{14} Ibrahim / ابراهيم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النحل / An-Nahl {16} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hijr الحجر (Al Hijr (Nama Gunung)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 15 Tafsir ayat Ke 24.
وَلَقَدْ عَلِمْنَا الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَلَقَدْ عَلِمْنَا الْمُسْتَأْخِرِينَ ﴿٢٤﴾
wa laqad ‘alimnal-mustaqdimīna mingkum wa laqad ‘alimnal-musta`khirīn
QS. Al-Hijr [15] : 24
Dan sungguh, Kami mengetahui orang yang terdahulu sebelum kamu dan Kami mengetahui pula orang yang terkemudian.
Sesungguhnya Kami telah mengetahui siapa yang telah binasa di antara kalian dari anak keturunan Adam, siapa yang masih hidup, dan siapa yang akan datang hingga hari Kiamat.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan perihal ilmu-Nya Yang Mahasempurna tentang mereka, mulai dari yang pertama hingga yang paling akhir. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada kalian.
Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan orang-orang yang terdahulu ialah semua orang yang telah mati sejak dari Nabi Adam a.s. Sedangkan yang dimaksud dengan orang-orang yang terkemudian ialah orang-orang yang masih hidup dan orang-orang yang akan ada nanti sampai hari kiamat. Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Ikrimah, Mujahid, Ad-Dahhak, Qatadah, Muhammad ibnu Ka’b, Asy-Sya’bi, dan lain-lainnya. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdul A’la, telah menceritakan kepada kami Mu’tamir ibnu Sulaiman, dari ayahnya, dari seorang lelaki, dari Marwan ibnul Hakam yang mengatakan bahwa ada sejumlah lelaki yang mengambil saf paling belakang demi seorang wanita, lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada kalian, dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian (daripada kalian).
Abdur Razzaq telah meriwayatkannya dari Ja’far ibnu Sulaiman, dari Amr ibnu Malik (yakni An-Nakri), bahwa ia pernah mendengar Abul Jauza mengatakan sehubungan dengan firman-Nya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada kalian.
Yakni dalam saf salat.
…dan orang-orang yang terkemudian (daripada kalian).
Menurut pengertian lahiriahnya, kata-kata ini berasal dari perkataan Abul Jauza, sedangkan nama Ibnu Abbas tidak disebut-sebut di dalamnya. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hal ini mirip dengan riwayat Nuh ibnu Qais.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dari-Muhammad ibnu Abu Ma’syar, dari ayahnya, bahwa ia pernah mendengar Aun ibnu Abdullah menceritakan tentang pendapat Muhammad ibnu Ka’b sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada kalian, dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian (daripada kalian).
Ketika disebutkan kepada Muhammad ibnu Ka’b bahwa makna ayat ini berkenaan dengan saf-saf dalam salat, maka Muhammad ibnu Ka’b menyanggahnya dan mengatakan bahwa maknanya tidaklah demikian.
Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada kalian.
yang telah mati atau yang telah terbunuh.
…dan orang-orang yang terkemudian (daripada kalian).
Yaitu orang-orang yang akan diciptakan kemudian. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang akan menghimpunkan mereka. Sesungguhnya Dia adalah Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui. (Al Hijr:25) Maka Aun ibnu Abdullah mengatakan, “Semoga Allah memberimu taufik dan memberi balasan kebaikan kepadamu.”
23-25. Dia-lah, sat satunya, tidak ada sekutu bagiNya, yang menghidupkan para makhluk dari ketiadaan wujud, setelah sebelumnya mereka bukanlah sesuatu yang bisa disebut, Dia mewafatkan mereka sesuai dengan ajal-ajal mereka yang telah Dia tentukan. ”dan kami (pulalah yang mewarisi” seperti firmanNya ”sesungguhnya kami mewarisi bumi dan semua orang-orang yang ada di atas nya, dan hanya kepada Kami-lah mereka dikembalikan”
Perkara tersebut tidaklah sulit, dan tidak mustahil bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui para makhluk yang telah berlalu dan yang akan datang, mengetahui sesuatu yang menyusut pada mereka dan bagian tubuh mereka yang tercerai berai oleh tanah. Dialah yang kekuasaanNya dalam rupa penciptaan yang baru lagi dan menghimpun mereka semua kehadapanNya. ”sesungguhnya Dia Mahabijaksana” meletakkan segala sesuatu pada tempatnya dan menempatkannya pada kedudukannya, membalas setiap pelaku perbuatan dengan dasar amalannya. Jika baik, maka (balasannya baik), bila buruk, maka (balasannya) buruk (juga).
Dan sungguh, kami mengetahui orang yang terdahulu sebelum kamu, baik tentang kehidupan maupun kematian mereka, dan kami mengetahui pula orang yang terkemudian, yaitu umat pada masa sekarang dan masa mendatang. Dan ketahuilah wahai nabi Muhammad, sesungguhnya tuhanmu yang telah memberi manusia kehidupan dan berbagai kenikmatan, dialah yang akan mematikan dan mengumpulkan mereka semua di padang mahsyar. Sungguh, dia adalah tuhan yang mahabijaksana dengan menempatkan sesuatu dengan tepat, maha mengetahui segala sesuatu, besar maupun kecil, baik yang terjadi di masa lalu, masa sekarang, maupun masa mendatang.
Al-Hijr Ayat 24 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hijr Ayat 24, Makna Al-Hijr Ayat 24, Terjemahan Tafsir Al-Hijr Ayat 24, Al-Hijr Ayat 24 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hijr Ayat 24
Tafsir Surat Al-Hijr Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)