terfitnah oleh penyembahan kepada berhala-berhala, dan bahwa dia berlepas diri dari orang-orang yang menyembahnya, lalu ia mengembalikan urusan mereka kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Jika Allah menghendaki untuk mengazab mereka, tentulah Dia mengazab mereka, dan jika Dia menghendaki memberikan ampunan kepada mereka, tentulah Dia mengampuni mereka. Perihalnya sama dengan apa yang dikatakan oleh Nabi Isa a.s.:
Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Al Maidah:118)
Dalam kandungan ayat ini dijelaskan bahwa tiada lain segala sesuatunya dikembalikan kepada kehendak Allah, bukan merupakan pembolehan akan terjadinya hal tersebut.
Abdullah ibnu Wahb mengatakan, telah menceritakan kepada kami Amr ibnul Haris, bahwa Bakr ibnu Sawwadah pernah menceritakan kepadanya, dari Abdur Rahman ibnu Jarir, dari Abdullah ibnu Amr, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membaca firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menceritakan doa Nabi Ibrahim, yaitu: Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan dari manusia. (Ibrahim:36), hingga akhir ayat. Dan doa Nabi Isa a.s. yang disebutkan oleh firman-Nya: Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau. (Al Maidah:118), hingga akhir ayat. Setelah itu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengangkat kedua tangannya (berdoa) dan mengatakan dalam doanya: Ya Allah, (selamatkanlah) umatku, Ya Allah, (selamatkanlah) umatku, Ya Allah, (selamatkanlah) umatku. Lalu beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menangis, dan Allah berfirman, “Hai Jibril, berangkatlah, temui Muhammad, dan tanyakanlah kepadanya apakah yang membuatnya menangis —padahal Allah lebih mengetahui—?” Malaikat Jibril a.s. datang dan menanyainya, lalu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawabnya, (Malaikat Jibril kembali melapor kepada Allah), maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Pergilah kepada Muhammad, dan katakanlah kepadanya bahwa Kami akan membuatnya puas terhadap umatnya dan Kami tidak akan mengecewakannya.”
Artinya و “Dan”, ingatlah Ibrahim j pada momen-tum yang bagus ini إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ “ketika Ibrahim berkata, ‘Ya Rabbku, jadikanlah negeri ini (Makkah)’,” tanah Haram آمِنًا “ne-geri yang aman”, kemudian Allah mengabulkan doanya, sebagai ketentuan syariat dan takdirNya. Lalu Allah menjadikannya tanah haram (suci) dalam syariat Islam dan membuat mudah faktor-fak-tor yang (memelihara) kesuciannya berdasarkan ketentuan takdir-Nya, seperti yang telah diketahui, hingga tidaklah ada orang zhalim yang berhasrat melancarkan keburukan padanya melainkan Allah membinasakannya. Sebagaimana yang dialami tentara gajah dan lain-lain. Ketika beliau memohon terciptanya keamanan baginya (tanah haram), maka beliau memohon jaminan keamanan bagi diri-nya dan keturunannya. Beliau berkata, وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ “Dan jauhkanlah aku dan anak cucuku dari menyembah berhala”, jadikanlah kami dan mereka berada di posisi yang jauh dari beribadah dan berkonsentrasi dengannya.
Masih berkaitan dengan nikmat Allah, dijelaskan pula bahwa nabi ibrahim memohon kepada Allah agar anak cucunya diberi nikmat dan dihindarkan dari menyembah berhala. Dan ingatlah, ketika nabi ibrahim berdoa kepada Allah, ya tuhan, jadikanlah negeri mekah ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku hingga akhir zaman agar tidak menyembah berhala. Ya tuhan, aku tahu berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak manusia akibat kebodohan mereka. Karena itu, barang siapa mengikutiku dan tidak menyembah berhala-berhala tersebut, maka orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa mendurhakaiku dan menyembah berhala-berhala itu, maka hukumlah mereka. Akan tetapi, bila engkau ampuni mereka, maka engkau adalah tuhan yang maha pengampun, maha penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang mau bertobat.
Ibrahim Ayat 35 Arab-Latin, Terjemah Arti Ibrahim Ayat 35, Makna Ibrahim Ayat 35, Terjemahan Tafsir Ibrahim Ayat 35, Ibrahim Ayat 35 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ibrahim Ayat 35
Tafsir Surat Ibrahim Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)