{17} Al-Isra / الإسراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | مريم / Maryam {19} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 8.
وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا ﴿٨﴾
wa innā lajā’ilụna mā ‘alaihā ṣa’īdan juruzā
QS. Al-Kahfi [18] : 8
Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering.
Sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan apa yang ada di permukaan bumi berupa hiasan tersebut, pada saat berakhirnya dunia, sebagai tanah yang tidak bertanaman.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan bahwa dunia itu pasti lenyap dan fana, masanya pasti habis dan lenyap serta hancur. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.
Yakni sesungguhnya sesudah menghiasinya Kami benar-benar akan menjadikan dunia rusak dan hancur, dan Kami akan menjadikan segala sesuatu yang berada di atasnya binasa.
…tanah rata lagi tandus.
Artinya, tidak dapat menumbuhkan tetumbuhan dan tidak bermanfaat.
Seperti yang dikatakan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.
Yaitu segala sesuatu yang ada di atasnya binasa dan lenyap.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
…tanah rata lagi tandus.
Maksudnya, tandus tidak dapat menumbuhkan tetumbuhan.
Qatadah mengatakan, as-sa id artinya tanah yang tidak ada pohon dan tidak ada tanamannya.
Ibnu Zaid mengatakan bahwa as-sa’id ialah tanah yang tidak ada tumbuh-tumbuhannya sama sekali. Tidakkah Anda perhatikan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus. Lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanam-tanaman yang darinya (dapat) makan binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan? (As Sajdah:27)
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus. (Al Kahfi:8) Yakni apa yang ada di atas bumi, sesungguhnya semuanya itu pasti akan lenyap dan binasa. Dan sesungguhnya kembali semuanya adalah kepada Allah. Makaj anganlah kamu berputus asa, janganlah pula bersedih hati terhadap apa yang kamu dengar dan kamu lihat.
(8) Meskipun demikian, Allah akan menjadikan semua yang telah disebutkan sebagai obyek-obyek yang fana (sirna) lagi musnah, lenyap dan berakhir. Bumi akan kembali, صَعِيْدًا جُرُزًاۗ “menjadi tanah yang rata lagi tandus,” telah pergi kenikmatan-kenikmatannya, sungai-sungainya berhenti (mengalir) dan bekas-bekasnya hilang serta kenikmatannya sirna.
Inilah hakikat dunia. Allah telah mempertontonkannya de-ngan jelas kepada kita, seolah-olah dunia itu seperti melihat dengan dua mata kita, memperingatkan kita agar tidak terpedaya olehnya dan (juga) merangsang kita untuk lebih menyukai suatu tempat, yang kenikmatannya abadi dan penghuninya berbahagia. Semua itu merupakan rahmat Allah kepada kita. Orang yang melihat penampilan (pesona) fisik dunia semata tanpa (memperhatikan) hakikatnya, niscaya akan tertipu dengan keindahan dan perhiasan-nya, lalu mereka bersahabat dengannya layaknya binatang-binatang ternak (bersahabat) dan bersenang-senang dengan dunia seperti binatang-binatang yang digembalakan. Mereka tidak menoleh kepada hak Rabb mereka, dan tidak berkepentingan untuk menge-nalnya. Bahkan obsesi mereka hanyalah ingin menikmati syahwat dunia dengan cara apa pun dihasilkan dan pada kesempatan kapan pun yang muncul. Mereka ini, apabila ajal mendatangi mereka, pasti merasa gundah lantaran dirinya hancur dan kenikmatannya lenyap. Bukan (merasa gelisah) disebabkan perbuatan yang telah dilakukannya berupa penyepelean aturan (Allah) dan dosa-dosa.
Adapun orang yang memperhatikan hakikat dunia, memahami maksud penciptaan dunia dan dirinya, maka dia akan mengambil (bagian) dari dunia tersebut sekedar untuk dipakai merealisasikan tujuan penciptaan dirinya. Dia memanfaatkan kesempatan dalam umurnya yang berharga, lalu menjadikan dunia sebagai jembatan penyeberangan, bukan tempat bersenang-senang, tempat transit dalam perjalanan, bukan tempat menetap. Dia mengorbankan segala kemampuannya untuk mengenal Rabbnya, melaksanakan perintah-perintahNya dan memperbagus amalannya.
Orang ini akan berada di tempat sebaik-baiknya di sisi Allah, dan dia layak untuk menerima segala kemuliaan, kenikmatan, dan kebahagiaan, serta penghormatan di sisi Allah. Dia melihat hakikat dunia, tatkala orang yang tertipu melongok pesona fisiknya, beramal untuk kehidupan akhiratnya tatkala para pemburu dunia beramal untuk dunia. Alangkah jauh perbedaan antara kedua golongan itu!
Dan kelak di hari kiamat, kami benar-benar akan menjadikan apa yang di atasnya, yakni apa yang ada di atas bumi menjadi tanah yang tandus lagi kering, tidak ada lagi keindahannya. Demikianlah Allah menjadikan bumi dengan segala isinya yang dipandang indah oleh manusia sebagai sarana untuk menguji siapa di antara manusia itu yang baik perbuatannya dan siapa yang berbuat jahat. Kelak di hari kiamat kebaikan dan kejahatan itu akan mendapat pembalasan yang seadil-adilnya. Apakah engkau mengira bahwa ashha’bul-kahfi, yaitu orang-orang yang mendiami gua, dan yang mempunyai ar-raqim itu, yaitu nama anjing mereka atau tulisan-tulisan yang memuat nama-nama mereka termasuk tanda-tanda kebesaran kami yang menakjubkan’ ya, memang ashha’bulkahf dan ar-raqim adalah menakjubkan, tetapi janganlah engkau mengira bahwa itu satu-satunya tanda kebesaran kami yang menakjubkan. Sesungguhnya banyak sekali tanda-tanda kebesaran kami yang sangat menakjubkan. Penciptaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang berada di antara keduanya adalah tanda kekuasaan kami yang sangat menakjubkan apabila engkau memperhatikannya.
Al-Kahfi Ayat 8 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 8, Makna Al-Kahfi Ayat 8, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 8, Al-Kahfi Ayat 8 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 8
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)