{16} An-Nahl / النحل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الكهف / Al-Kahfi {18} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Isra الإسراء (Memperjalankan Di Waktu Malam) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 17 Tafsir ayat Ke 23.
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا ﴿٢٣﴾
wa qaḍā rabbuka allā ta’budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā, immā yabluganna ‘indakal-kibara aḥaduhumā au kilāhumā fa lā taqul lahumā uffiw wa lā tan-har-humā wa qul lahumā qaulang karīmā
QS. Al-Isra [17] : 23
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
Rabb-mu, wahai manusia, telah memerintahkan, mengharuskan dan mewajibkan agar Dia semata yang diesakan dengan peribadatan, dan dia memerintahkan agar berbuat baik kepada bapak ibu, terutama ketika sudah tua. Karena itu, janganlah kesal dan jangan menganggap berat sesuatu yang kamu lihat dari salah satunya atau keduanya. Janganlah memperdengarkan kata-kata yang jelek kepada keduanya, bahkan jangan pula mengatakan kata-kata ‘ah’ (ta’fif) yang merupakan tingkatan terendah dari kata-kata yang buruk. Jangan sampai muncul darimu perbuatan buruk kepada keduanya, tetapi belaskasihlah kepada keduanya, dan katakanlah selalu kepada keduanya dengan kata-kata yang lemah lembut.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan (kepada hamba-hamba-Nya) untuk menyembah Dia semata, tiada sekutu bagi-Nya. Kata qada dalam ayat ini mengandung makna perintah.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, “Waqada” bahwa makna yang dimaksud ialah memerintahkan.
Hal yang sama dikatakan oleh Ubay ibnu Ka’b, Ibnu Mas’ud., dan Ad-Dahhak ibnu Muzahim, mereka mengartikannya, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia.”
Selanjutnya disebutkan perintah berbakti kepada kedua orang tua. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
…dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu.
Yakni Allah memerintahkan kepadamu untuk berbuat baik kepada ibu bapakmu. Makna ayat ini sama dengan yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Luqman:14)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan ‘ah’ kepada keduanya
Artinya, janganlah kamu mengeluarkan kata-kata yang buruk kepada keduanya, sehingga kata ‘ah’ pun yang merupakan kata-kata buruk yang paling ringan tidak diperbolehkan.
dan janganlah kamu membentak mereka.
Yakni janganlah kamu bersikap buruk kepada keduanya, seperti apa yang dikatakan oleh Ata ibnu Abu Rabah sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan janganlah kamu membentak mereka.
Maksudnya, janganlah kamu menolakkan kedua tanganmu terhadap keduanya.
Setelah melarang mengeluarkan perkataan dan perbuatan buruk terhadap kedua orang tua, Allah memerintahkan untuk berbuat baik dan bertutur sapa yang baik kepada kedua. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
…dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Yaitu bertutur sapa yang baik dan lemah lembutlah kepada keduanya, serta berlaku sopan santunlah kepada keduanya dengan perasaan penuh hormat dan memuliakannya.
(23) Ketika Allah melarang perbuatan syirik, maka Dia me-merintahkan untuk bertauhid, seraya berfirman, وَقَضٰى رَبُّكَ “Dan Rabbmu telah memerintahkan,” dengan ketetapan agama dan memerin-tahkan dengan perintah syar’i (yang berhubungan dengan mahabbah Allah terhadap perintah tersebut. Pent.) اَلَّا تَعْبُدُوْٓا “janganlah kalian menyembah,” siapa pun dari penduduk bumi ataupun langit, yang masih hidup maupun yang sudah mati اِلَّآ اِيَّاهُ “kecuali kepadaNya,” karena Dia-lah Mahatunggal, Maha Esa dan Satu, tempat bergan-tung, yang memiliki semua sifat kesempurnaan, (dan memiliki sifat) paling agung di antara sifat-sifat yang sempurna itu dalam bentuk tingkatan yang tidak ada satu makhluk pun yang menyeru-paiNya. Dia-lah Pemberi nikmat lahiriyah dan batiniyah, Dzat yang mampu menolak semua siksaan, Yang Menciptakan, Pemberi rizki dan Pengatur segala urusan. Dia Esa dengan segala sifat itu. Adapun selain Allah, maka tidak ada yang memiliki sedikit pun dari sifat-sifat tersebut.
Setelah menyebutkan hak-hakNya, Allah kemudian menyebut-kan masalah pelaksanaan hak kedua orang tua dengan FirmanNya, وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ “Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya,” maksudnya berbuatlah kebaikan kepada orang tua dengan segala bentuk kebaktian yang bersifat perkataan ataupun perbuatan. Hal ini dikarenakan mereka merupakan penye-bab munculnya seseorang di dunia ini. Mereka mempunyai rasa kecintaan dan keinginan berbuat baik serta kedekatan kepada anak yang menorehkan tuntutan semakin kuatnya hak mereka dan se-makin wajibnya berbakti kepada mereka.
اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا “Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaan-mu,” maksudnya apabila keduanya telah memasuki usia (lanjut), saat kekuatan mereka mulai melemah, dan membutuhkan sikap kelembutan dan baik dalam kadar yang sudah semestinya فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ “maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan, ‘Ah’.” Ini adalah bentuk gangguan yang paling ringan, Allah memperingatkan dengan bentuk gangguan ini terhadap jenis gangguan lain (yang lebih besar). Pengertiannya, janganlah kamu menyakiti keduanya dengan gangguan sekecil apa pun, وَّلَا تَنْهَرْهُمَا “dan janganlah kamu membentak mereka,” maksudnya janganlah meng-gertak dan berkata kepada keduanya dengan kata-kata yang kasar.
وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا “Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia,” dengan ungkapan yang mereka sukai dengan penuh sopan-santun, dengan omongan yang lemah-lembut nan elok, yang menye-jukkan hati dan menentramkan jiwa mereka. Semuanya itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta masa.
Setelah menjelaskan penggolongan manusia menjadi dua golongan; ada yang menghendaki kehidupan dunia saja dan ada yang menghendaki kehidupan akhirat di samping kehidupan dunia, kelompok ayat ini selanjutnya menjelaskan tatakrama pergaulan antar manusia dalam kehidupannya. Ayat ini menyatakan, dan tuhanmu telah menetapkan dan memerintahkan agar kamu wahai sekalian manusia jangan menyembah selain dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaikbaiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dan mereka berada dalam pemeliharaanmu, maka sekalikali janganlah kamu menyakiti keduanya, misalnya dengan mengatakan kepada keduanya perkataan ah, yakni perkataan yang mengandung makna kemarahan atau kejemuan, dan janganlah engkau membentak keduanya jika mereka merepotkan kamu atau berbuat sesuatu yang kamu tidak menyukainya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia, yakni perkataan yang baik, yang mengandung penghormatan dan kasih sayang. Selanjutnya Allah menyatakan, dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang karena rasa hormat yang tulus kepada keduanya, dan ucapkanlah, yakni berdoalah, wahai tuhanku, yang maha pengasih, maha penyayang, sayangilah keduanya, karena mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil dengan penuh kasih sayang.
Al-Isra Ayat 23 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Isra Ayat 23, Makna Al-Isra Ayat 23, Terjemahan Tafsir Al-Isra Ayat 23, Al-Isra Ayat 23 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Isra Ayat 23
Tafsir Surat Al-Isra Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)