{14} Ibrahim / ابراهيم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النحل / An-Nahl {16} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hijr الحجر (Al Hijr (Nama Gunung)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 15 Tafsir ayat Ke 88.
لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ ﴿٨٨﴾
lā tamuddanna ‘ainaika ilā mā matta’nā bihī azwājam min-hum wa lā taḥzan ‘alaihim wakhfiḍ janāḥaka lil-mu`minīn
QS. Al-Hijr [15] : 88
Jangan sekali-kali engkau (Muhammad) tujukan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang kafir), dan jangan engkau bersedih hati terhadap mereka dan berendah hatilah engkau terhadap orang yang beriman.
Janganlah kamu memandang dengan kedua matamu dan menginginkan kenikmatan dunia yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan kaum kafir, dan janganlah kamu bersedih hati terhadap kekafiran mereka, serta tawadhu’lah kepada orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada Nabi-Nya, bahwa sebagaimana Kami berikan kepadamu Al-Qur’an yang agung, maka jangan sekali-kali kamu memandang kepada dunia dan perhiasannya serta kesenangan duniawi yang telah Kami berikan kepada mereka yang ahlinya, yaitu kesenangan yang fana, hal itu sebagai ujian buat mereka. Maka janganlah kamu menginginkan apa yang ada pada mereka, janganlah pula kamu bersedih hati karena mereka bersikap mendustakan dan menentang agamamu.
dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (Asy Syu’ara:215)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu).
Maksudnya, merasa cukuplah kamu dengan Al-Qur’an yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadamu, dan janganlah kamu menginginkan kesenangan duniawi dan kegemerlapannya yang fana yang diberikan kepada mereka (orang-orang kafir itu). Berdasarkan makna ayat ini Ibnu Uyaynah mengartikan hadis sahih yang mengatakan:
Bukanlah termasuk golongan kami orang yang tidak melagukan bacaan Al-Qur’an.
Bahwa yang dimaksud dengan yataganna ialah tidak merasa cukup dengan Al-Qur’an dari yang lainnya. Interpretasi ini memang sahih, tetapi bukanlah makna yang dimaksud dari hadis, seperti yang telah kami jelaskan dalam permulaan tafsir ini.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah diceritakan dari Waki’ ibnul Jarrah, bahwa telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Ubaidah, dari Yazid ibnu Abdullah ibnu Qasit, dari Abu Rafi’ —sahabat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ — yang mengatakan bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjamu sejumlah tamu, padahal Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tidak mempunyai sesuatu yang akan disuguhkan kepada tamu-tamunya itu. Maka beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengirimkan seseorang kepada seorang Yahudi untuk menyampaikan, “Muhammad, utusan Allah, berpesan kepadamu: Berilah ia utang tepung gandum yang akan dibayar pada permulaan bulan Rajab.” Tetapi lelaki Yahudi itu menolaknya kecuali dengan jaminan. Maka si utusan (perawi sendiri) kembali kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan menceritakan kepadanya apa yang dikatakan oleh si Yahudi itu. Maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Ingatlah, demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar kepercayaan semua orang yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dan jikalau dia memberiku utang atau menjualnya kepadaku, pasti aku akan membayarnya.” Setelah aku keluar dari sisi Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, turunlah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia. (Thaahaa:131) Seakan-akan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menghiburnya dari perkara duniawi.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu.
Bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melarang seseorang mengharapkan apa yang menjadi milik temannya.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
…kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka.
Menurutnya, yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang kaya.
Jika Allah telah memberikan kepada beliau karunia berupa al-Qur`an yang agung beserta sab’ul matsani, berarti sungguh Allah telah menganugerahkan anugerah paling utama yang mesti dikejar-kejar oleh orang-orang yang berlomba (dalam kebaikan) dan karunia terbesar yang membuat kaum Mukminin riang-gembira.
{قل بفضل الله وبرحمته فبذلك فليفرحوا هو خير مما يجمعون}
“Dan katakanlah, ‘Dengan karunia Allah dan rahmatNya,’ hendak-lah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmatNya lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (Yunus: 58).
Oleh karena itu, berikutnya Allah berfirman, {لا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ} “Dan janganlah sekali-kali kamu menujukan panda-nganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka (orang-orang kafir itu)”, janganlah engkau terpa-nah dengan ketakjuban yang mendorongmu menyibukkan diri untuk berpikir tentang godaan syahwat duniawi yang sedang di-nikmati oleh kaum hedonisme dan menjadikan orang-orang bodoh tertipu (dengan mereka). Merasa cukuplah dengan pemberian Allah bagimu, berupa matsani dan al-Qur`an yang agung. {وَلا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ}”Dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka”, karena tidak ada kebaikan yang bisa diharapkan dari mereka dan tiada faidah yang bisa ditunggu-tunggu dari mereka. Engkau mendapatkan ganti dari kalangan kaum Mukminin yang lebih baik dan lebih utama. {وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ}”Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman”, lembutkanlah sikapmu pada mereka dan perbaikilah perilakumu dengan mereka sebagai bentuk kecintaan, pemuliaan, dan kasih sayang.
Anugerah Allah kepada nabi Muhammad dan kaum mukmin berupa surah al-fa’tihah jauh lebih berharga daripada kenikmatan duniawi yang Allah berikan kepada kaum kafir. Allah mengingatkan nabi Muhammad akan hal tersebut dengan firman-Nya, wahai nabi Muhammad, jangan sekali-kali engkau tujukan pandanganmu sehingga tergiur kepada kenikmatan hidup dan kemewahan duniawi yang fana dan sesaat yang telah kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka, yakni kaum kafir, dan jangan pula engkau bersedih hati terhadap mereka karena keengganan mereka menerima dakwahmu menuju iman. Dan berendah hatilah engkau terhadap orang-orang yang beriman serta jagalah hubungan baikmu dengan mereka. Dan katakanlah kepada orang kafir, wahai nabi Muhammad, ‘sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang jelas kepada kalian tentang hukuman atas keingkaran kalian.
Al-Hijr Ayat 88 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hijr Ayat 88, Makna Al-Hijr Ayat 88, Terjemahan Tafsir Al-Hijr Ayat 88, Al-Hijr Ayat 88 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hijr Ayat 88
Tafsir Surat Al-Hijr Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)