{17} Al-Isra / الإسراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | مريم / Maryam {19} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 9.
أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا ﴿٩﴾
am ḥasibta anna aṣ-ḥābal-kahfi war-raqīmi kānụ min āyātinā ‘ajabā
QS. Al-Kahfi [18] : 9
Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan (yang mempunyai) raqim itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang menakjubkan?
Janganlah kamu mengira, wahai Rasul, bahwa kisah Ashab al-Kahfi (orang-orang yang mendiami gua) dan batu yang bertuliskan nama-nama mereka itu termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengagumkan dan mengherankan; karena penciptaan langit dan bumi berikut segala isinya adalah lebih mengherankan daripada itu.
Hal ini merupakan berita dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menceritakan tentang orang-orang yang menghuni gua secara singkat, kemudian diterangkan dengan panjang lebar sesudahnya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Atau kamu mengira.
hai Muhammad.
bahwa orang-orang yang menghuni gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan. (Al Kahfi:9)
Yakni tiadalah perkara mereka mengherankan bagi kekuasaan dan kemampuan Kami, karena sesungguhnya menciptakan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan malam hari, menundukkan matahari serta rembulan, bintang-bintang, dan !ain-!ainnya dari tanda-tanda yang besar yang menunjukkan akan kekuasaan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sangatlah mudah. Dan bahwa Allah Mahakuasa atas semua yang dikehendaki-Nya, tiada sesuatu pun yang melemahkan-Nya. Semuanya itu jauh lebih mengherankan daripada perihal orang-orang yang menghuni gua.
Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya:
Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?
Yaitu sesungguhnya pada sebagian tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Kami terdapat banyak hal yang lebih mengherankan dari itu.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang menghuni gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?
Artinya, apa yang Aku berikan kepadamu berupa ilmu, sunnah, dan Al-Qur’an ini jauh lebih mengherankan daripada kisah ashabul kahfi (orang-orang yang menghuni gua) dan yang mempunyai raqim.
Muhammad ibnu Ishaq telah mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa makna yang dimaksud seakan-akan mengatakan, “Hujah-hujah-Ku yang jelas terhadap hamba-hamba-Ku jauh lebih mengherankan daripada kisah para penghuni gua dan pemilik raqim itu.”
Al-Kahfi artinya gua yang terdapat di sebuah bukit yang dijadikan tempat bersembunyi oleh para pemuda yang disebutkan kisahnya dalam surat ini.
Yang dimaksud dengan ar-raqim, menurut Al-Aufi, dari Ibnu Abbas adalah sebuah lembah yang terletak di dekat kota Ailah (Yordania sekarang). Hal yang sama telah dikatakan oleh Atiyyah, Al-Aufi, dan Qatadah.
Ad-Dahhak mengatakan, kahfi adalah sebuah gua yang ada di lembah itu, sedangkan ar-raqim adalah nama lembah tersebut.
Mujahid mengatakan bahwa ar-raqim adalah nama sebuah kitab yang diletakkan di depan bangunan tempat mereka. Sebagian orang mengatakan bahwa raqim adalah nama sebuah lembah yang padanya terdapat gua tempat mereka.
Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami As-Sauri, dari Sammak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna ar-raqim, bahwa Ka’b menduga ar-raqim adalah nama sebuah kampung (kota).
Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ar-raqim adalah sebuah bukit yang di dalamnya terdapat gua tersebut.
Ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari Abdullah ibnu Abu Nujaih, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa nama bukit itu adalah Banglius.
Ibnu Juraij mengatakan, telah menceritakan kepadaku Wahb ibnu Sulaiman, dari Syu’aib Al-Jiba-i, bahwa nama bukit tempat gua itu adalah Banglius, nama guanya adalah Haizam, dan nama anjing mereka adalah Hamran.
Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Sammak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan, “Semua nama di dalam Al-Qur’an saya mengetahuinya kecuali Hannan, Awwah, dan Raqim.
Ibnu Juraij mengatakan, telah menceritakan kepadaku Amr ibnu Dinar, ia pernah mendengar Ikrimah berkata, “Ibnu Abbas pernah mengatakan bahwa ia tidak mengetahui apakah ar-raqim itu, nama sebuah prasasti ataukah bangunan?”
