{15} Al-Hijr / الحجر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الإسراء / Al-Isra {17} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nahl النحل (Lebah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 16 Tafsir ayat Ke 3.
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۚ تَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿٣﴾
khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, ta’ālā ‘ammā yusyrikụn
QS. An-Nahl [16] : 3
Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Allah menciptakan langit dan bumi dengan benar, agar keduanya dijadikan sebagai bukti oleh para hamba atas keagungan Pencipta keduanya, dan bahwa hanya Dia sajalah yang berhak disembah. Mahasuci dan Mahabesar Allah dari kemusyrikan mereka.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan makhluk-Nya, alam yang ada di atas, yakni langit, dan alam yang ada di bawah, yakni bumi berikut dengan segala sesuatu yang ada padanya, bahwa Dia menciptakan semuanya dengan benar dan tidak sia-sia, bahkan:
supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga). (An Najm:31)
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى membersihkan diri-Nya dari kemusyrikan orang-orang yang menyembah selain Dia di samping Dia, padahal Dialah semata yang menciptakan makhluk, tiada sekutu bagi-Nya. Karena itu, hanya Dialah yang berhak disembah.
Selanjutnya Allah mengingatkan tentang penciptaan makhluk jenis manusia dari nutfah yang hina lagi lemah. Tetapi setelah ia menjadi manusia dan tumbuh dewasa, tiba-tiba ia menjadi pembantah terhadap Tuhannya, mendustakan-Nya, dan memerangi rasul-rasul-Nya, padahal tidaklah ia diciptakan melainkan untuk menjadi hamba Allah, bukan lawan. Makna ayat ini sama dengan yang disebutkan dalam firman-Nya:
Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan musaharah, dan adalah Tuhanmu Mahakuasa. Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak (pula) memberi mudarat kepada mereka. Adalah orang-orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya. (Al Furqaan:54-55)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi musuh yang nyata! Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya, ia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah, “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakan kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (Yaa Siin:77-79)
Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah, dari Bisyr ibnu Jahhasy yang menceritakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ meludah pada telapak tangannya, kemudian bersabda:
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Hai anak Adam, mana mungkin kamu melemahkan-Ku, sedangkan Akulah yang menciptakanmu dari ini, hingga manakala Aku sempurnakan bentukmu dan Aku besarkan kamu, lalu kamu berjalan dengan memakai dua lapis bajumu, sedangkan bumi telah menyediakan tempat pengebumian bagimu. Lalu kamu menghimpun harta dan tidak mau bersedekah, dan manakala roh mencapai tenggorokanmu (menjelang ajal), kemudian kamu katakan, ‘Saya akan bersedekah, ‘padahal masa bersedekah telah habis.”
Surat ini dinamakan juga dengan nama surat an-Ni’am (nikmat-nikmat). Karena Allah menyebutkan inti-inti kenikmatan dan pon-dasi-pondasinya di bagian awalnya. Sementara di penghujung surat, Dia (memerinci) pelengkap dan penyempurna kenikmatan itu.
Allah memberitahukan bahwasanya, خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ “Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq,” supaya hamba-hambaNya menjadikan keduanya sebagai bukti keagungan Sang Pencipta keduanya, dan sifat-sifat kesempurnaan milikNya, serta agar mereka mengetahui bahwa Dia menciptakan keduanya untuk tempat kediaman bagi hamba-hambaNya yang menyembahNya berdasarkan sesuatu yang Allah titahkan kepada mereka, berupa aturan-aturan syariat yang Allah turunkan melalui keterangan para RasulNya. Untuk itu, Dia menyucikan diriNya dari bentuk syirik kaum yang musyrikin yang menyekutukan (sesuatu) denganNya. Allah berfirman, {تَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ} “Mahatinggi Allah daripada se-suatu yang mereka persekutukan,” maksudnya Allah berlepas diri dan Mahaagung dari kesyirikan mereka. Sesungguhnya Dia adalah tuhan yang sebenarnya. Tidak seyogyanya peribadahan, mahabbah (rasa kecintaan), dan ketundukan diperuntukkan melainkan kepada-Nya جَلَّ جَلالُهُ.
Allah mengingatkan manusia bahwa dia adalah tuhan yang telah menciptakan langit tempat kalian berteduh bersama benda-benda yang menghiasinya, dan menciptakan bumi tempat kalian berpijak bersama apa saja yang terhampar di atasnya dan terkandung di dalamnya. Semua itu Allah ciptakan dengan kebenaran, yaitu sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan-Nya. Mahatinggi Allah dalam segala hal, sifat, dan perbuatan-Nya, dari apa yang mereka persekutukan dengan-Nya berupa berhala-berhala itu. Dia yang mahaesa dan mahakuasa itu juga telah menciptakan manusia dari setetes mani yang secara lahiriah tampak remeh, tidak berarti, dan tidak berdaya, ternyata dia berubah menjadi manusia yang kuat dan tangguh, bahkan dia berubah menjadi pembantah yang nyata tentang tuhan dan hakikat dirinya.
An-Nahl Ayat 3 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nahl Ayat 3, Makna An-Nahl Ayat 3, Terjemahan Tafsir An-Nahl Ayat 3, An-Nahl Ayat 3 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nahl Ayat 3
Tafsir Surat An-Nahl Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)