{14} Ibrahim / ابراهيم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النحل / An-Nahl {16} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hijr الحجر (Al Hijr (Nama Gunung)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 15 Tafsir ayat Ke 91.
الَّذِينَ جَعَلُوا الْقُرْآنَ عِضِينَ ﴿٩١﴾
allażīna ja’alul-qur`āna ‘iḍīn
QS. Al-Hijr [15] : 91
(yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al-Qur’an itu terbagi-bagi.
Yaitu orang-orang yang menjadikan Al Qur’an dalam bagian-bagian. Di antara mereka ada yang mengatakan Al Qur’an adalah sihir, di antara mereka ada yang mengatakan Al Qur’an adalah perdukunan, dan di antara mereka ada yang mengatakan selain itu. Mereka memalingkan Al Qur’an sesuai hawa nafsu mereka, untuk menghalangi manusia dari petunjuk.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
(yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al-Qur’an itu terbagi-bagi.
Yakni mereka menjadikan Kitab yang diturunkan kepada mereka terbagi-bagi. Dengan kata lain, mereka percaya kepada sebagiannya dan ingkar kepada sebagian lainnya.
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ya’qub ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Hasyim, telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
…mereka menjadikan Al-Qur’an itu terbagi-bagi.
Mereka adalah ahli kitab, mereka membagi-bagi kitabnya menjadi beberapa bagian, lalu mereka percaya kepada sebagiannya dan ingkar kepada sebagian lainnya.
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Musa, dari Al-A’masy, dari Abu Zabyan, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
…mereka menjadikan Al-Qur’an itu terbagi-bagi.
Bahwa mereka adalah ahli kitab, mereka membagi-baginya menjadi beberapa bagian lalu mereka beriman kepada sebagiannya dan ingkar kepada sebagian yang lainnya.
Telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Musa, dari Al-A’masy, dari Abu Zabyan, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Sebagaimana (Kami telah memberi peringatan), Kami telah menurunkan (azab) kepada orang-orang yang membagi-bagi (Kitab Allah). (Al Hijr:90) Bahwa mereka beriman kepada sebagiannya dan kafir kepada sebagian yang lainnya, mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Al-Hakam ibnu Aban telah meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
…mereka menjadikan Al-Qur’an itu terbagi-bagi.
Bahwa yang dimaksud dengan ‘idin ialah sihir.
Ikrimah mengatakan, al-‘idah artinya sihir, menurut dialek orang-orang Quraisy, mereka mengatakan al-adihah kepada wanita penyihir.
Mujahid mengatakan, ‘idwahun a’ddun menurut mereka artinya sihir. Mereka mengatakan pula tukang tenung, juga mengatakannya dongengan-dongengan orang-orang dahulu.
Ata mengatakan bahwa sebagian dari mereka mengatakan sihir, ada yang mengatakannya gila, ada pula yang mengatakannya tukang tenung, yang demikian itulah makna lafaz ‘idin. Hal yang sama telah diriwayatkan dari Ad-Dahhak dan lain-lainnya.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan dari Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa Al-Walid ibnul Mugirah menghimpun sejumlah orang dari kalangan kabilah Quraisy, dia adalah orang yang terhormat di kalangan mereka, saat itu telah datang musim haji. Lalu Al-Walid ibnul Mugirah berkata kepada mereka, “Hai orang-orang Quraisy, sesungguhnya musim haji tahun ini telah tiba, dan sesungguhnya para delegasi dari kalangan orang-orang Arab semuanya akan datang bertamu kepada kalian, mereka telah mendengar perihal urusan teman kalian ini (yakni Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ). Maka bersepakatlah kalian dalam suatu pendapat sehubungan dengannya, dan janganlah kalian bertentangan, sehingga sebagian dari kalian mendustakan dengan sebagian yang lainnya, dan pendapat sebagian dari kalian bertentangan dengan pendapat sebagian yang lainnya.” Lalu mereka berkata, “Dan engkau, hai Abdu Syams (nama julukan Al-Walid ibnul Mugirah), kemukakanlah pendapatmu yang nanti akan kami jadikan sebagai pegangan.” Al-Walid balik bertanya, “Tidak, tetapi kalianlah yang mengatakannya, nanti saya akan menurutinya.” Mereka berkata, “Kami katakan dia adalah tukang tenung.” Al-Walid menjawab, “Dia bukanlah tukang tenung.” Mereka berkata, “Dia gila.” Al-Walid berkata, “Dia tidak gila.” Mereka berkata, “Dia seorang penyair.” Al-Walid berkata, “Dia bukan penyair.” Mereka berkata, “Dia seorang penyihir.” Al-Walid berkata, “Dia bukan penyihir.” Mereka berkata, “Lalu apakah yang harus kami katakan?” Al-Walid berkata, “Demi Allah, sesungguhnya ucapan Muhammad benar-benar manis. Tidak sekali-kali kalian mengatakan sesuatu darinya melainkan pasti diketahui bahwa perkataanmu itu batil. Dan sesungguhnya pendapat yang paling dekat untuk kalian katakan sehubungan dengannya ialah dia adalah seorang penyihir.” Akhirnya mereka berpisah dengan kesepakatan yang bulat akan hal tersebut dalam bersikap terhadap Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya sehubungan dengan mereka: (yaitu) orang-orang yang telah menjadikan Al-Qur’an itu terbagi-bagi. Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu. (Al Hijr:91-93) Yang dimaksud dengan mereka ialah orang-orang yang mengatakan hal itu kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
{الَّذِينَ جَعَلُوا الْقُرْآنَ عِضِينَ}”(Yaitu) orang-orang yang telah men-jadikan al-Qur`an itu terbagi-bagi,” yaitu menjadi berbagai jenis, ba-gian, potongan-potongan, mereka mengotak-atiknya sesuai keingin-an mereka. Di antara mereka ada yang berkomentar itu adalah sihir. Sebagian mengatakan, “Itu adalah mantra perdukunan.” Sebagian yang lain menilai sebagai perkataan yang dibuat-buat… dan omo-ngan-omongan orang-orang kafir yang lain yang mendustakan al-Qur`an yang menuangkan celaan mereka pada al-Qur`an, untuk menghalangi manusia dari petunjuk.
Memperingatkan kaum kafir mekah tentang datangnya azab akibat penolakan mereka terhadap dakwah nabi Muhammad, Allah berfirman, sebagaimana kami telah memberi kamu peringatan, sesungguhnya kami telah menurunkan azab kepada orang yang memilahmilah kitab Allah dan menyifatinya dengan berbagai macam sifat yang batil, yaitu orang-orang yang telah menjadikan Al-Qur’an itu terbagi-bagi ke dalam berbagai macam penamaan, seperti sihir, syair, tenung, atau lainnya, dan dengan berbagai sikap; sebagiannya mereka benarkan dan sebagian yang lain mereka ingkari. Atas perbuatan kaum kafir yang demikian, Allah pun bersumpah, maka demi tuhanmu, wahai nabi Muhammad, kami pasti akan menanyai dan meminta pertanggungjawaban kepada mereka semua di akhirat kelak tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu di dunia.
Al-Hijr Ayat 91 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hijr Ayat 91, Makna Al-Hijr Ayat 91, Terjemahan Tafsir Al-Hijr Ayat 91, Al-Hijr Ayat 91 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hijr Ayat 91
Tafsir Surat Al-Hijr Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)