{17} Al-Isra / الإسراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | مريم / Maryam {19} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 17.
۞ وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَتْ تَزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَتْ تَقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِنْهُ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ۗ مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا ﴿١٧﴾
wa tarasy-syamsa iżā ṭala’at tazāwaru ‘ang kahfihim żātal-yamīni wa iżā garabat taqriḍuhum żātasy-syimāli wa hum fī fajwatim min-h, żālika min āyātillāh, may yahdillāhu fa huwal-muhtadi wa may yuḍlil fa lan tajida lahụ waliyyam mursyidā
QS. Al-Kahfi [18] : 17
Dan engkau akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila matahari itu terbenam, menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam (gua) itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
Ketika mereka melakukan demikian, maka Allah menidurkan mereka dan menjaga mereka. Kamu, wahai orang yang menyaksikan mereka, melihat matahari ketika terbit dari timur, condong dari tempat mereka ke sebelah kanan. Sementara ketika terbenam, matahari meninggalkan mereka ke sebelah kiri, sedang mereka berada dalam tempat yang luas di gua itu. Mereka tidak terkena sengatan matahari, dan udara tidak terputus dari mereka. Apa yang Kami perbuat terhadap para pemuda itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Barangsiapa yang diberi taufik oleh Allah untuk mendapatkan petunjuk lewat ayat-ayat-Nya, maka dialah yang mendapat taufik kepada kebenaran. Sebaliknya, barangsiapa yang tidak diberi taufik untuk mendapatkan petunjuk, maka kamu tidak akan mendapati baginya seorang penolong pun yang dapat membimbingnya untuk mendapatkan kebenaran; karena taufik (memberi petunjuk) dan penelantaran itu berada di tangan Allah semata.
Di dalam ayat ini terkandung dalil yang menunjukkan bahwa pintu gua itu menghadap ke arah utara, karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan bahwa saat sinar matahari pagi masuk ke dalamnya condong ke arah kanan. Hal ini disebutkan oleh firman-Nya:
…ke sebelah kanan.
Yakni bayangan condong ke arah kanan gua. Ibnu Abbas, Sa’id ibnu Jubair dan Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, “Tazawaru,” yang artinya condong. Demikian itu karena setiap kali matahari bertambah tinggi, maka sinarnya yang masuk ke dalam gua itu makin menyurut, sehingga manakala matahari sampai di pertengahan langit, maka tidak ada seberkas sinar pun yang langsung menyinari gua itu. Karena itu, disebutkan oleh firman-Nya:
…dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke arah sebelah kiri.
Maksudnya, sinar matahari masuk ke dalam gua mereka dari arah kiri pintunya, sedangkan pintu gua itu berada di sebelah timurnya (yakni arah yang berlawanan). Pengertian ini menunjukkan bahwa apa yang kami katakan adalah benar, bahwa pintu gua itu menghadap ke arah utara. Hal ini dapat dimengerti oleh orang yang merenungkannya secara mendalam serta berpengetahuan tentang arsitek dan falak.
Dengan kata lain, seandainya pintu gua itu menghadap ke arah timur, tentulah sinar matahari tidak akan masuk ke dalamnya di saat matahari tenggelam. Seandainya pintu gua itu menghadap ke arah kiblat, tentulah sinar matahari tidak akan dapat memasukinya, baik di saat terbit maupun di saat tenggelam, bayangan pintu gua pun tidak akan condong, baik ke arah kanan maupun ke arah kiri. Dan seandainya pintu gua itu menghadap ke arah barat, tentu sinar matahari di saat terbitnya tidak dapat masuk ke dalam gua, melainkan baru memasukinya setelah matahari tergelincir dari tengah langit hingga terbenam. Dengan demikian, berarti pintu gua itu jelas menghadap ke arah utara, seperti yang telah kami sebutkan di atas.
Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, “Taqriduhum,” artinya menjauhi mereka. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah memberitahukan kepada kita hal tersebut dan Dia bermaksud agar kita memahami dan merenungkannya, sekalipun Dia tidak menyebutkan kepada kita tentang tempat gua itu berada, yakni di negeri mana adanya. Sebab tidak ada faedahnya bagi kita untuk mengetahuinya dan tidak ada kaitannya dengan tujuan syariat kita.
Gua tempat para pemuda itu mengungsi kini telah diketemukan oleh para arkeolog Arab. Ternyata gua itu berada di negeri Yordania, dekat dengan ibu kota negeri itu, (pent.).
Sebagian ulama tafsir ada yang memaksakan diri, lalu mereka mengemukakan pendapat-pendapatnya. Dalam riwayat yang terdahulu dari Ibnu Abbas telah disebutkan bahwa gua tersebut berada di dekat Ailah. Ibnu Ishaq mengatakan, gua tersebut berada di dekat Nainawi. Menurut pendapat yang lainnya, gua tersebut berada di negeri Romawi, dan pendapat lainnya lagi mengatakan bahwa gua itu berada di negeri Balkan.
Memang di masa Ibnu Kasir menulis kitab tafsirnya ini gua tersebut masih misteri, tetapi Alhamdulillah sekarang tempat mereka telah diketemukan berkat usaha pencarian yang gigih dari tim arkeolog Arab negeri Yordania. Sekarang gua itu ternyata ditemukan berada di negeri Yordania, bahkan tidak jauh dari kota Amman, ibu kota Yordania, (pent.).
