{17} Al-Isra / الإسراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | مريم / Maryam {19} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 1.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ ﴿١﴾
al-ḥamdu lillāhillażī anzala ‘alā ‘abdihil-kitāba wa lam yaj’al lahụ ‘iwajā
QS. Al-Kahfi [18] : 1
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok;
Pujian bagi Allah dengan sifat-sifat-Nya yang semuanya adalah sifat-sifat kesempurnaan, dan dengan nikmat-nikmat-Nya, baik yang tampak maupun tersembunyi, yang menyangkut agama maupun dunia, yang memberi karunia dengan menurunkan kepada hamba dan Rasul-Nya, Muhammad sallallahu alaihi wa sallam, kitab al-Qur’an, dan Dia tidak mengadakan di dalamnya kebengkokan sedikit pun dari kebenaran.
Dalam pembahasan terdahulu pada permulaan kitab tafsir telah disebutkan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memuji diri-Nya sendiri Yang Mahasuci pada permulaan semua urusan dan pungkasannya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Terpuji dalam semua keadaan, bagi-Nya sesala puji, baik di dunia maupun di akhirat. Maka dalam permulaan surat ini Dia memulainya dengan pujian terhadap diri-Nya sendiri, bahwa Dia telah menurunkan KitabNya (Al-Qur’an) yang mulia kepada rasul-Nya yang mulia, yaitu Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah nikmat yang paling besar yang dianugerahkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada penduduk bumi, karena berkat Al-Qur’an mereka dikeluarkan dari kegelapan menuju kepada cahaya yang terang. Kitab Al-Qur’an adalah kitab yang iurus, tiada kebengkokan dan tiada penyimpangan di dalamnya, bahkan Al-Qur’an memberikan petunjuk kepada manusia ke jalan yang lurus. Kitab Al-Qur’an adalah kitab yang jelas, terang, dan gamblang, memberikan peringatan terhadap orang-orang kafir dan menyampaikan berita gembira kepada orang-orang yang beriman. Karena itulah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
…dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya.
Artinya. Allah tidak menjadikannya mengandung kebengkokan, tidak pula kesesatan, tidak pula penyimpangan, bahkan Al-Qur’an dijadikan-Nya pertengahan lagi lurus. Seperti yang disebutkan firman-Nya:
sebagai bimbingan yang lurus. (Al Kahfi:2)
(1) اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ, adalah pujian kepada Allah, dengan sifat-sifat-Nya yang keseluruhannya merupakan sifat-sifat sempurna, nikmat-nikmatNya yang zahir maupun yang batin, nikmat agama dan du-nia. Secara mutlak, nikmat Allah yang paling agung adalah Allah menurunkan al-Qur`an kepada hamba dan RasulNya, Muhammad. Maka, Allah memuji DzatNya. Dalam pujian tersebut, terkandung panduan bagi para hamba agar mereka memujiNya atas pengirim-an seorang rasul dan diturunkannya al-Qur`an kepada mereka.
Kemudian Allah memberikan predikat pada al-Qur`an dengan dua sifat yang mengandung pengertian bahwasanya al-Qur`an itu sempurna dari segala sisi, yaitu penafian kebengkokan dari al-Qur-`an, dan penetapan bahwasanya al-Qur`an adalah permanen lagi lurus.
Penafian unsur kebengkokan dari al-Qur`an menunjukkan bahwa tidak ada kedustaan dalam berita-beritanya, tidak ada ke-zhaliman dan hal-hal yang sia-sia dalam semua perintah dan lara-ngannya. Sedangkan penetapan sifat istiqamah (lurus) menuntut bahwa al-Qur`an tidak memerintahkan dan tidak pula memberita-kan melainkan dengan berita yang paling agung, yaitu berita-berita yang akan membuat hati penuh dengan pengetahuan, keimanan, dan pemahaman. Seperti berita-berita tentang nama-nama Allah, sifat-sifat dan perbuatan-perbuatanNya. Termasuk juga perkara-perkara ghaib yang sudah lewat maupun yang akan datang. (Mengan-dung makna pula) bahwa perintah-perintah dan larangan-larangan-nya dapat menyucikan, membersihkan, dan menumbuhkan serta menjadikan jiwa sempurna, lantaran memuat unsur keadilan yang sempurna, keseimbangan, keikhlasan, dan peribadahan kepada Allah, Penguasa alam semesta, sendirian, tiada sekutu bagiNya. Maka, patutlah pada kitab (al-Qur`an) yang berkarakter demikian, bahwa Allah memuji diriNya lantaran Dia yang menurunkan al-Qur`an dan mengagungkan DzatNya di hadapan para hambaNya dengan itu.
Pada akhir surah al-isra’, rasulullah diperintah agar memuji Allah dan menyucikannya dari segala kekurangan. Surah ini dimulai dengan menyampaikan kewajaran Allah menyandang pujian itu dengan mengingatkan tentang keharusan memuji dan menaati perintahnya sesuai dengan yang digariskan agama dalam kitab suci Al-Qur’an. Segala puji hanya tertuju bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya, yaitu nabi Muhammad al-kitab, yakni Al-Qur’an, dan dia tidak membuat padanya kebengkokan, baik redaksi maupun maknanya. Ayat demi ayatnya saling menjelaskan tidak ada pertentangan satu dengan lainnya. Al-qur’an diturunkan sebagai bimbingan yang lurus dan sempurna, tidak berlebihan dan tidak kurang di dalam tuntutan dan hukum-hukumnya, dengan tujuan untuk memperingatkan umat manusia akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya yang menimpa mereka yang tidak percaya, dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang kokoh imannya yang senantiasa mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik, yaitu surga beserta kenikmatannya.
Al-Kahfi Ayat 1 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 1, Makna Al-Kahfi Ayat 1, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 1, Al-Kahfi Ayat 1 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 1
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)