{15} Al-Hijr / الحجر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الإسراء / Al-Isra {17} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nahl النحل (Lebah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 16 Tafsir ayat Ke 100.
إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ ﴿١٠٠﴾
innamā sulṭānuhụ ‘alallażīna yatawallaunahụ wallażīna hum bihī musyrikụn
QS. An-Nahl [16] : 100
Pengaruhnya hanyalah terhadap orang yang menjadikannya pemimpin dan terhadap orang yang mempersekutukannya dengan Allah.
99-100. Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta mereka hanya bersandar kepada Allah semata. Setan hanyalah memiliki kekuasaan atas orang-orang yang menjadikannya sebagai penolong bagi mereka dan menaatinya, dan orang-orang yang menyekutukan Allah karena menaatinya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin.
Mujahid mengatakan, makna yatawallaunahu ialah orang-orang yang taat kepada setan. Sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa orang-orang yang menjadikan setan sebagai penolongnya, bukan Allah.
…sedangkan mereka mempersekutukannya dengan Allah.
Yakni mereka mempersekutukan setan dengan Allah dalam penyembahannya. Dapat ditakwilkan bahwa huruf ha pada ayat ini bermakna sababiyah, yakni ‘disebabkan ketaatan mereka kepada setan, jadilah mereka orang-orang yang mempersekutukan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى’. Ulama lainnya mengatakan bahwa makna ayat ialah mereka bersekutu dengan setan dalam harta benda dan anak-anaknya
98-100. Maksudnya, jika kamu hendak membaca Kitabullah yang merupakan kitab termulia dan paling agung, -di dalamnya terkandung muatan yang memperbaiki hati dan ilmu yang banyak-, maka sesungguhnya setan sangat antusias menggoda seorang hamba saat ia akan memulai mengerjakan amalan-amalan yang utama, lalu berusaha untuk membelokannya dari tujuan dan nilai-nilainya. Jalan menuju keselamatan dari gangguan setan ialah kembali kepada Allah dan berlindung kepada Allah dari kejahatannya, membaca Taawudz dengan merenungi maknanya dan hatinya berserah diri kepada Allah agar menyingkirkan setan darinya, tekun untuk mengenyahkan bisikan-bisikan dan imajinasi-imajinasinya, mengerahkan tenaga untuk menempuh faktor paling kuat guna mengusirnya. Yaitu menghiasi diri dengan baju iman dan tawakal. Sesungguhnya setan itu “tidak ada kekuasaannya,” maksudnya, penguasaan “atas orang-orang yang beriman, dan kepada Rabbnya,” semata, tiada sekutu bagiNya “mereka bertawakal,” maka Allah menyingkirkan keburuukan setan dari kaum Mukminin yang bertawakal kepadaNya, sehingga tiada celah tersisa baginya atas mereka. “Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah,” maksudnya penguasaannya “atas orang-orang yang menjadikannya sebagai pemimpin,” menjadikannya sebagai pemimpin bagi mereka. Demikian itu, dengan cara melepaskan diri dari (bimbingan) kepemimpinan Allah dan masuk ke dalam ketaatan kepada setan serta bergabung dengan pasukannya. Mereka sendirilah yang memberikan (tongkat) kepemimpinan bagi setan atas diri mereka. Maka setan betul-betul mendorong mereka ke kubangan maksiat dan menghalau mereka ke neraka dengan sungguh-sungguh.
Betapapun setan berupaya menggoda dan menjerumuskan orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah, ia tidak akan berhasil. Kekuasaan dan pengaruhnya, yakni bisikan, rayuan, dan godaan setan hanyalah berdampak negatif terhadap orang yang menjadikannya pemimpin serta mendengar dan mengikuti bisik rayunya, dan berpengaruh negatif pula terhadap orang yang mempersekutukannya dengan Allah, yakni menjadikan setan sebagai sekutu-sekutu bagi Allah. Usai meminta pembaca Al-Qur’an untuk memohon perlindungan Allah dari setan, melalui ayat ini Allah lalu meyakinkan kepada nabi Muhammad dan umatnya dengan menjelaskan bahwa penggantian suatu ayat dengan ayat yang lain adalah inisiatif dari Allah, bukan dari nabi Muhammad. Allah menyatakan, dan apabila kami, Allah, mengganti suatu ayat Al-Qur’an dengan ayat yang lain, dan Allah yang maha mengetahui lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, antara lain terkait kapan dan di mana ayat itu diturunkan, ayat yang diganti dan yang menggantikannya, serta maslahat apa yang terkandung dalam penggantian ayat tersebut. Allah menyatakan hal ini karena mereka, yakni orang-orang kafir, berkata, ‘sesungguhnya engkau, wahai Muhammad, pembohong dan hanya mengada-ada saja. Engkau mengaku penggantian ayat bersumber dari Allah, padahal itu dari kemauanmu sendiri. Ketahuilah, wahai nabi Muhammad, bahwa sebenarnya kebanyakan mereka yang kafir dan musyrik tidak mengetahui apa yang mereka ucapkan.
An-Nahl Ayat 100 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nahl Ayat 100, Makna An-Nahl Ayat 100, Terjemahan Tafsir An-Nahl Ayat 100, An-Nahl Ayat 100 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nahl Ayat 100
Tafsir Surat An-Nahl Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)