Selanjutnya Ibnu Kasir mengatakan, seandainya mengetahui gua itu mengandung maslahat agama bagi kita, tentulah Allah dan Rasul-Nya memberikan petunjuk kepada kita tempat gua itu berada. Karena Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sendiri telah bersabda:
Aku tidak meninggalkan sesuatu pun yang mendekatkan kalian kepada surga dan menjauhkan kalian dari neraka, melainkan aku beritahukan kalian mengenainya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى hanya memberitahukan kepada kita tentang ciri khas gua itu, tidak menyebutkan tempat keberadaannya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka.
Menurut Malik, dari Ibnu Zaid ibnu Aslam, makna tazawaru artinya condong.
…ke sebelah kanan, dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri, sedangkan mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu.
Yakni mereka berada di bagian dalam gua itu di tempat yang luas, terhindar dari sengatan matahari, sebab seandainya sinar matahari mengenai tubuh mereka, tentulah panasnya yang menyengat, membakar tubuh dan pakaian mereka, menurut Ibnu Abbas.
Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Allah.
Allah telah menunjukkan gua itu kepada mereka yang membuat mereka tetap hidup, sedangkan matahari dan angin masuk ke dalam gua itu agar tubuh mereka tetap utuh. Karena itulah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Allah.
Kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:
Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk., hingga akhir ayat.
Yakni Allah-lah yang telah memberi petunjuk para pemuda itu ke jalan yang lurus di antara kaumnya. Karena sesungguhnya orang yang diberi petunjuk oleh Allah, dialah yang mendapat petunjuk sesungguhnya. Dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tiada seorang pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.
(17) Maksudnya, Allah menjaga mereka dari (sengatan) matahari, menyediakan untuk mereka sebuah gua, apabila matahari terbit, (posisinya) menyerong ke arah kanan gua. Dan ketika ter-benam, (letak) matahari condong ke sebelah kiri gua. Akibatnya, sengatan panas matahari tidak mengenai mereka sehingga bisa me-rusak tubuh-tubuh mereka. وَهُمْ فِيْ فَجْوَةٍ مِّنْهُۗ “Mereka berada dalam tempat yang luas di dalamnya,” yaitu di dalam gua. Maksudnya, (me-reka) berada di tempat yang luas. Kondisi demikian itu supaya hawa dan angin semilir mengenai mereka dan udara yang tidak baik pergi dari mereka serta rasa tersiksa di tempat yang sempit (tidak mereka rasakan), apalagi dalam masa tinggal yang lama.
ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰ “Itu adalah sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah,” yang menunjukkan kekuasaanNya, rahmatNya dan pengabul-an doa mereka serta pemberian hidayah untuk mereka, sampai dalam masalah ini. Oleh karena itu, Allah berfirman, مَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ “Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang men-dapat petunjuk,” tidak ada jalan untuk menggapai hidayah kecuali dari Allah. Dia-lah Dzat yang memberikan hidayah dan petunjuk untuk kemaslahatan dua kampung (dunia dan akhirat) .
وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَه وَلِيًّا مُّرْشِدًا “Dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya,” maksudnya kamu tidak menda-pati seorang pun yang mengurusi dan mengaturnya sesuai dengan kondisi yang mengandung kemaslahatan baginya, tidak pula (sese-orang) yang menunjukinya ke jalan kebaikan dan keberuntungan. Karena Allah telah memutuskan kesesatan padanya. Tidak ada yang dapat menolak keputusanNya.
Dan engkau, yakni siapa pun yang melihat posisi gua itu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, sehingga melalui pintu gua itu cahayanya dapat masuk dan apabila matahari itu terbenam, cahayanya menjauhi mereka ke sebelah kiri sehingga mereka tidak tersengat oleh sinarnya yang panas. Posisi gua itu tidak menghadap secara langsung ke arah matahari terbit maupun terbenam, sehingga sinarnya yang panas tidak menyengat mereka, sedang mereka berada dalam tempat yang luas di dalam gua itu. Itulah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah untuk menjaga dan melindungi hambanya yang taat dan mendapat petunjuk. Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, karena kecenderungan hatinya untuk mendapat petunjuk maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa disesatkan-Nya, karena kecenderungan hatinya mengingkari ayat-ayat Allah maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberi petunjuk kepadanya dan membimbingnya kepada jalan yang benar. Dan engkau, yakni siapa pun yang melihat keadaan mereka di dalam gua, mengira mereka itu tidak tidur, sebab dilihat dari pandangan matanya keadaan mereka seperti terjaga, padahal mereka tidur lelap; dan kami bolak-balikkan tubuh mereka ke kanan dan ke kiri, sehingga tidak rusak oleh tanah sedang anjing mereka seakan-akan menjaga mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan keadaan mereka ketika itu, tentu kamu akan berpaling melarikan diri dari mereka dan penuh tanda tanya apa yang sesungguhnya terjadi pada mereka, dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka sebab kamu melihat sesuatu yang sangat menakjubkan yang tidak pernah kamu lihat sebelumnya.
Al-Kahfi Ayat 17 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 17, Makna Al-Kahfi Ayat 17, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 17, Al-Kahfi Ayat 17 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 17
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)