{16} An-Nahl / النحل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الكهف / Al-Kahfi {18} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Isra الإسراء (Memperjalankan Di Waktu Malam) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 17 Tafsir ayat Ke 22.
لَا تَجْعَلْ مَعَ اللَّهِ إِلَـٰهًا آخَرَ فَتَقْعُدَ مَذْمُومًا مَخْذُولًا ﴿٢٢﴾
lā taj’al ma’allāhi ilāhan ākhara fa taq’uda mażmụmam makhżụlā
QS. Al-Isra [17] : 22
Janganlah engkau mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, nanti engkau menjadi tercela dan terhina.
Janganlah ragu, wahai manusia, menjadikan di samping Allah sekutu bagi-Nya dalam beribadah kepada-Nya. Akibatnya, kamu mendapat celaan dan ditelantarkan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada Nabi-Nya. tetapi makna yang dimaksud ialah orang-orang yang terkena taklif di antara umatnya, yakni: “Hai orang mukallaf, janganlah kamu adakan sekutu bagi Tuhanmu dalam penyembahanmu kepada Dia.”
…agar kamu tidak menjadi tercela.
karena kamu mengadakan sekutu bagi Allah.
…dan tidak ditinggalkan (Allah).
Karena nanti Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tidak akan menolongmu, bahkan Dia menyerahkanmu kepada sekutu yang kamu sembah itu bersama Allah, padahal sekutu Allah itu tidak dapat menimpakan mudarat dan tidak dapat pula memberikan manfaat kepada dirimu. Karena sesungguhnya yang memiliki mudarat dan manfaat hanyalah Allah semata. Tiada sekutu bagi-Nya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad Az-Zubairi. telah menceritakan kepada kami Basyir ibnu Sulaiman, dari Sayyar Abul Hakam, dari Tariq ibnu Syihab, dari Abdullah ibnu Mas’ud yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Barang siapa yang mengalami suatu kebutuhan, lalu meminta tolong kepada manusia untuk menutupi kebutuhannya, maka kebutuhannya itu tidak akan dapat terpenuhi. Dan barangsiapa yang mengalami suatu kebutuhan, lalu ia meminta tolong kepada Allah untuk menutupinya, maka Allah mengirimkan kepadanya kecukupan, adakalanya di masa mendatang, dan adakalanya kecukupan dikirimkan dengan segera.
Imam Abu Daud dan Imam Turmuzi meriwayatkannya melalui hadis Basyir ibnu Sulaiman dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan, sahih, garib.
(22) Maknanya: Janganlah kalian meyakini bahwasanya ada salah satu dari makhluk yang berhak untuk diibadahi. Jangan (pula) kalian menyekutukan siapa pun denganNya dalam beribadah. Se-sungguhnya itu semua merupakan penyulut celaan dan penelantaran (tanpa bimbingan Allah). Allah, para malaikat dan para rasulNya telah melarang syirik, betul-betul mencela pelakunya, dan menyan-dangkan predikat-predikat tercela dan ciri-ciri yang buruk lantaran tindak kesyirikan, selama pelakunya merupakan orang yang sifat-nya paling jelek dan citranya paling buruk. Dalam urusan agama dan dunianya, dia mengalami penelantaran sesuai besar kecilnya tindakannya meninggalkan ketergantungan kepada Rabbnya.
Barangsiapa yang bersandar kepada selain Allah, maka (kondi-sinya) akan terlantar, dia pun akan dibuat memiliki ketergantungan kepada obyek yang digantunginya tersebut. Padahal tidak ada se-seorang pun yang mampu memberi manfaat bagi orang lain kecuali dengan izin Allah. Sebagaimana orang yang menjadikan sesembah-an selain Allah mendapatkan celaan dan kenistaan, maka orang yang bertauhid dan mengikhlaskan agamanya hanya kepada Allah serta bergantung hanya kepadaNya, maka dia dalam keadaan ter-puji dan tertolong dalam segala keadaannya.
Oleh karena itu, janganlah engkau adakan tuhan yang lain di samping Allah, yakni jangan mempersekutukan-Nya, nanti engkau menjadi tercela dan terhina karena perbuatanmu itu, sehingga engkau menyesal karena tidak ada siapa pun yang dapat menolongmu. Setelah menjelaskan penggolongan manusia menjadi dua golongan; ada yang menghendaki kehidupan dunia saja dan ada yang menghendaki kehidupan akhirat di samping kehidupan dunia, kelompok ayat ini selanjutnya menjelaskan tatakrama pergaulan antar manusia dalam kehidupannya. Ayat ini menyatakan, dan tuhanmu telah menetapkan dan memerintahkan agar kamu wahai sekalian manusia jangan menyembah selain dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaikbaiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dan mereka berada dalam pemeliharaanmu, maka sekalikali janganlah kamu menyakiti keduanya, misalnya dengan mengatakan kepada keduanya perkataan ah, yakni perkataan yang mengandung makna kemarahan atau kejemuan, dan janganlah engkau membentak keduanya jika mereka merepotkan kamu atau berbuat sesuatu yang kamu tidak menyukainya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia, yakni perkataan yang baik, yang mengandung penghormatan dan kasih sayang.
Al-Isra Ayat 22 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Isra Ayat 22, Makna Al-Isra Ayat 22, Terjemahan Tafsir Al-Isra Ayat 22, Al-Isra Ayat 22 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Isra Ayat 22
Tafsir Surat Al-Isra Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)