{15} Al-Hijr / الحجر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الإسراء / Al-Isra {17} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nahl النحل (Lebah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 16 Tafsir ayat Ke 21.
أَمْوَاتٌ غَيْرُ أَحْيَاءٍ ۖ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ ﴿٢١﴾
amwātun gairu aḥyā`, wa mā yasy’urụna ayyāna yub’aṡụn
QS. An-Nahl [16] : 21
(Berhala-berhala itu) benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui kapankah (penyembahnya) dibangkitkan.
Mereka semua (berhala-berhala itu) adalah benda mati yang tidak memiliki kehidupan dan tidak mengetahui kapan para penyembahnya akan dibangkitkan oleh Allah. Berhala-berhala itu akan dilemparkan bersama mereka semuanya ke dalam neraka pada hari kiamat.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa Dia mengetahui semua yang terkandung di dalam hati dan semua rahasia, sebagaimana Dia mengetahui hal-hal yang lahir (nyata). Di hari kiamat kelak Dia akan memberikan balasanNya kepada setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya. Jika amal perbuatannya baik, maka balasannya baik, tetapi jika amal perbuatannya buruk, maka balasannya buruk pula.
Selanjutnya Dia menyebutkan bahwa berhala-berhala yang mereka seru selain Allah tidak dapat membuat sesuatu apa pun, sedangkan mereka sendiri dibuat oleh manusia, seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya menyitir kata-kata kekasih-Nya Nabi Ibrahim a.s., yaitu:
Apakah kalian menyembah patung-patung yang kalian pahat itu? Padahal Allah-lah yang menciptakan kalian dan apa yang kalian perbuat itu? (Ash Shaaffat:95-96)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
(Berhala-berhala itu) benda mati, tidak hidup.
Artinya, benda-benda mati tidak bernyawa, maka tidak dapat mendengar, tidak dapat melihat, dan tidak berakal.
…dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.
Berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakah hari kiamat terjadi. Maka bagaimanakah dapat diharapkan darinya manfaat atau pahala atau balasan? Sesungguhnya yang dapat diharapkan manfaat, pahala, dan balasannya hanyalah Tuhan yang mengetahui segala sesuatu, Dialah Yang menciptakan segala sesuatu.
Kendatipun demikian, tidak ada sifat kesempurnaan yang melekat pada mereka, tidak ilmu dan tidak pula sesuatu lain-nya. {أَمْوَاتٌ غَيْرُ أَحْيَاءٍ} “(Berhala-berhala itu) benda mati tidak hidup,” tidak bisa mendengar, tidak mampu melihat dan tidak dapat memahami sedikit pun. Apakah makhluk semacam ini patut dijadikan sesem-bahan selain Rabb semesta alam? Kecelakaanlah bagi akal-akal kaum musyrikin, alangkah sesat dan rusaknya. Ia mengalami kesesatan pada masalah yang sangat nyata kepincangannya, ia menyamakan antara benda yang mempunyai kekurangan dari segala segi, tidak memiliki sifat-sifat kesempurnaan dan tidak memiliki (kemampuan) berbuat apa pun, dibandingkan dengan Yang Mahasempurna di-pandang dari segala aspek, yang mempunyai setiap sifat kesempur-naan. Dia memiliki kesempurnaan dan keagungan yang puncak pada sifat-sifat tersebut. Dia mempunyai ilmu yang meliputi segala sesuatu, kekuasaan yang merata, rahmat yang luas (yang melingkupi seluruh sisi alam semesta), pujian, kemuliaan, kesombongan dan keagungan yang tidak ada satu makhluk pun yang berkutik untuk meliputi pada sebagian sifat-sifatNya itu. Karena itu, Dia berfirman, {إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ} “Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa,” Dia-lah Allah, al-Ahad (Yang Mahasatu), al-Fard (Yang Mahatunggal) lagi tempat bergantung segala sesuatu, yang tidak beranak dan tiada diperanak-kan, dan tidak ada seorang pun yang setara denganNya. Orang-orang yang beriman dan mempunyai akal-akal sehat, kalbu-kalbu mereka memuliakan dan mengagungkan Allah, serta mencintai-Nya dengan kecintaan yang besar. Mereka mengarahkan bagiNya seluruh apa yang mereka bisa lakukan, berupa ibadah-ibadah bada-niyyah (fisik) dan maliyyah (dengan pengeluaran materi), amalan-amalan hati dan anggota tubuh lainnya, dan menyanjung Allah dengan nama-namaNya yang baik dan sifat-sifatNya yang suci.
{فَالَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ قُلُوبُهُمْ مُنْكِرَةٌ} “Maka orang-orang yang tidak be-iman kepada Hari Akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah),” untuk perkara yang besar ini, yang tidak diingkari kecuali oleh makhluk ciptaan yang paling parah kebodohan dan pertentangannya, yaitu mengenai tauhidullah (keesaan Allah). {وَهُمْ مُسْتَكْبِرُونَ} “Sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong,” untuk beribadah kepada-Nya.
Berhala-berhala itu hanyalah benda mati, tidak hidup. Mereka tidak dapat mengetahui, merasa, tumbuh, bahkan untuk sekadar bergeser sendiri. Dan berhala-berhala itu juga tidak dapat mengetahui sedikit pun kapankah penyembahnya akan dibangkitkan. Setelah menjabarkan bukti-bukti keesaan dan kekuasaan-Nya di langit dan bumi, Allah lalu menegaskan pada ayat ini bahwa tuhan yang seharusnya kamu sembah adalah tuhan yang maha esa dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya. Jika demikian maka tidak ada alasan bagi orang yang menyaksikan bukti-bukti tersebut untuk tidak beriman kepada Allah dan hari akhirat. Hati mereka yang tidak beriman mengingkari hakikat-hakikat kebenaran tentang keesaan Allah, dan mereka adalah orang yang sangat sombong karena mendustakan risalah nabi Muhammad.
An-Nahl Ayat 21 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nahl Ayat 21, Makna An-Nahl Ayat 21, Terjemahan Tafsir An-Nahl Ayat 21, An-Nahl Ayat 21 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nahl Ayat 21
Tafsir Surat An-Nahl Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)