{16} An-Nahl / النحل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الكهف / Al-Kahfi {18} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Isra الإسراء (Memperjalankan Di Waktu Malam) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 17 Tafsir ayat Ke 49.
وَقَالُوا أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا ﴿٤٩﴾
wa qālū a iżā kunnā ‘iẓāmaw wa rufātan a innā lamab’ụṡụna khalqan jadīdā
QS. Al-Isra [17] : 49
Dan mereka berkata, “Apabila kami telah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?”
Orang-orang musyrik berkata, mengingkari bahwa mereka akan dikembalikan sebagai ciptaan yang baru setelah tulang-belulang mereka rusak dan menjadi hancur berkeping-keping, “Apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai ciptaan yang baru?”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perihal orang-orang kafir yang menganggap mustahil terjadinya hari berbangkit, bahwa mereka mengatakan dengan nada ingkar yang perkataan mereka disitir oleh firman-Nya:
Apakah bila kami telah menjadi tulang dan benda-benda yang hancur.
Yang dimaksud dengan rufatan ialah tanah, menurut mujahid. Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa rufatan ialah debu.
…apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?
yakni di hari kiamat kelak, padahal kami telah hancur dan telah tiada. Seperti yang disebutkan oleh Allah” dalam ayat lain menceritakan ucapan mereka melalui firman-Nya:
(Orang-orang kafir) berkata, “Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan yang semula? Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?” Mereka berkata, “kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.” (An-Nazi’at: 10-12)
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya. (Yaa Siin:78), hingga akhir ayat berikutnya.
(49) Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan tentang perkataan para peng-ingkar Hari Kebangkitan, dan para pendusta Hari Kebangkitan de-ngan perkataan mereka, ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا وَّرُفَاتًا “Apakah bila kami telah men-jadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur,” maksudnya jasad-jasad yang telah rusak ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَ خَلْقًا جَدِيْدًا “apa benar-benar kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?” Ini tidak akan terjadi, mustahil menurut mereka. Mereka adalah orang-orang yang sangat bodoh, lantaran mendustakan utusan Allah, menentang ayat-ayat-Nya, dan menyamakan kemampuan al-Khaliq (Sang Pencipta) langit dan bumi dengan kemampuan mereka yang sangat lemah. Tatkala mereka memandang hal itu (kebangkitan setelah mati) tidak mungkin terjadi, dan mereka pun tidak sanggup melakukannya, maka mereka pun menilai kekuasaan Allah demikian pula. Mahasuci Dzat yang telah menjadikan sebagian makhluk dari makhlukNya –yang mana mereka mengklaim sebagai orang-orang yang berakal dan cerdas– sebagai simbol kebodohan pada sesuatu yang paling jelas, paling gamblang lagi paling terang serta paling tinggi petunjuknya, supaya memperlihatkan kepada para hambaNya, bahwa tidak ada alternatif lain melainkan taufik dan pertolonganNya atau kebinasaan dan kesesatan.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisiMu; Karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (Ali Imran: 8).
Pada ayat yang lalu, Allah membicarakan perkara kenabian dan bantahan kepada kaum musyrik yang memperolok-olokkan nabi dan mendustakan Al-Qur’an. Kemudian pada ayat ini Allah membantah keragu-raguan mereka terhadap akhirat, kebangkitan dan pembalasan. Allah menyatakan, dan mereka, orang-orang yang tidak percaya kepada hari kebangkitan, berkata, apakah bila kami telah menjadi tulang-belulang yang berserakan dan benda-benda yang hancur, terpisah satu dengan yang lain apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru’katakanlah wahai nabi Muhammad, jadilah kamu sekalian, apa saja, batu atau besi, niscaya tuhan akan mengembalikan kamu kepada keadaan semula ketika diciptakan.
Al-Isra Ayat 49 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Isra Ayat 49, Makna Al-Isra Ayat 49, Terjemahan Tafsir Al-Isra Ayat 49, Al-Isra Ayat 49 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Isra Ayat 49
Tafsir Surat Al-Isra Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)