{16} An-Nahl / النحل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الكهف / Al-Kahfi {18} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Isra الإسراء (Memperjalankan Di Waktu Malam) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 17 Tafsir ayat Ke 53.
وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا ﴿٥٣﴾
wa qul li’ibādī yaqụlullatī hiya aḥsan, innasy-syaiṭāna yanzagu bainahum, innasy-syaiṭāna kāna lil-insāni ‘aduwwam mubīnā
QS. Al-Isra [17] : 53
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.
Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang beriman supaya mereka mengucapkan kata-kata yang baik dalam percakapan mereka. Karena jika mereka tidak melakukan demikian, maka setan akan menimpakan permusuhan, kerusakan dan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata permusuhannya bagi manusia.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan kepada hamba dan Rasul-Nya —Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ— agar memerintahkan kepada hamba-hamba Allah yang beriman, hendaklah mereka dalam khotbah dan pembicaraannya mengucapkan kata-kata yang terbaik dan kalimat yang menyenangkan. Karena sesungguhnya jika mereka tidak melakukan hal mi, tentulah setan akan menimbulkan permusuhan di antara mereka dengan membakar emosi mereka, sehingga terjadilah pertengkaran dan peperangan serta keburukan.
Sesungguhnya setan adalah musuh Adam dan keturunannya sejak setan menolak bersujud kepada Adam dan menampakkan permusuhannya terhadap Adam. Karena itulah maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melarang seseorang mengacungkan senjatanya kepada saudara semuslimnya, karena dikhawatirkan setan akan merasuki tangannya, dan adakalanya senjatanya itu ditimpakan kepada saudaranya tanpa kesengajaan darinya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma’mar, dari Hammam, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Jangan sekali-kali seseorang di antara kalian mengacungkan senjatanya terhadap saudaranya, karena sesungguhnya seseorang di antara kalian tidak akan mengetahui bila setan mengayunkan lengannya, sehingga terjerumuslah dia ke dalam lubang neraka.
Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkannya melalui hadis Abdur Razzaq.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Zaid, dari Al-Hasan yang mengatakan bahwa seorang lelaki dari kalangan Bani Salit telah menceritakan kepadanya bahwa ia pernah datang kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang saat itu sedang berada di tengah-tengah sejumlah sahabatnya, Ia mendengar Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Orang muslim adalah saudara orang muslim, ia tidak boleh berbuat aniaya terhadapnya dan tidak boleh menghinanya. Takwa itu adanya di sini. Hammad mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda demikian seraya mengisyaratkan tangannya ke arah dadanya sendiri. Dan tidaklah dua orang lelaki saling menyukai karena Allah, lalu keduanya dipisahkan kecuali hanya oleh pembicaraan yang diutarakan oleh salah seorangnya, sedangkan si pembicara itu membicarakan keburukan, si pembicara membicarakan keburukan, si pembicara membicarakan keburukan.
(53) Ini salah satu bentuk (cermin) kelembutan Allah terha-dap hambaNya, yang mana Allah memerintahkan mereka untuk berakhlak, berkata, dan beramal mulia yang bisa menyebabkan ke-bahagiaan di dunia dan akhirat. Maka Allah berfirman وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ “Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu, ‘Hendaklah me-reka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar)’.” Ini adalah perin-tah untuk (mengucapkan) semua perkataan yang dapat mendekat-kan diri kepada Allah. Seperti qira`ah, dzikir, ilmu, amar ma’ruf nahi munkar, perkataan lembut dan baik kepada semua manusia sesuai dengan kedudukan dan martabat mereka.
Apabila ada sebuah perkara berada di antara dua perkara yang baik, maka dia diperintahkan untuk mendahulukan yang paling baik dari keduanya, jika tidak mungkin menggabungkan antara keduanya. Maka perkataan yang baik akan mengajak setiap orang untuk berakhlak mulia dan beramal shalih. Barangsiapa yang bisa menjaga lisannya, maka dia akan mampu menjaga seluruh urusan-nya.
Firman Allah, اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ “Sesungguhnya setan itu menim-bulkan perselisihan di antara mereka,” maksudnya setan selalu berusaha melakukan apa-apa yang bisa merusak urusan dunia dan agama para hamba. Terapi dari ini semua adalah berusaha untuk tidak mengikuti perkataan yang tidak baik yang diserukan setan, dan hendaklah mereka bertutur lemah-lembut di antara mereka, sehingga membuat bingung setan yang ingin menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh nyata yang harus diperangi. Ia mengajak manusia untuk menjadi penghuni neraka.
Adapun saudara-saudara mereka (yang seiman), maka meski-pun setan berusaha untuk menimbulkan permusuhan di antara mereka, maka sesungguhnya keteguhan yang paling besar adalah berusaha untuk melawan musuh mereka dan mengekang hawa nafsu yang selalu saja memerintah kepada keburukan yang menjadi celah masuk bagi setan. Dengan itu, mereka dapat melakukan ke-taatan kepada Rabbnya, luruslah urusan mereka, dan mereka berada di atas petunjuk.
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-kuyang beriman apabila mereka berkata kepada kaum musyrikin, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik dan benar walaupun mereka bersikap keras dan berkata kasar kepadamu. Sungguh, setan itu senantiasa mencari peluang dan berusaha menimbulkan perselisihan di antara mereka, yakni orangorang yang beriman. Sungguh, setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. Tuhanmu lebih mengetahui tentang kamu wahai kaum musyrik. Jika dia menghendaki, niscaya dia akan memberi rahmat kepadamu, dengan memberi petunjuk kepadamu sehingga kamu beriman, dan jika dia menghendaki, dia akan mengazabmu, disebabkan karena keburukan perbuatanmu dan kekufuranmu, sehingga kamu mati dalam kekufuran. Dan kami tidaklah mengutusmu wahai nabi Muhammad untuk menjadi penjaga bagi mereka yang mencegah mereka dari kekufuran atau memaksa mereka kepada iman.
Al-Isra Ayat 53 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Isra Ayat 53, Makna Al-Isra Ayat 53, Terjemahan Tafsir Al-Isra Ayat 53, Al-Isra Ayat 53 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Isra Ayat 53
Tafsir Surat Al-Isra Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)