{15} Al-Hijr / الحجر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الإسراء / Al-Isra {17} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nahl النحل (Lebah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 16 Tafsir ayat Ke 22.
إِلَـٰهُكُمْ إِلَـٰهٌ وَاحِدٌ ۚ فَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ قُلُوبُهُمْ مُنْكِرَةٌ وَهُمْ مُسْتَكْبِرُونَ ﴿٢٢﴾
ilāhukum ilāhuw wāḥid, fallażīna lā yu`minụna bil-ākhirati qulụbuhum mungkiratuw wa hum mustakbirụn
QS. An-Nahl [16] : 22
Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), dan mereka adalah orang yang sombong.
Sembahan kalian yang berhak disembah satu-satunya ialah Allah, Illah Yang Maha Esa. Orang-orang yang tidak beriman kepada kebangkitan itu hati mereka ingkar terhadap keesaan-Nya, karena mereka tidak takut terhadap azab-Nya, sedangkan mereka adalah orang-orang yang menolak menerima kebenaran dan menyembah Allah semata.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Esa, yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Lalu Dia memberitahukan bahwa orang-orang kafir itu ingkar hatinya akan hal tersebut, seperti yang diceritakan-Nya menyitir ucapan mereka yang bernada heran:
Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan. (Shaad:5)
Demikian pula dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati. (Az Zumar:45)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.
Maksudnya, tidak mau menyembah Allah selain hati mereka ingkar kepada keesaan-Nya, seperti yang disebutkan dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina. (Al-Mu’min: 60)
21-22. kendatipun demikian, tida ada sifat kesempurnaan yang melekat pada mereka, tidak ilmu dan tidak pula sesuatu lainnya. ”(berhala berhala itu) benda mati tidak hidup” tidak bisa mendengar, tidak mampu melihat dan tidak dapat memahami sediktpun. Apakah makhluk semacam ini patut dijadikan sesembahan selain Rabb semesta alam? kecelakaanlah bagi akal akal kaum musyrikin, alangkah sesat dan rusaknya, ia mengalami kesesatan pada masalah yang sangat nyata kepincangannya, ia menyamakan antara benda yang mempunyai kekurangan dan tidak memiliki (kemampuan) berbuat apapun, dibandingkan dengan yang Maha sempurna dipandang dari segala aspek, yang mempunyai setiap sifat kesempurnaan. Dia memiliki kesempurnaan dan keagungan yang puncak pada sifat sifat tersebut Dia mempunyai ilmu yang meliputi segala sesuatu, kekuasaan yang merata, rahmat yang luas (yang melingkupi seluruh sisi alam semesta) , pujian, kemuliaan, kesombongan dan keagungan yang tidak ada satu makhlukpun yang berkutik untuk meliputi pada sebagian sifat sifatNya itu. Karena itu, Dia berfirman ”tuhanmu adalah tuhan yang Maha Esa” Dialah Allah al –ahad (yang mahasatu) , alfard (yang maha tunggal) lagi tempat bergantung segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak pula diperanakan, dan tiada ada seorangpun yang setara denganNya. Orang orang yang beriman dan mempunyai akal akal sehat, kalbu kalbu mereka memuliakan dan mengagungkan Allah serta mencintaiNya dengan kecintaan yang besar. Mereka mengarahkan bagiNya seluruh apa yang mereka bisa lakukan, berupa ibadah ibadah badaniyyah (fisik) dan maliyyah (dengan pengeluaran materi) amalan amalan hati dan anggota tubuh lainnya, dan menyanjung Allah dengan nama namaNya yang baik dan sifat sifatNya yang suci.
“maka orang orag yang tidak beriman kepada hari kiamat, hati mereka mengingkari (keesan Allah)” untuk perkara yang besar ini yang tidak diingkari kecuali oleh makhluk ciptaan yang paling parah kebodohan dan pertentangannya, yaitu mengenai tauhidullah (keesan Allah) “sedangkan mereka sendiri adalah orang orang yang sombong” untuk beribadah kepadaNya.
Setelah menjabarkan bukti-bukti keesaan dan kekuasaan-Nya di langit dan bumi, Allah lalu menegaskan pada ayat ini bahwa tuhan yang seharusnya kamu sembah adalah tuhan yang maha esa dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya. Jika demikian maka tidak ada alasan bagi orang yang menyaksikan bukti-bukti tersebut untuk tidak beriman kepada Allah dan hari akhirat. Hati mereka yang tidak beriman mengingkari hakikat-hakikat kebenaran tentang keesaan Allah, dan mereka adalah orang yang sangat sombong karena mendustakan risalah nabi Muhammad. Tidak diragukan lagi bahwa Allah yang maha esa mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan sembunyikan dalam hati berupa kebohongan, dan apa yang mereka lahirkan dalam bentuk sikap dan perbuatan. Sesungguhnya dia yang maha pengasih dan penyayang tidak menyukai orang yang sombong dan tidak menganugerahkan ganjaran kepada orang yang congkak dalam ucapan dan tingkah laku mereka.
An-Nahl Ayat 22 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nahl Ayat 22, Makna An-Nahl Ayat 22, Terjemahan Tafsir An-Nahl Ayat 22, An-Nahl Ayat 22 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nahl Ayat 22
Tafsir Surat An-Nahl Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)