{14} Ibrahim / ابراهيم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النحل / An-Nahl {16} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hijr الحجر (Al Hijr (Nama Gunung)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 15 Tafsir ayat Ke 50.
وَأَنَّ عَذَابِي هُوَ الْعَذَابُ الْأَلِيمُ ﴿٥٠﴾
wa anna ‘ażābī huwal-‘ażābul-alīm
QS. Al-Hijr [15] : 50
dan sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.
Dan bahwa azab-Ku adalah azab yang pedih lagi menyakitkan bagi selain orang-orang yang bertaubat.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.
Maksudnya, beritakanlah —hai Muhammad— kepada hamba-hamba-Ku, bahwasanya Akulah Tuhan yang mempunyai rahmat dan yang mempunyai azab yang sangat pedih.
Dalam pembahasan terdahulu telah diterangkan pembahasan yang semisal dengan makna ayat ini, yang intinya menunjukkan bahwa ayat ini mengandung makna raja’ (harapan) dan Khauf (ketakutan).
Disebutkan pula mengenai penyebab turunnya ayat ini menurut riwayat Musa ibnu Ubaidah, dari Mus’ab ibnu Sabit yang menceritakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melewati sejumlah orang dari kalangan sahabatnya yang sedang tertawa-tawa, maka beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
Ingatlah surga dan ingatlah pula neraka! Maka turunlah firman-Nya: Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.
Demikianlah menurut hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim. Hadis ini berpredikat mursal.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Musanna, telah menceritakan kepada kami Ishaq, telah menceritakan kepada kami Ibnul Makki, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak, telah menceritakan kepada kami Mus’ab ibnu Sabit, telah menceritakan kepada kami Asim ibnu Abdullah, dari Ibnu Abu Rabah, dari seorang lelaki dari kalangan sahabat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ muncul menemui kami dari pintu yang biasa dipakai masuk oleh Bani Syaibah, lalu beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Jangan sekali lagi aku melihat kalian dalam keadaan tertawa-tawa.” Kemudian beliau berpaling, dan manakala beliau telah sampai di Hijir Ismail, tiba-tiba beliau kembali kepada kami dengan langkah mundur, lalu bersabda: Sesungguhnya ketika aku keluar, Jibril datang dan berkata, “Hai Muhammad, sesungguhnya Allah telah berfirman, ‘Kami tidak akan membuat hamba-hamba Kami berputus asa. Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azabKu adalah azab yang sangat pedih’.”
Sa’id telah meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Akulah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Menurut riwayatnya, telah sampai kepada kami bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Seandainya seorang hamba mengetahui kadar pemaafan Allah, tentulah tidak segan-segan ia melakukan hal yang haram, dan seandainya seorang hamba mengetahui kadar azab Allah, tentulah ia menekan hawa nafsunya.
Meskipun demikian, tidak sepatutnya gurat harapan (raja`) terus menerus membuat mereka merasa dalam naungan rasa aman dan keterlenaan. Maka, beritahukanlah kepada mereka {وَأَنَّ عَذَابِي هُوَ الْعَذَابُ الألِيمُ} “bahwa azabKu adalah azab yang sangat pedih”, maksudnya (sebenarnya) tidak ada siksaan (yang nyata) kecuali siksa Allah yang tidak terukur tingkatannya dan tidak terdeteksi gambarannya. Kami berlindung kepada Allah dari siksaNya. Sesungguhnya mereka itu bila mengetahui bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menimpakan siksaan seperti siksaNya dan tidak ada yang mampu mengikat seperti ikatanNya, maka mereka akan berhati-hati dan menjauhkan diri dari segala faktor yang mendatang-kan hukuman pada mereka.
Maka, seyogyanya seorang hamba, hatinya selalu berada di antara khauf (rasa takut), raja` (pengharapan), motivasi dan ancaman. Bila ia memandang rahmat Rabbnya, ampunan dan kemurahan serta kebaikanNya, maka hal itu akan menumbuhkan sikap raja` dan motivasi (terhadap kebaikan). Dan bila ia merenungi dosa-dosa-nya, dan kekurangannya pada pemenuhan hak-hak Rabb, maka hal itu akan melahirkan rasa takut dan kekhawatiran serta melepas-kan diri dari dosa-dosa itu.
Usai menjelaskan kedudukan dan siksa yang Allah siapkan bagi orang-orang kafir di neraka, dan ganjaran yang dia janjikan bagi orangorang yang bertakwa di surga, Allah lalu meminta nabi Muhammad untuk menyampaikan kabar gembira kepada mereka semua, baik yang taat maupun yang durhaka. Allah berfirman, kabarkanlah, wahai nabi Muhammad, kepada hamba-hamba-ku yang taat maupun yang bergelimang dosa dan hendak bertobat bahwa aku-lah yang maha pengampun lagi maha penyayang. Dan katakan pula kepada orang-orang yang kafir dan para pendosa yang enggan bertobat bahwa sesungguhnya azab-ku adalah azab yang sangat pedih. Pada ayat-ayat sebelumnya Allah meminta nabi Muhammad menyampaikan berita penting terkait beberapa sifat Allah kepada yang bertakwa dan keadilan Allah kepada yang durhaka. Pada ayat-ayat berikut Allah juga meminta beliau menyampaikan kabar penting menyangkut sikap orang-orang musyrik yang menuntut turunnya malaikat kepada nabi ibrahim. Perintah Allah itu berbunyi, dan kabarkanlah pula berita penting yang lain kepada mereka tentang para malaikat yang Allah turunkan sebagai tamu ibrahim.
Al-Hijr Ayat 50 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hijr Ayat 50, Makna Al-Hijr Ayat 50, Terjemahan Tafsir Al-Hijr Ayat 50, Al-Hijr Ayat 50 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hijr Ayat 50
Tafsir Surat Al-Hijr Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)