{15} Al-Hijr / الحجر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الإسراء / Al-Isra {17} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nahl النحل (Lebah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 16 Tafsir ayat Ke 67.
وَمِنْ ثَمَرَاتِ النَّخِيلِ وَالْأَعْنَابِ تَتَّخِذُونَ مِنْهُ سَكَرًا وَرِزْقًا حَسَنًا ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ ﴿٦٧﴾
wa min ṡamarātin-nakhīli wal-a’nābi tattakhiżụna min-hu sakaraw wa rizqan ḥasanā, inna fī żālika la`āyatal liqaumiy ya’qilụn
QS. An-Nahl [16] : 67
Dan dari buah kurma dan anggur, kamu membuat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang mengerti.
Di antara nikmat-nikmat Kami yang Kami berikan kepada kalian, ialah buah kurma dan anggur yang kalian petik, lalu kalian menjadikannya sebagai khamar yang memabukkan (ini sebelum pengharamannya) dan makanan yang baik. Sesungguhnya pada apa yang telah disebutkan itu benar-benar terdapat bukti atas kekuasaan Allah bagi orang-orang yang memikirkan bukti-bukti itu lalu mereka mengambil pelajaran darinya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan dari buah kurma dan anggur, kalian buat minuman yang memabukkan.
Hal ini menunjukkan bahwa khamr dihalalkan menurut syara’ sebelum ada pengharamannya, sekaligus menunjukkan makna persamaan antara yang memabukkan yang terbuat dari perasan buah kurma dan yang terbuat dari perasan buah anggur. Demikianlah menurut mazhab Imam Malik, Imam Syafii, dan Imam Ahmad serta jumhur ulama. Hukum yang sama diberlakukan pula terhadap semua jenis minuman ini yang terbuat dari gandum, jewawut, jagung, dan madu, seperti yang telah disebutkan secara rinci oleh sunnah, dan di sini tidak akan diuraikan pembahasannya secara rinci.
Ibnu Abbas telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
…minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik.
Minuman yang memabukkan ialah minuman haram yang terbuat dari keduanya (kurma dan anggur), sedangkan yang dimaksud dengan rezeki yang baik ialah hal-hal yang dihalalkan dari hasil keduanya.
Menurut riwayat yang lain, yang memabukkan adalah yang diharamkan, sedangkan rezeki yang baik ialah yang dihalalkan. Dengan kata lain, hasil yang kering dari kedua jenis buah ini (kurma dan anggur) dan jenis minuman lain yang terbuat dari keduanya yang tidak memabukkan, seperti minuman perasan anggur dan kurma sebelum berubah menjadi keras, begitu pula cuka yang dihasilkan dari keduanya, seperti yang telah disebutkan oleh sunnah.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.
Penyebutan akal dalam ayat ini sangat tepat, karena akal merupakan bagian yang termulia dari manusia. Untuk itulah maka Allah mengharamkan kepada umat ini semua jenis minuman yang memabukkan demi menjaga akal mereka.
Sehubungan dengan buah kurma dan buah anggur ini, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkannya pula dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? Mahasuci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (Yaa Siin:34-36)
Dan Allah menciptakan bagi para hambaNya dari buah-buah kurma dan anggur berbagai macam kegunaan dan kemasla-hatan bagi mereka, yang berbentuk rizki yang baik yang dikonsumsi oleh para manusia dalam keadaan segar, matang, siap saji dan bisa disimpan dan sebagai makanan dan minuman yang bisa dijadikan jus dan fermentasinya dan minuman keras yang sebelumnya halal diperbolehkan. Kemudian Allah menaskh (menghapus) halalnya minuman yang memabukkan dan menggantikannya dengan ba-rang-barang yang baik seperti jenis-jenis nabidz (hasil fermentasi dari buah) dan berbagai macam minuman yang lezat dan diperbo-lehkan. Oleh karena itu ada orang yang berpendapat, “Maksud ‘memabukkan’ di sini adalah makanan dan minuman yang nikmat.” Pendapat ini lebih utama daripada pendapat yang pertama. Allah berfirman, {إِنَّ فِي ذَلِكَ لآية لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ} “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan,” yaitu memikirkan tentang kesempurnaan kekuasaan Allah, karena Dia mengeluarkannya dari pepohonan yang mirip dengan kayu bakar, kemudian berubah menjadi buah-buahan yang lezat, enak dimakan dan baik. Dan (itu membuktikan) meratanya cakupan rahmatNya, karena ia merata pada seluruh hambaNya, memudah-kannya bagi mereka, (menunjukkan) bahwa Dia-lah sesembahan yang (berhak) diibadahi semata, sebab Allah satu-satunya Dzat yang (mampu) melakukan itu.
Dan tidakkah pula kamu mengambil pelajaran dari buah kurma dan anggur yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kamu’ dari perasannya kamu dapat membuat minuman yang memabukkan, dan dari buah itu pula kamu bisa memperoleh rezeki yang baik, yakni tidak memabukkan. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran dan kekuasaan Allah bagi orang yang mengerti. Dan di antara begitu banyak tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah di bumi ini adalah bahwa tuhanmu yang selalu membimbing dan berbuat baik kepadamu mengilhamkan kepada lebah, buatlah sarang dengan sungguh-sungguh di gua pada gunung-gunung, di lubang pada batang pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia berupa sarang buatan.
An-Nahl Ayat 67 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nahl Ayat 67, Makna An-Nahl Ayat 67, Terjemahan Tafsir An-Nahl Ayat 67, An-Nahl Ayat 67 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nahl Ayat 67
Tafsir Surat An-Nahl Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)