{15} Al-Hijr / الحجر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الإسراء / Al-Isra {17} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nahl النحل (Lebah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 16 Tafsir ayat Ke 107.
ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمُ اسْتَحَبُّوا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الْآخِرَةِ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ ﴿١٠٧﴾
żālika bi`annahumustaḥabbul-ḥayātad-dun-yā ‘alal-ākhirati wa annallāha lā yahdil-qaumal-kāfirīn
QS. An-Nahl [16] : 107
Yang demikian itu disebabkan karena mereka lebih mencintai kehidupan di dunia daripada akhirat, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
106-107. Sesungguhnya yang mengadakan dusta itu hanyalah orang-orang yang mengucapkan kata-kata kufur dan murtad setelah keimanannya. Mereka mendapat kemurkaan Allah, kecuali orang yang dipaksa mengucapkan kekufuran lalu mengucapkannya karena takut di bunuh, sedangkan hatinya tetap kukuh di atas keimanan, maka tiada celaan terhadapnya. Tetapi siapa yang mengucapkan kekafiran, dan hatinya malah merasa tenteram kepadanya, maka mereka akan mendapatkan kemurkaan yang besar dari Allah dan mereka mendapatkan azab yang besar. Hal itu karena mereka lebih mementingkan dunia dan perhiasannya, serta mereka lebih mendahulukannya daripada akhirat dan pahalanya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir, dan tidak memberi mereka taufik kepada kebenaran.
Tafsir ayat ini telah diterangkan secara ringkas pada ayat 106.
106-108. Allah memberitahukan tentang kebejatan kondisi orang yang mengingkariNya setelah sebelumnya pernah beriman. Ia menjadi buta setelah dapat memandang (dengan matanya), ia kembali kepada kesesatan sesudah (mengenyam) hidayah, melapangkan dadanya untuk kekufuran dalam keadaan ridha dan tenang dengannya, mereka itu mendapatkan kemurkaan yang besar dari Rabb yang Maha Penyayang, yang jika Dia marah, maka tidak ada sesuatu pun yang bisa menahan kemarahanNya, dan semua akan ikut memurkai mereka. “Dan mereka mendapatkan azab yang besar,” yaitu pada puncak kedahsyatannya, serta bersifat abadi selama-lamanya. Demikian itu, karena mereka, “lebih mencintai kehidupan dunia daripada akhirat,” mereka berbalik murtad lagi, lantaran rakus untuk mengais secuil harta dunia dan menyukainya, kurang perhatian terhadap kebaikan akhirat.
Ketika mereka lebih memilih kekufuran dibandingkan keimanan, maka Allah menghalangi hidayah dari mereka, lalu tidak menunjuki mereka. Karena kekufuran sudah menjadi sifat mereka sehingga terpatri pada hati-hati mereka, maka kebaikan pun terpatri. Maka hal-hal yang bermanfaat bagi mereka tidak bisa masuk pada alat indera itu dan tidak bisa mencapai hati mereka. Kelalaian telah menyelimuti mereka dan keterlantaran (dari perhatian Allah) telah melingkupi mereka. Maka, mereka terganjal (untuk dapat meraih) rahmat Allah yang meliputi segala sesuatu. Demikian ini, karena telah datang hidayah kepada mereka, namun mereka tolak. Dan telah disuguhkan kepada mereka, akan tetapi mereka tidak sudi menerimanya.
Yang demikian itu, yaitu kemurtadan dan kekafiran mereka, disebabkan karena mereka lebih mencintai dan mengutamakan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, padahal kehidupan akhirat dengan segala kenikmatannya jauh lebih baik daripada kehidupan dunia, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir. Mereka yang berpaling dari kebenaran dan mengesampingkan iman dan petunjuk itulah orang yang hati, pendengaran, dan penglihatannya telah dikunci oleh Allah. Allah membiarkan mereka larut dalam kesesatan dan kekufuran sesuai kemauan mereka sehingga hati mereka terkunci mati, pendengaran mereka tidak lagi mampu mendengar bimbingan, dan penglihatan mereka tidak dapat melihat tanda-tanda kebesaran Allah. Mereka itulah orang yang benar-benar lalai dari memperhatikan kehidupan mereka.
An-Nahl Ayat 107 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nahl Ayat 107, Makna An-Nahl Ayat 107, Terjemahan Tafsir An-Nahl Ayat 107, An-Nahl Ayat 107 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nahl Ayat 107
Tafsir Surat An-Nahl Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)