{15} Al-Hijr / الحجر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الإسراء / Al-Isra {17} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nahl النحل (Lebah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 16 Tafsir ayat Ke 101.
وَإِذَا بَدَّلْنَا آيَةً مَكَانَ آيَةٍ ۙ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُنَزِّلُ قَالُوا إِنَّمَا أَنْتَ مُفْتَرٍ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ ﴿١٠١﴾
wa iżā baddalnā āyatam makāna āyatiw wallāhu a’lamu bimā yunazzilu qālū innamā anta muftar, bal akṡaruhum lā ya’lamụn
QS. An-Nahl [16] : 101
Dan apabila Kami mengganti suatu ayat dengan ayat yang lain, dan Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) hanya mengada-ada saja.” Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui.
Apabila Kami mengganti suatu ayat dengan ayat lainnya, padahal Allah Sang Pencipta lebih tahu kemashlahatan hamba-Nya berkenaan dengan hukum-hukum yang diturunkan-Nya dalam waktu yang berbeda-beda, maka orang-orang kafir berkata: Kamu, wahai Muhammad, hanyalah pendusta yang mengada-adakan atas nama Allah apa yang tidak difirmankan-Nya. Muhammad bukanlah sebagaimana yang mereka sangka. Bahkan, kebanyakan dari mereka tidak mengetahui tentang Rabb mereka dan tidak pula tahu tentang syariat dan hukum-hukum-Nya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan kelemahan akal orang-orang musyrik, rapuhnya pendirian, dan tipisnya keyakinan mereka, sehingga tidak tergambarkan mereka mau beriman, dan sesungguhnya mereka telah dipastikan menjadi orang-orang yang celaka. Demikian itu apabila mereka melihat ada perubahan hukum-hukum yang di-rnansukh oleh hukum yang baru dari Allah, maka dengan spontan mereka berkata kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-ada saja.
Dengan kata lain, mereka menuduh Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sebagai seorang pendusta. Padahal sesungguhnya penggantian hukum itu hanyalah dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى belaka, Dia berbuat menurut apa yang dikehendaki-Nya dan memutuskan menurut apa yang disukai-Nya.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
Kami gantikan suatu ayat dengan ayat yang lain.Artinya, Kami hapus ayat yang pertama, lalu Kami turunkan ayat yang lain menggantikan kedudukannya.
Qatadah mengatakan bahwa ayat ini sama artinya dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat yang lain, yaitu:
Ayat mana saja yang Kami nasakhkan atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya. (Al Baqarah:106), hingga akhir ayat.
Allah جَلَّ جَلالُهُmemperingatkan bahwa kaum yang mendus-takan al-Qur`an ini, mencari-cari ayat yang bisa mereka pakai untuk pembelaan diri, yaitu bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُadalah Dzat Yang Maha Menetapkan lagi Bijaksana, mensyariatkan hukum-hukum dan meng-ganti hukum di tempat lainnya karena (dorongan) sifat bijaksana dan rahmatNya. Bila mereka menyaksikan penggantian ini, maka mereka mencela kehormatan Rasulullah dan risalah yang beliau bawa. {قَالُوا إِنَّمَا أَنْتَ مُفْتَرٍ} “Mereka berkata, ‘Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja’,” maka Allah membantah mereka dengan berfirman, {بَلْ أَكْثَرُهُمْ لا يَعْلَمُونَ} “Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui,” mereka itu bodoh (tentang masalah ini), tidak mem-punyai ilmu tentang Rabb mereka dan syariatNya. Sudah diketahui (bersama), bahwasanya tuduhan yang dilancarkan orang bodoh, tanpa dasar ilmu, adalah tidak perlu diperhitungkan. Sesungguh-nya komentar (miring) tentang sesuatu merupakan bagian dari pe-ngetahuannya tentang masalah tersebut dan merupakan isi kandu-ngannya yang menghasilkan keluarnya pujian atau cemoohan.
Usai meminta pembaca Al-Qur’an untuk memohon perlindungan Allah dari setan, melalui ayat ini Allah lalu meyakinkan kepada nabi Muhammad dan umatnya dengan menjelaskan bahwa penggantian suatu ayat dengan ayat yang lain adalah inisiatif dari Allah, bukan dari nabi Muhammad. Allah menyatakan, dan apabila kami, Allah, mengganti suatu ayat Al-Qur’an dengan ayat yang lain, dan Allah yang maha mengetahui lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, antara lain terkait kapan dan di mana ayat itu diturunkan, ayat yang diganti dan yang menggantikannya, serta maslahat apa yang terkandung dalam penggantian ayat tersebut. Allah menyatakan hal ini karena mereka, yakni orang-orang kafir, berkata, ‘sesungguhnya engkau, wahai Muhammad, pembohong dan hanya mengada-ada saja. Engkau mengaku penggantian ayat bersumber dari Allah, padahal itu dari kemauanmu sendiri. Ketahuilah, wahai nabi Muhammad, bahwa sebenarnya kebanyakan mereka yang kafir dan musyrik tidak mengetahui apa yang mereka ucapkan. Katakanlah kepada mereka, wahai nabi Muhammad, aku tidak mengada-ada, bukan pula pembohong seperti tuduhan kamu. Penggantian itu merupakan kehendak Allah. Katakanlah pula, rohulkudus, yakni jibril, menurunkan Al-Qur’an itu secara berangsur kepadaku, dari tuhanmu, bukan dari jibril sendiri dan bukan pula dari manusia. Dia menurunkan Al-Qur’an dengan benar, membawa dan berisi kebenaran, serta dengan tujuan yang benar, untuk meneguhkan hati orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk yang jelas menuju jalan kebenaran serta memberi kabar gembira tentang kebahagiaan di akhirat bagi orang yang berserah diri dengan ikhlas kepada Allah.
An-Nahl Ayat 101 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nahl Ayat 101, Makna An-Nahl Ayat 101, Terjemahan Tafsir An-Nahl Ayat 101, An-Nahl Ayat 101 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nahl Ayat 101
Tafsir Surat An-Nahl Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)