{15} Al-Hijr / الحجر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الإسراء / Al-Isra {17} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nahl النحل (Lebah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 16 Tafsir ayat Ke 27.
ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُخْزِيهِمْ وَيَقُولُ أَيْنَ شُرَكَائِيَ الَّذِينَ كُنْتُمْ تُشَاقُّونَ فِيهِمْ ۚ قَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ إِنَّ الْخِزْيَ الْيَوْمَ وَالسُّوءَ عَلَى الْكَافِرِينَ ﴿٢٧﴾
ṡumma yaumal-qiyāmati yukhzīhim wa yaqụlu aina syurakā`iyallażīna kuntum tusyāqqụna fīhim, qālallażīna ụtul-‘ilma innal-khizyal-yauma was-sū`a ‘alal-kāfirīn
QS. An-Nahl [16] : 27
Kemudian Allah menghinakan mereka pada hari Kiamat, dan berfirman, “Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang yang beriman)?” Orang-orang yang diberi ilmu berkata, “Sesungguhnya kehinaan dan azab pada hari ini ditimpakan kepada orang yang kafir,”
Kemudian pada hari kiamat Allah menghinakan mereka dengan azab, dan mengaakan: Dimanakah sekutu-sekutu-Ku, yaitu tuhan-tuhan yang kalian sembah selain-Ku, agar mereka menghalangi kalian dari azab-Ku, sedangkan kalian memerangi dan memusuhi para Nabi dan orang-orang mukmin demi sekutu-sekutu itu?
Para ulama Rabbani mengatakan: Kehinaan dan azab pada hari itu diperuntukkan bagi orang-orang yang kafir kepada Allah dan para Rasul-Nya.
Dan dalam ayat ini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan melalui firman-Nya:
…maka Allah menghancurkan rumah-rumah mereka dari fondasinya, lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas, dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari. Kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat.
Maksudnya,, Allah bakal menampakkan kemaluan mereka dan menampakkan segala sesuatu yang mereka sembunyikan dalam hatinya sehingga hal itu menjadi terang dan jelas. Sama dengan pengertian yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Pada hari ditampakkan segala rahasia. (Ath-Thariq: 9)
Yaitu ditampakkan dan diumumkan, seperti yang disebutkan di dalam kitab Sahihain melalui hadis Ibnu Umar yang telah mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Kelak di hari kiamat akan ditegakkan suatu panji bagi setiap orang yang berkhianat di pantatnya sesuai dengan perbuatan khianatnya, lalu dikatakan bahwa inilah pengkhianatan si Fulan bin Fulan.
Demikian pula halnya dengan mereka, pada hari kiamat nanti Allah menampakkan kepada semua orang tipu muslihat yang disembunyikan oleh mereka, lalu Allah menghinakan mereka di mata semua makhluk. Kemudian Tuhan berfirman kepada mereka dengan nada mencemoohkan dan mencela mereka:
Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu (yang karena menyembahnya) kalian selalu memusuhi mereka (nabi-nabi dan orang-orang mukmin)?
Maksudnya, di manakah sembahan-sembahan yang karenanya kalian berperang dan memusuhi para nabi dan orang-orang yang beriman? Di manakah mereka? Apakah mereka dapat menolong kalian dan menyelamatkan kalian dari sini?
Dapatkah mereka menolong kalian atau menolong diri mereka sendiri? (Asy Syu’ara:93)
maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatan pun dan tidak (pula) seorang penolong. (Ath-Thariq: 10)
Dan manakala hujah telah mengarah kepada mereka, bukti telah ditegakkan terhadap mereka, serta kalimat azab telah pasti atas diri mereka, maka mereka diam —tidak dapat beralasan lagi— di saat tiada jalan lari bagi mereka.
Berkatalah orang-orang yang telah diberi ilmu.
Mereka adalah orang-orang yang terkemuka di dunia dan akhirat, dan mereka adalah orang-orang yang selalu memberitakan tentang perkara yang hak di dunia dan di akhirat. Pada saat itu mereka mengatakan:
Sesungguhnya kehinaan dan azab hari ini ditimpakan atas orang-orang yang kafir.
Yakni orang yang dipermalukan dan mendapat azab yang menyelimutinya pada hari itu adalah orang-orang yang ingkar kepada Allah dan memper-sekutukan-Nya dengan sesuatu yang tidak dapat membahayakannya, tidak pula dapat memberikan manfaat kepadanya.
26-27. “sesungguhnya orang orang yang sebelum mereka telah mengadakan makar” terhadap para rasul mereka dan ingin mengecoh dengan berbagai rekayasa untuk menolak risalah yang dibawa oleh para rasul kepada mereka. Diantara bentuk makar mereka adalah, membangun istana istana yang luar biasa besarnya ”maka Allah menghancurkan rumah rumah mereka dari pondasinya” maksudnya, Allah mendatangkan hukuman bencana yang menerjang rumah rumah itu dari dasar dan pondasinya, ”lalu atap (rumah itu) jatuh menimpa mereka dari atas” maka gedung yang mereka bangun berubah menjad siksaan, mereka tersiksa karenanya, ”dan datanglah azab itu kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari”. demikian itu, lantaran mereka menyangka bahwa bangunan itu akan bermanaat bagi mereka dan melindungi mereka dari azab. Akhirnya, siksaan (yang menimpa) mereka bersumber dari rumah yang mereka bangun dan mereka dirikan sendiri. ini termasuk bentuk perumpamaan terbaik perihal Allah menggugurkan makar pada musuhNya. Mereka telah memeras pikiran dan memperkirakan tentang risalah yang disampaikan oleh para rasul ketika mereka mendustakannya. Untuk menghadapi para rasul, mereka membuat asas asas dan kaidah kaidah yang batil, yang mereka jadikan rujukan untuk menolak risalah yang dibawa oleh para rasul. mereka juga menerapkan siasat untuk menimpakan hal hal buruk dan bahaya pada para rasul dan para pengikut mereka. Maka, uasaha makar mereka ini justru berubah menjadi sumber kehancuran mereka. Hal ini karena usaha makar mereka sungguh tidak baik, dan tidaklah tindakan makar itu melainkan akan kembali menimpa pelakunya. Ini akibat buruk mereka di dunia, dan sungguh siksaan akhirat lebih menghinakan lagi. Untuk itu Allah berfirman ”kemudian Allah menghinakan mereka di hari kiamat” maksudnya mempermalukan mereka di hadapan seluruh makhluk dan menjelaskan kedustaan dan kebohongan mereka yang mengatasnamakan Allah. “dan berfirman ’Dia manakah sekutu sekutuKu itu (yang karena membelanya) kamu selalu memusuhi mereka (nabi nabi dan orang orang mukmin)”, maksudnya kalian memerangi dan memusuhi Allah dan golonganNya. Karena mereka (sekutu sekutu itu) kalian mempunyai asumsi bahwa mereka merupakan sekutu sekutu bagi Allah. Apabila Allah menanyakan hal ini kepada mereka, niscaya mereka tidak mempunyai jawaban selain pengakuan atas kesesatan dan permusuhan mereka. Mereka mengakui ”berhala berhala itu semuanya telah lenyap dari kami, dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang orang yang kafir”
“berkatalah orang orang yang telah diberi ilmu” yaitu para ulama Rabbani “sesungguhnya kehinaan pada hari ini” yaitu hari kiamat, ”dan keburukan” yaitu azab “ditimpakan atas orang orang yang kafir”. Dalam ayat ini termuat keterangan tentang keutamaan pada ulama, dan bahwa mereka adalah para juru bicara yang menyampaikan kebenaran di dunia ini dan pada hari ketika para saksi hadir, dan ucapan mereka memiliki tempat di sisi Allah dan para mahkluk.
Tidak saja di dunia, azab dan hukuman bagi orang kafir dan durhaka juga diikuti oleh azab yang lebih pedih lagi di akhirat. Allah menjelaskan, kemudian Allah menghinakan mereka pada hari kiamat dengan siksaan yang pedih di neraka jahanam, dan ketika itu Allah berfirman, ‘di manakah sesembahan yang kamu jadikan sekutu-sekutu-ku itu yang karena membelanya kamu selalu memusuhi mereka, yakni para nabi yang aku utus kepada kamu dan kaum mukmin’ orang-orang yang diberi ilmu, yakni para malaikat, nabi, dan kaum mukmin dengan tegas berkata, sesungguhnya kehinaan dan azab pada hari kiamat ini ditimpakan kepada orang yang kafir dan menentang ajaran Allah. Orang kafir yang mendapat kehinaan dan azab itu adalah orang yang pada saat dicabut nyawanya oleh para malaikat tetap dalam keadaan zalim kepada diri sendiri, lalu mereka menyerahkan diri kepada malaikat maut dalam keadaan tidak berdaya seraya membela diri, kami tidak pernah mengerjakan sesuatu kejahatan pun. Malaikat menjawab, pernah! apa yang kamu katakan adalah dusta belaka. Kamu tidak dapat berbohong dan membela diri karena sesungguhnya Allah maha mengetahui apa, yaitu kejahatan dan dosa, yang telah kamu kerjakan.
An-Nahl Ayat 27 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nahl Ayat 27, Makna An-Nahl Ayat 27, Terjemahan Tafsir An-Nahl Ayat 27, An-Nahl Ayat 27 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nahl Ayat 27
Tafsir Surat An-Nahl Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)