{14} Ibrahim / ابراهيم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النحل / An-Nahl {16} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hijr الحجر (Al Hijr (Nama Gunung)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 15 Tafsir ayat Ke 18.
إِلَّا مَنِ اسْتَرَقَ السَّمْعَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ مُبِينٌ ﴿١٨﴾
illā manistaraqas-sam’a fa atba’ahụ syihābum mubīn
QS. Al-Hijr [15] : 18
kecuali (setan) yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dikejar oleh semburan api yang terang.
Kecuali setan yang mencuri berita dari ucapan para penghuni langit di sebagian waktu, lalu ia dikejar oleh bintang yang bercahaya terang yang membakarnya. Adakalanya setan bisa menyampaikan kepada walinya sebagian berita yang dicurinya sebelum ia dibakar oleh semburan api.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan tentang langit yang diciptakan-Nya, yang sangat tinggi disertai dengan bintang-bintang yang menghiasinya, baik yang tetap maupun yang beredar. Hal tersebut dapat dijadikan tanda-tanda yang jelas menunjukkan kekuasaan-Nya bagi orang yang merenungkannya dan menggunakan akal pikirannya dalam menganalisis keajaiban-keajaiban alam yang sangat mengagumkan itu dan membuat terpesona orang yang memandangnya.
Karena itulah Mujahid dan Qatadah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan al-buruj dalam ayat ini ialah bintang-bintang.
Menurut kami (penulis), makna ayat ini sama dengan yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya:
Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang. (Al Furqaan:61), hingga akhir ayat.
Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa al-buruj artinya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi matahari dan bulan.
Atiyyah Al-Aufi mengatakan bahwa al-buruj dalam ayat ini artinya gedung-gedung yang di dalamnya ada penjaganya. Dan dijadikanlah bintang-bintang meteor sebagai penjaganya dari gangguan setan-setan yang jahat, agar setan-setan tidak dapat mencuri dengar percakapan para malaikat yang ada di langit. Maka barang siapa di antara setan-setan membangkang dan berani berbuat mencuri dengar, maka dia akan dilempar oleh bintang yang menyala terang itu hingga membinasakannya. Akan tetapi, adakalanya setan telah menyampaikan pembicaraan yang telah didengarnya itu kepada setan yang ada di bawahnya sebelum ia dikenai oleh bintang yang menyala. Lalu setan yang menerimanya itu menyampaikannya kepada setan lainnya yang ada di bawahnya, kemudian ia menyampaikannya kepada kekasihnya, seperti yang disebutkan dengan jelas dalam hadis sahih.
Sehubungan dengan tafsir ayat ini Imam Bukhari mengatakan:
telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Sufyan. dari Amr, dari Ikrimah, dari Abu Hurairah yang menyampaikannya dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Apabila Allah memutuskan urusan di langit, malaikat mengepakkan sayapnya karena tunduk patuh kepada firman-Nya. (yang bunyinya) seakan-akan seperti suara rantai (yang dijatuhkan) di atas batu yang licin (berbunyi gemerincing).
Ali dan lain-lainnya mengatakan bahwa seakan-akan suaranya seperti suara rantai yang jatuh di atas batu yang licin dan menembusnya karena wibawa dan pengaruh firman Allah kepada mereka. Manakala para malaikat terkejut dan takut, mereka berkata, “Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan kalian?” Maka mereka berkata kepada malaikat yang bertanya, “Sesungguhnya apa yang difirmankan oleh-Nya adalah hak belaka. Dia Mahatinggi lagi Mahabesar.”
Maka percakapan mereka didengar oleh setan yang mencuri dengar. Setan-setan yang mencuri dengar itu —menurut yang digambarkan dan diperagakan oleh sufyan dengan tangannya seraya membuka semua jari tangannya yang kanan dan menegakkannya serta menyusunnya yang satu di atas yang lainnya— satu sama lainnya saling mengusung. Adakalanya bintang yang membakar itu mengenai setan yang mencuri dengar percakapan para malaikat, sebelum setan menyampaikannya kepada teman yang ada di bawahnya. Adakalanya setan sempat menyampaikan hasil curi dengarnya itu kepada teman yang dibawahnya sebelum ia terkena oleh bintang yang membakar. Kemudian temannya itu meneruskannya sampai kepada setan yang ada di bumi.
Adakalanya Sufyan mengatakan, “Hingga sampai di bumi, lalu dilemparkan ke dalam mulut penyihir atau tukang tenung (tukang ramal), setan memasukkannya disertai dengan seratus kali dusta, maka tukang sihir itu percaya. Dan para tukang sihir dan tukang tenung itu mengatakan, ‘Bukankah kita telah diberi tahu bahwa hari anu akan terjadi peristiwa anu dan anu, dan ternyata kami menjumpainya benar sesuai dengan berita yang dicuri dengar dari langit’ “
) {إِلا مَنِ اسْتَرَقَ السَّمْعَ} “Kecuali setan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat)”, maksudnya [kecuali] pada se-bagian waktu, terkadang setan-setan berhasil mencuri-curi pende-ngaran dengan sembunyi-sembunyi dan licik, {فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ مُبِينٌ}”lalu ia dikejar oleh semburan api yang terang”, yaitu yang terang memancar, akan membunuh atau mengikatnya. Kadang-kadang semburan api menangkapnya sebelum bisa mentransfernya ke para pemujanya, sehingga beritanya terputus dari bumi. Dan suatu waktu dia mampu menyampaikannya kepada mitranya, sebelum semburan api menge-nainya. Ia menyampaikannya dan menambahkan bersamanya seratus buah kedustaan serta menjadikan kalimat yang didengar dari langit sebagai petunjuk baginya.
Kecuali setan yang terus-menerus berupaya keras mencuri-curi berita yang dapat didengar dari malaikat lalu dikejar oleh semburan api yang terang. Usai menyebut tanda kekuasaan-Nya di langit, Allah lalu beralih menyebut tanda kekuasaan-Nya di bumi. Allah menyatakan, dan kami telah menghamparkan bumi sebagai pijakan bagi manusia, dan kami pancangkan padanya gunung-gunung yang kukuh sebagai pasak bagi bumi agar tidak roboh dan berguncang sehingga manusia menjadi aman, serta kami ciptakan dan tumbuhkan di sana segala sesuatu, seperti tumbuhan yang beragam, menurut ukuran yang seimbang dan tepat; semuanya demi kemaslahatan makhluk-Nya.
Al-Hijr Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hijr Ayat 18, Makna Al-Hijr Ayat 18, Terjemahan Tafsir Al-Hijr Ayat 18, Al-Hijr Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hijr Ayat 18
Tafsir Surat Al-Hijr Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)