{16} An-Nahl / النحل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الكهف / Al-Kahfi {18} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Isra الإسراء (Memperjalankan Di Waktu Malam) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 17 Tafsir ayat Ke 28.
وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاءَ رَحْمَةٍ مِنْ رَبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُلْ لَهُمْ قَوْلًا مَيْسُورًا ﴿٢٨﴾
wa immā tu’riḍanna ‘an-humubtigā`a raḥmatim mir rabbika tarjụhā fa qul lahum qaulam maisụrā
QS. Al-Isra [17] : 28
Dan jika engkau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang engkau harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang lemah lembut.
Jika kamu berpaling dari memberi orang-orang yang kamu diperintahkan supaya memberi mereka; karena tidak ada sesuatu yang bisa kamu berikan kepada mereka, karena mengharapkan rizki yang kamu nanti dari Rabb-mu, maka katakanlah kepada mereka kata-kata yang lemah lembut, seperti mendoakan mereka supaya diberi kecukupan dan keluasan rizki. Janjikan kepada mereka bahwa jika Allah memberi kemudahan rizki dari karunia-Nya, maka kamu akan memberi mereka bagian dari rizki itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu., hingga akhir ayat.
Dengan kata lain, apabila ada yang meminta kepadamu dari kalangan kaum kerabatmu dan orang-orang yang Kami anjurkan kamu agar memberi mereka, sedangkan kamu dalam keadaan tidak mempunyai sesuatu pun yang kamu berikan kepada mereka, lalu kamu berpaling dari mereka karenanya.
…maka katakanlah kepada mereka ucapan yang.pantas.
Maksudnya, berkatalah kepada mereka dengan kata-kata yang lemah lembut dan ramah, serta janjikanlah kepada mereka bahwa apabila kamu mendapat rezeki dari Allah, maka kamu akan menghubungi mereka.
Demikianlah menurut tafsir yang dikemukakan oleh Mujahid, Ikrimah, Sa’id ibnu Jubair, Al-Hasan, Qatadah, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang sehubungan dengan makna firman-Nya:
…maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.
Bahwa yang dimaksud dengan qaulan maisuran ialah perkataan yang mengandung janji dan harapan.
(28) Perintah untuk memberi harta kepada karib-kerabat ini berlaku dalam kondisi mampu dan kecukupan. Adapun dalam kondisi tidak mampu atau sulit memenuhi nafkah harian, maka Allah memerintahkan supaya menolak dengan cara penolakan yang baik. Allah berfirman, وَاِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاۤءَ رَحْمَةٍ مِّنْ رَّبِّكَ تَرْجُوْهَا “Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Rabbmu yang kamu harapkan,” maksudnya kamu menunda untuk memberi mereka di waktu yang lain dengan berharap semoga Allah memudahkan urusannya di waktu tersebut, فَقُلْ لَّهُمْ قَوْلًا مَّيْسُوْرًا “maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas,” maksudnya secara sopan dengan lembut dan menyampaikan janji (bantuan) bila kesempatan datang, dan permohonan maaf karena tidak bisa memberi saat ini, supaya mereka beranjak pergi darimu dengan pikiran yang tenang, sebagaimana kandungan Firman Allah,
قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَآ اَذًى ۗ
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima).” (Al-Baqarah: 263).
Ini juga salah satu (cerminan) sifat kelembutan Allah terhadap para hambaNya. Dia memerintahkan mereka supaya menunggu-nunggu rahmat dan rizki dariNya. Karena menunggu itu termasuk ibadah. Begitu pula janji mereka untuk memberi sedekah tatkala diberi kelonggaran juga merupakan ibadah yang (bisa dikerjakan) saat itu. Hal ini disebabkan (karena wujud) keinginan untuk berbuat baik adalah satu kebaikan. Oleh karenanya, sebaiknya seseorang itu segera melakukan (kebaikan) yang mampu dia kerjakan, serta berniat untuk melakukan kebaikan yang belum mampu dia jalan-kan agar dia memperoleh pahala dengannya, dan semoga dengan pengharapannya tersebut, Allah berkenan memudahkannya dalam mengerjakan kebaikan tersebut.
Kemudian kepada orang yang karena suatu keadaan tidak dapat memberi bantuan kepada orang yang memerlukan, ayat ini memberi tuntunan; dan jika engkau benar-benar berpaling dari mereka, tidak dapat memberikan bantuan kepada keluarga dekat, orang miskin atau orang yang sedang dalam perjalanan, bukan karena engkau enggan membantu tetapi karena keadaanmu pada waktu itu tidak memungkinkan memberi bantuan kepada mereka, dalam arti materi atau sebab-sebab lainnya, maka engkau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari tuhanmu yang engkau harapkan, sehingga suatu waktu engkau dapat membantu mereka jika keadaanmu memungkinkan. Dalam keadaan ini, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas, baik, dan memberi harapan, bukan penolakan dengan kata-kata yang kasar. Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenngu pada lehermu, yakni janganlah enggan mengulurkan tanganmu memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan, dan jangan pula engkau terlalu mengulurkannya, yakni janganlah kamu boros dalam membelanjakan harta, karena itu kamu menjadi tercela karena kekikiranmu, dan menyesal karena keborosanmu dalam membelanjakan harta.
Al-Isra Ayat 28 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Isra Ayat 28, Makna Al-Isra Ayat 28, Terjemahan Tafsir Al-Isra Ayat 28, Al-Isra Ayat 28 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Isra Ayat 28
Tafsir Surat Al-Isra Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)