{14} Ibrahim / ابراهيم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النحل / An-Nahl {16} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hijr الحجر (Al Hijr (Nama Gunung)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 15 Tafsir ayat Ke 8.
مَا نُنَزِّلُ الْمَلَائِكَةَ إِلَّا بِالْحَقِّ وَمَا كَانُوا إِذًا مُنْظَرِينَ ﴿٨﴾
mā nunazzilul-malā`ikata illā bil-ḥaqqi wa mā kānū iżam munẓarīn
QS. Al-Hijr [15] : 8
Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan kebenaran (untuk membawa azab) dan mereka ketika itu tidak diberikan penangguhan
Allah membalas perkataan mereka, “Sesungguhnya Kami tidak menurunkan malaikat kecuali membawa siksa yang tidak ada penangguhan bagi orang yang tidak beriman.Tidaklah mereka termasuk orang-orang yang ditangguhkan ketika malaikat turun membawa siksaan.”
Dan dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar (untuk membawa azab) dan tiadalah mereka ketika itu diberi tangguh.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan benar. untuk membawa risalah dan azab.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menetapkan bahwa Dialah yang menurunkan Al-qur’an, dan Dia pulalah yang memeliharanya dari perubahan dan penggantian. Di antara ulama tafsir ada yang merujukkan damir yang ada dalam firman-Nya, “Lahu Lahafizun,” kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, bukan kepada Al-Qur’an. Yakni sama dengan pengertian yang terdapat di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. (Al Maidah:67)
Tetapi makna yang pertama lebih utama karena bersesuaian dengan makna lahiriah konteks ayat.
7-8. “mengapa kamu tidak mendatangkan malaikat kepada kami” yang bersaksi bagi dirimu atas kebenaran risalah yang engkau bawa, ”jika kamu termasuk orang orang yang benar” ketika engkau tidak bisa mendatangkan malaikat, berarti kamu bukan orang yang jujur. Ini adalah termasuk bentuk kezhaliman dan kebodohan yang parah. Tentang tindak kezhaliman (mereka), maka sudah tampak jelas. sesungguhnya sikap itu merupakan bentuk kelancangan dan keras kepala mereka terhadap Allah dengan meminta datangnya tanda tanda buti kebenaran (nabi) yang mana Allah belum memilihnya (untuk diturunkan). Padahal, tujuan dan petunjuk yang mengarah kesana sudah tercapai tanpa menggunakannya, melalui tanda tanda kebenaran (lain) yang banyak yang menandakan kebenaran risalah yang beliau bawa.
Berkaitan dengan aspek kebodohan mereka, maka sebenarnya mereka tidak bisa membedakan maslahat bagi mereka sendiri dari bahaya. Kedatangan para malaikat kepada mereka tidak berarti kebaikan bagi mereka. justru Allah tidak mengirimkan malaikat kecuali dengan al haq (siksaan) yang sudah tidak ada penundaan lagi bagi orang yang tidak mengikuti dan taat kepada beliau “dan tiadalah mereka ketika itu” maksudnya mereka tidak beriman dan tidak akan beriman “diberi tangguh” maksudnya mereka tidak akan mendapatkan kesempatan lagi (untuk bertaubat dan selamat) maka, permintaan mereka agar malaikat datang hanya akan menyegerakan kebinasaan dan kehancuran bagi diri mereka sendiri. Keaimanan tidak berada di tangan mereka, tapi ditangan Allah.
“kalau sekiranya Kami turunkan malaiat kepada mereka, dan orang orang yang telah mati berbicara dengan mereka, dan Kami kumpulkan (pula) segala sesuatu kehadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui”
Menjawab permintaan kaum kafir tersebut, Allah berfirman, kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan kebenaran, yaitu sesuatu yang pasti dari Allah, seperti wahyu, azab bagi pendurhaka, dan keselamatan bagi penaat, dan mereka ketika para malaikat itu diturunkan untuk membawa azab, tidak diberikan penangguhan sedikit pun. Untuk membuktikan kebenaran pengakuan nabi Muhammad bahwa ayat-ayat yang disampaikannya benar-benar berasal dari Allah, dia berfirman, sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an melalui perantara malaikat jibril yang diragukan oleh kaum kafir itu, dan pasti kami pula bersama malaikat jibril dan kaum mukmin yang selalu memelihara keaslian, kesucian, dan kekekalan-Nya hingga akhir zaman.
Al-Hijr Ayat 8 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hijr Ayat 8, Makna Al-Hijr Ayat 8, Terjemahan Tafsir Al-Hijr Ayat 8, Al-Hijr Ayat 8 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hijr Ayat 8
Tafsir Surat Al-Hijr Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)