{16} An-Nahl / النحل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الكهف / Al-Kahfi {18} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Isra الإسراء (Memperjalankan Di Waktu Malam) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 17 Tafsir ayat Ke 3.
ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ ۚ إِنَّهُ كَانَ عَبْدًا شَكُورًا ﴿٣﴾
żurriyyata man ḥamalnā ma’a nụḥ, innahụ kāna ‘abdan syakụrā
QS. Al-Isra [17] : 3
(Wahai) keturunan orang yang Kami bawa bersama Nuh. Sesungguhnya dia (Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.”
Hai anak cucu dari orang-orang yang Kami selamatkan dan Kami bawa bersama Nuh di dalam perahu, janganlah mempersekutukan Allah dalam beribadah kepada-Nya, dan jadilah kalian sebagai orang-orang yang banyak bersyukur terhadap nikmat-nikmat-Nya, meneladani Nuh. Sesungguhnya dia adalah seorang hamba yang banyak bersyukur kepada Allah dengan hati, lisan dan anggota badannya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh.
Bentuk lengkap ayat ialah, “Hai anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh.” Di dalam kalimat ayat ini terkandung makna yang mengingatkan akan nikmat dan karunia Allah. Dengan kata lain, ayat ini seakan-akan mengatakan, “Hai keturunan orang-orang yang Kami selamatkan dan Kami bawa bersama-sama Nuh di dalam bahtera, tirulah jejak bapak kalian!”
Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.
Dengan kata lain, ingatlah kalian semua akan nikmat-Ku kepada kalian, yaitu Kami telah mengutus Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ kepada kalian.
Di dalam hadis dan asar dari ulama Salaf disebutkan bahwa Nabi Nuh a.s. selalu memuji kepada Allah bila makan, minum, berpakaian, dan dalam semua perbuatannya. Karena itulah maka ia dijuluki sebagai hamba Allah yang banyak bersyukur.
Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Abdul Aziz, telah menceritakan kepada kami Abu Na’im, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Abu Husain, dari Abdullah ibnu Sinan, dari Sa’d ibnu Mas’ud As-Saqafi yang mengatakan, “Sesungguhnya Nabi Nuh mendapat julukan seorang hamba yang banyak bersyukur, tiada lain karena bila hendak makan atau minum ia selalu memuji kepada Allah.”
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, telah menceritakan kepada kami Zakaria ibnu Abu Zaidah, dari Sa’id ibnu Abu Burdah, dari Anas ibnu Malik r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Sesungguhnya Allah benar-benar rida kepada seorang hamba manakala ia makan sesuap atau minum seteguh tidak pernah lupa mengucapkan pujian kepada Allah atas nikmat itu.
Malik telah meriwayatkan dari Zaid ibnu Aslam, bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ selalu memuji kepada Allah dalam semua keadaan.
Imam Bukhari dalam bab ini telah meriwayatkan hadis Abu Zar’ah, dari Abu Hurairah, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda, “Aku adalah pemuka anak Adam kelak di hari kiamat,” hingga akhir hadis. Di dalam hadis ini disebutkan bahwa lalu mereka datang kepada Nabi Nuh dan meminta, “Hai Nuh, sesungguhnya engkau adalah rasul yang mula-mula diutus Allah untuk penduduk bumi, dan Allah telah memberimu nama julukan seorang hamba yang banyak bersyukur. Maka mohonkanlah syafaat bagi kami kepada Tuhanmu,” hingga akhir hadis.
(3) ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوْحٍۗ “(Yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh,” maksudnya “Wahai anak cucu dari orang-orang yang telah Kami beri anugerah dan Kami angkut ber-sama Nuh.” اِنَّهٗ كَانَ عَبْدًا شَكُوْرًا “Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur,” pada ayat ini terkandung keterangan pemu-liaan terhadap Nabi Nuh ‘alaihissalam yang berbentuk pujian, lantaran be-liau telah menjalankan kewajibannya untuk bersyukur kepada Allah dan telah menyandang sifat tersebut. (Di dalamnya juga terkandung) anjuran bagi keturunannya untuk menapaki jalan hidup dengan mengaca kepada beliau dalam bersyukur (kepada Allah), serta (perintah) supaya mereka selalu mengingat nikmat-nikmat Allah bagi mereka tatkala Allah menjadikan mereka tetap survive dan menem-patkan mereka di bumi sebagai khalifah serta menenggelamkan selain mereka, (kaum yang tidak beriman).
Wahai keturunan dari orang yang kami bawa bersama nuh, yaitu orangorang yang diselamatkan Allah dari bencana banjir, jadikanlah nenek moyangmu, yaitu nabi nuh sebagai teladan bagimu, sesungguhnya dia adalah hamba Allah yang banyak bersyukur atas nikmat yang dianugerahkan Allah kepadanya. Maka bersyukurlah kamu sekalian atas nikmat diutusnya rasul kepadamu, sebagaimana mereka mensyukuri nikmat yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah menganugerahkan kepada bani israil kitab taurat agar menjadi petunjuk, tetapi mereka enggan berpedoman padanya. Dan telah kami tetapkan terhadap bani israil, yakni anak-cucu nabi yakub, melalui wahyu yang kami turunkan kepada nabi musa yang termaktub dalam kitab itu, yakni taurat, bahwa kamu pasti akan membuat kerusakan di muka bumi ini, yakni baitul maqdis, sebanyak dua kali, tetapi Allah tidak segera menjatuhkan siksa kepadamu, dan dengan demikian pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.
Al-Isra Ayat 3 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Isra Ayat 3, Makna Al-Isra Ayat 3, Terjemahan Tafsir Al-Isra Ayat 3, Al-Isra Ayat 3 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Isra Ayat 3
Tafsir Surat Al-Isra Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)