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ar-raqim adalah sebuah prasasti.
Sa’id ibnu Jubair mengatakan, raqim adalah sebuah prasasti yang tertulis pada sebuah batu, mereka menulis kisah ashabul kahfi padanya, kemudian meletakkannya di pintu gua itu.
Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam telah mengatakan bahwa ar-raqim artinya kitab, kemudian ia membacakan firman-Nya untuk menguatkan alasannya, yaitu:
(Ialah) kitab yang bertulis. (83:9)
Memang inilah yang tersimpulkan dari makna lahiriah ayat, dan pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa raqim ber-wazan fa’il yang maknanya marqum (tertulis). Sebagaimana dikatakan qatil terhadap si terbunuh, dan orang yang terluka disebut jarih.
(9) Istifham (kata tanya) ini ditujukan untuk peniadaan dan larangan. Maksudnya, jangan kamu menyangka bahwa kisah Ash-habul Kahfi (penghuni gua) dan peristiwa yang terjadi pada mereka adalah perkara yang aneh pada tanda-tanda kekuasaan Allah dan perkara yang mengagumkan pada hikmahNya. (Jangan menyangka) tidak ada kisah yang sepadan dengannya dan peristiwa yang serupa dengannya. Bahkan, Allah itu memiliki tanda-tanda kekuasaanNya yang menakjubkan nan aneh yang sangat banyak yang selevel tan-da-tanda kekuasaanNya pada Ashhabul Kahfi, bahkan lebih besar darinya.
Allah senantiasa memperlihatkan kepada para hamba tanda-tanda kekuasaanNya di langit, bahkan pada diri mereka sendiri yang menyebabkan kebenaran menjadi jelas dari kebatilan, (menjadi jelas pula) petunjuk dibandingkan kesesatan.
Penafian ini tidak ditujukan bahwa kisah Ashhabul Kahfi ini termasuk perkara yang menakjubkan. Justru, kisah ini termasuk salah satu tanda kekuasaan Allah yang membuat decak kagum. Akan tetapi, maksud peniadaan ini adalah bahwa peristiwa sema-cam itu sangat banyak. Terpaku dengan kisah ini saja dalam keka-guman dan keterbelalakan merupakan cermin kedangkalan ilmu dan akal. Justru, tugas seorang Mukmin adalah merenungi seluruh tanda-tanda kekuasaanNya, yang Allah mengajak para hambaNya agar merenunginya. Karena perenungan terhadap tanda kekuasa-an Allah merupakan kunci keimanan, jalan menuju ilmu dan ke-yakinan.
Mereka dikaitkan kepada kata al-kahfi yang berarti gua yang berada di gunung. وَالرَّقِيْمِ “Yang mempunyai raqim,” yaitu kitab yang di dalamnya telah tertulis nama-nama dan kisah-kisah mereka, adalah karena mereka terus bersamanya dalam masa yang sangat lama.
Apakah engkau mengira bahwa ashha’bul-kahfi, yaitu orang-orang yang mendiami gua, dan yang mempunyai ar-raqim itu, yaitu nama anjing mereka atau tulisan-tulisan yang memuat nama-nama mereka termasuk tanda-tanda kebesaran kami yang menakjubkan’ ya, memang ashha’bulkahf dan ar-raqim adalah menakjubkan, tetapi janganlah engkau mengira bahwa itu satu-satunya tanda kebesaran kami yang menakjubkan. Sesungguhnya banyak sekali tanda-tanda kebesaran kami yang sangat menakjubkan. Penciptaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang berada di antara keduanya adalah tanda kekuasaan kami yang sangat menakjubkan apabila engkau memperhatikannya. Ingatlah ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua, meninggalkan negerinya karena menjaga iman dan tauhidnya dari penindasan penguasa negerinya, lalu mereka berdoa, ya tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu, lindungilah kami dari orang-orang yang memfitnah kami, dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus yang dapat mengantarkan kepada keselamatan dan kebahagiaan bagi kami dalam urusan kami, baik urusan duniawi maupun ukhrawi.
Al-Kahfi Ayat 9 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 9, Makna Al-Kahfi Ayat 9, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 9, Al-Kahfi Ayat 9 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 9
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.”
(HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran