{15} Al-Hijr / الحجر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الإسراء / Al-Isra {17} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nahl النحل (Lebah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 16 Tafsir ayat Ke 40.
إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَا أَرَدْنَاهُ أَنْ نَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ ﴿٤٠﴾
innamā qaulunā lisyai`in iżā aradnāhu an naqụla lahụ kun fa yakụn
QS. An-Nahl [16] : 40
Sesungguhnya firman Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
Sesungguhnya perkara kebangkitan itu sangatlah mudah bagi Kami. Sebab, jika Kami menghendaki sesuatu, maka Kami hanya perlu mengatakan kepadanya: Jadilah, maka secara tiba-tiba ia menjadi suatu yang ada secara nyata.
Dan dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya, “Jadilah.” Maka jadilah ia.
Artinya, Kami tinggal memerintahkan kepadanya sekali perintah, maka dengan serta merta hal itu telah ada. Sehubungan dengan hal ini, salah seorang penyair mengatakan dalam salah satu baitnya:
Apabila Allah menghendaki suatu urusan, maka sesungguhnya
Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah kamu, ” dengan sekali perkataan, maka jadilah ia.
Dengan kata lain, Allah tidak memerlukan penegasan apa pun dalam perintah-Nya untuk mengadakan sesuatu. Karena sesungguhnya tiada sesuatu pun yang dapat mencegah kehendak-Nya dan tiada sesuatu pun yang dapat menentang-Nya, sebab hanya Dia sematalah Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahabesar, segala sesuatu tunduk di bawah kekuasaan dan keagungan-Nya. Maka tidak ada Tuhan selain Dia dan tidak ada Rabb kecuali hanya Dia semata.
Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa Al-Hasan ibnu Muhammad ibnus Sabbah pernah mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Hajjaj, dari Ibnu Juraij, telah menceritakan kepadaku Ata yang pernah mendengar Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman (dalam hadis Qudsi-Nya): Anak Adam mencaci-Ku, padahal tidaklah layak baginya mencaciKu. Anak Adam mendustakan Aku, padahal tidak layak baginya mendustakan Aku. Adapun pendustaannya kepada-Ku ialah: Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh, “Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati” (An Nahl:38). Maka Aku berfirman, “(Tidak demikian) bahkan (pasti Allah akan membangkitkannya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (An Nahl:38). Adapun caciannya terhadap-Ku ialah ucapannya yang mengatakan, “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga ” (Al Maidah:73). Maka Aku berfirman, “Katakanlah. ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak pula seorangpun yang setara dengan Dia’ (Al-Ikhlas: 1 – 4).'”
Demikianlah menurut apa yang diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim secara mauquf. tetapi hadis ini dalam kitab Sahihain berpredikat marfu dengan lafaz yang lain.
39-40. Kemudian Allah menyebutkan hikmah kenapa diadakan hari pembalasan dan hari kebangkitan. Allah berfirman “agar Allah menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu” berupa persoalan persoalan yang besar dan kecil. Allah menjelaskaan hakikat (kebenarannya) dan memaparkannya “dan agar orang orang kafir itu mengetahui bahwasannya mereka adalah orang orang yang berdusta” sampai akhirnya mereka menyaksikan amalan amalan mereka sebagai penyesalan bagi diri mereka. tuhan tuhan sesembahan mereka yang dahuu mereka seru (diibadahi) bersama dengan Allah tidaklah bermanfaat sama sekali ketika telah datang keputusan Rabbmu. Dan tatkala mereka menyaksikan sesembahan sesembahan mereka menjadi kayu bakar bagi neraka jahanam, saat matahari dan bulan digulung, dan bintang bintang berhamburan dan saat sesembahan itu telah jelas bahwa ia adalah hamba yang tunduk lagi membutuhkan bantuan Allah dalam setiap kondisi sementara hal itu bukan merupakan perkara yang sulit atau pelik bagi Allah maka di sisi yang lain, apabila DIa menghendaki sesuatu, niscaya Dia (cukup) berfirman ”jadilah, maka akan terjadi ’tanpa ada perlawanan atau pencegahan. Bahkan benar benar akan terjadi persis seperti yang diinginkan dan dikehendakiNya.
Tidak sulit bagi Allah untuk melakukan apa saja yang dikehendakinya, tidak terkecuali membangkitkan manusia pada hari kiamat. Allah menyatakan, sesungguhnya firman kami terhadap sesuatu apabila kami menghendakinya terjadi, kami hanya mengatakan kepadanya, jadilah! maka jadilah sesuatu itu sesuai kehendak dan sunah kami. Semudah itulah kami mewujudkan apa yang kami kehendaki. Usai berbicara tentang pengingkaran kaum musyrik mekah dan kezaliman mereka kepada nabi Muhammad dan kaum muslim, Allah lalu beralih menjelaskan ketentuan hijrah dan pahala bagi orang yang berhijrah, dan orang yang berhijrah meninggalkan kerabat dan kampung halamannya karena mengikuti perintah Allah setelah mereka dizalimi, pasti kami akan memberikan tempat, suasana, dan ganjaran yang baik kepada mereka di dunia. Dan pahala yang kami berikan kepada mereka di akhirat kelak pasti lebih besar dan baik. Sekiranya mereka, orang kafir, mengetahui betapa besar pahala yang kami berikan kepada orang yang beriman dan berhijrah, niscaya mereka beriman dan berhijrah.
An-Nahl Ayat 40 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nahl Ayat 40, Makna An-Nahl Ayat 40, Terjemahan Tafsir An-Nahl Ayat 40, An-Nahl Ayat 40 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nahl Ayat 40
Tafsir Surat An-Nahl Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)