{14} Ibrahim / ابراهيم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النحل / An-Nahl {16} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hijr الحجر (Al Hijr (Nama Gunung)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 15 Tafsir ayat Ke 42.
إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلَّا مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ ﴿٤٢﴾
inna ‘ibādī laisa laka ‘alaihim sulṭānun illā manittaba’aka minal-gāwīn
QS. Al-Hijr [15] : 42
Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hamba-Ku, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat.
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku yang ikhlas kepada-Ku, Aku tidak memberikan kuasa bagimu terhadap hati mereka, yang dengan kuasa itu kamu akan menyesatkan mereka dari jalan yang lurus. Tetapi kekuasaanmu hanya terhadap orang-orang yang mengikutimu saja, yaitu orang-orang yang sesat lagi musyrik yang rela memberikan kesetiaan dan ketaatan kepadamu daripada ketaatan kepada-Ku.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka.
Yaitu orang-orang yang telah Aku takdirkan mendapat hidayah, tiada jalan bagimu kepada mereka, tidak pula kalian dapat sampai kepada mereka.
…kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat.
Istisna dalam ayat ini bersifat munqati’ yakni hanya hamba-hamba Allah yang mengikuti iblis saja, yaitu mereka yang sesat.
Ibnu Jarir dalam bab ini mengetengahkan sebuah hadis melalui Abdullah ibnul Mubarak, dari Abdulah ibnu Mauhib, bahwa telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Qasit, bahwa di masa silam para nabi mempunyai masjid-masjid di luar kota mereka tinggal. Apabila seorang nabi menghendaki munajat kepada Tuhannya untuk menanyakan sesuatu masalah, maka ia keluar menuju masjidnya, lalu melakukan salat seperti yang telah diwajibkan oleh Allah kepadanya, kemudian dia memohon kepada Allah apa yang diinginkannya. Ketika seorang nabi sedang berada di masjidnya, tiba-tiba datanglah musuh Allah —yakni iblis—, lalu iblis duduk antara dia dan arah kiblat. Nabi berkata, “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” Maka ucapan-ta’awwuz-nya itu mengusir iblis sebanyak tiga kali. Iblis berkata, “Dengan apakah kamu dapat selamat dariku?” Nabi balik bertanya, “Tidak, tetapi ceritakanlah kepadaku, dengan apakah kamu mengalahkan Anak Adam?” Pertanyaan ini diulanginya sebanyak dua kali, maka masing-masing pihak saling bersitegang. Nabi itu mengatakan, “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” Musuh Allah iblis berkata, “Tahukah kamu ta’awwuz yang baru kamu ucapkan? Itulah dia yang menyelamatkanmu.” Nabi berkata, “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” Maka bacaan itu mengusir iblis sebanyak tiga kali. Musuh Allah —iblis— berkata, “Ceritakanlah kepadaku, karena apakah engkau dapat selamat dariku?” Nabi menjawab, “Tidak, tetapi ceritakanlah kepadaku dengan apakah kamu dapat mengalahkan Ibnu Adam (manusia)?” Sebanyak dua kali. Maka masing-masing pihak saling bersitegang. Akhirnya nabi itu mengatakan bahwa sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat.
Musuh Allah —iblis— berkata, “Demi Allah, saya telah mendengar firman ini sebelum kamu dilahirkan.” Nabi itu mengatakan bahwa Allah telah berfirman pula: Dan jikar kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-A’raf, 200) “Dan sesungguhnya aku, tidak sekali-kali —demi Allah— merasakan adanya godaanmu melainkan aku berlindung kepada Allah dari godaanmu.” Iblis berkata, “Kamu benar, dengan itulah kamu selamat dari godaanku.” Nabi bertanya, “Ceritakanlah kepadaku karena apakah kamu dapat mengalahkan manusia?” Iblis menjawab, “Saya merasukinya di saat sedang marah dan melalui hawa nafsunya.”
{إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ} “Sesungguhnya hamba-hambaKu, tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka”, untuk memikat mereka kepada perkara-perkara yang engkau kehendaki, berupa berbagai macam kesesatan karena pengabdian diri mereka kepada Rabb mereka dan kepatuhan mereka kepada perintah-perintahNya. Allah telah menolong mereka dan memelihara mereka dari (jeratan) setan. {إِلا مَنِ اتَّبَعَكَ} “Kecuali orang-orang yang mengikutimu”, lalu dia ridha dengan kepemimpinan, dan taat kepadamu sebagai ganti dari ke-taatan kepada ar- Rahman {مِنَ الْغَاوِينَ}”yaitu orang-orang yang sesat”, kata الغاوي lawan dari kataالراشد (yang mendapat petunjuk), yaitu orang yang mengetahui kebenaran tapi meninggalkannya. Semen-tara kata الضال maknanya orang yang meninggalkan kebenaran tan-pa tahu sebelumnya.
Allah melanjutkan firman-Nya, sesungguhnya kamu, wahai iblis, tidak punya kuasa atas hamba-hamba-ku. Engkau tidak akan mampu menjerumuskan dan memalingkan mereka dari ketaatan kepada-ku, kecuali mereka yang mengikuti godaan-Mu dan enggan bertobat, yaitu orang yang sesat. Allah telah menyiapkan neraka jahanam bagi orang-orang yang sesat dan enggan bertobat. Allah berfirman, dan sungguh, jahanam itu benar-benar tempat berkumpul dan tempat kembali yang telah dijanjikan untuk mereka semuanya, yakni para pengikut iblis.
Al-Hijr Ayat 42 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hijr Ayat 42, Makna Al-Hijr Ayat 42, Terjemahan Tafsir Al-Hijr Ayat 42, Al-Hijr Ayat 42 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hijr Ayat 42
Tafsir Surat Al-Hijr Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)