{17} Al-Isra / الإسراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | مريم / Maryam {19} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 29.
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا ﴿٢٩﴾
wa qulil-ḥaqqu mir rabbikum, fa man syā`a falyu`miw wa man syā`a falyakfur, innā a’tadnā liẓ-ẓālimīna nāran aḥāṭa bihim surādiquhā, wa iy yastagīṡụ yugāṡụ bimā`ing kal-muhli yasywil-wujụh, bi`sasy-syarāb, wa sā`at murtafaqā
QS. Al-Kahfi [18] : 29
Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
Katakanlah kepada orang-orang yang lalai itu: Apa yang aku bawa kepada kalian adalah kebenaran dari Rabb kalian. Barangsiapa di antara kalian yang ingin membenarkan dan mengamalkannya, maka lakukanlah, dan itu lebih baik baginya. Sebaliknya, barangsiapa yang ingin mengingkarinya, maka lakukanlah, karena ia tidak akan menzalimi kecuali dirinya sendiri. Sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir itu api yang sangat dahsyat yang pagarnya mengelilingi mereka. Jika orang-orang kafir itu meminta bantuan di neraka, dengan meminta air karena sangat kehausan, maka mereka akan diberi minum dengan air seperti minyak keruh yang sangat panas yang menghanguskan muka mereka. Itulah seburuk-buruk minuman yang tidak dapat menghilangkan dahaga mereka, bahkan menambah dahaga mereka. Sementara neraka itu adalah tempat yang paling buruk bagi mereka. Ini berisi ancaman dan peringatan yang keras terhadap orang yang berpaling dari kebenaran sehingga tidak mau beriman dengan risalah Muhammad dan tidak mengamalkan konsekuansinya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, berfirman kepada Rasul-Nya, “Hai Muhammad, katakanlah kepada manusia, bahwa apa yang engkau sampaikan kepada mereka dari Timan mereka adalah perkara yang hak yang tiada kebimbangan serta tiada keraguan padanya.”
maka barang siapa yang ingin (beriman), hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir), biarlah ia kafir.”
Kalimat ini mengandung ancaman dan peringatan yang keras. Karena itulah dalam firman berikutnya disebutkan:
Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu.
Yakni Kami mengincar mereka. Yang dimaksud dengan orang-orang yang zalim adalah orang-orang yang ingkar kepada Allah, Rasul-Nya, dan Kitab-Nya.
…neraka yang gejolaknya mengepung mereka.
Yang dimaksud dengan suradiquha ialah tembok-tembok neraka.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah, telah menceritakan kepada kami Diraj, dari Abul Haisam, dari Abu Sa’id Al-Khudri, dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Sesungguhnya pembatas-pembatas neraka itu ada empat tembok, ketebalan masing-masingnya sama dengan sejauh perjalanan empat puluh tahun.
Hadis ini diketengahkan oleh Imam Turmuzi dalam Bab “Sifatun Nar” (gambaran neraka), dan oleh Ibnu Jarir dalam kitab tafsirnya, melalui hadis Diraj Abus Samah dengan sanad yang sama.
Ibnu Juraij mengatakan bahwa Ibnu Abbas pernah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
yang gejolaknya mengepung mereka.
yaitu tembok yang berupa api yang mengepung mereka.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Husain ibnu Nasr dan Al-Abbas ibnu Muhammad,.keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Asim, dari Abdullah ibnu Umayyah, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Huyay ibnu Ya’la dari Safwan ibnu Ya’la, dari Ya’ la ibnu Umayyah yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Jahannam itu tiada ubahnya dengan lautan. Ketika ditanyakan kepada beliau, “Mengapa demikian?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membaca firman-Nya:
…yang gejolaknya meliputi mereka. Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Demi Allah, aku tidak akan memasukinya selama-lamanya, atau selama aku hidup, tiada sepercik pun darinya yang mengenaiku.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka., hingga akhir ayat.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa muhl artinya air yang kental seperti minyak goreng yang mendidih.
Mujahid mengatakan, muhl adalah seperti darah dan nanah.
Ikrimah mengatakan bahwa muhl artinya sesuatu yang panasnya tak terperikan.
Yang lainnya mengatakan bahwa muhl artinya sesuatu yang dilebur dengan api.
Qatadah mengatakan bahwa Ibnu Mas’ud melebur sesuatu dari emas di dalam sebuah tungku kecil, setelah mencair dan berbuih ia mengatakan, “Inilah yang lebih mirip dengan muhl.”
Ad-Dahhak mengatakan bahwa air neraka Jahannam itu hitam, neraka Jahannam itu sendiri hitam, dan para penduduknya hitam pula.
Semua pendapat yang telah disebutkan di atas tidaklah bertentangan satu dengan yang lainnya, karena sesungguhnya pengertian muhl mencakup sifat yang buruk itu, yakni hitam, busuk, kasar, dan panas. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
…yang menghanguskan muka.
Yakni karena panasnya. Jika orang kafir hendak meminumnya dan mendekatkannya ke mukanya, maka muhl membakarnya hingga kulit wajahnya rontok ke dalamnya, seperti yang disebutkan di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad berikut sanadnya yang telah disebutkan sebelum ini tentang tembok neraka, melalui Abu Sa’id Al-Khudri, dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda, “Air seperti muhl,” yakni seperti minyak yang mendidih, jika didekatkan ke muka peminumnya, maka rontoklah kulit mukanya, terjatuh ke dalamnya.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Turmuzi di dalam Bab “Gambaran Neraka”, bagian dari kitab Jami ‘-nya melalui hadis Rasyidin ibnu Sa’d, dari Amr ibnul Haris, dari Diraj dengan sanad yang sama. Kemudian Imam Turmuzi mengatakan, kami tidak mengenal hadis ini kecuali melalui riwayat Rasyidin. Dan Imam Turmuzi pernah membicarakan tentang predikatnya dalam periwayatan hadis menyangkut masalah hafalannya. Imam Ahmad telah meriwayatkannya seperti yang telah disebutkan di atas melalui Hasan Al-Asy-yab, dari Ibnu Lahi’ah, dari Diraj.
Abdullah ibnu Mubarak, dari Baqiyyah ibnul Walid, telah meriwayatkan dari Safwan ibnu Amr, dari Abdullah ibnu Bisyr, dari Abu Umamah, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sehubungan dengan firman-Nya: dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumnya air nanah itu. (Ibrahim:16-17) Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Minuman itu disuguhkan kepadanya, maka ia menolaknya, dan apabila didekatkan minuman itu kepadanya, terpangganglah mukanya dan berguguran lah kulit kepalanya. Apabila dia meminumnya, maka terputus-putuslah semua isi perutnya.” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk.
Sa’id ibnu Jubair mengatakan bahwa apabila ahli neraka merasa lapar, mereka meminta makan, lalu diberikan makan dari buah zaqqum dan mereka memakannya, maka berguguranlah kulit muka mereka. Seandainya seseorang bersua dengan mereka, dia pasti mengenal mereka karena bau hangus dari kulit muka mereka yang terbakar. Kemudian ditimpakan kepada mereka rasa haus, lalu mereka meminta minum, maka diberilah minuman seperti besi yang dilebur, yaitu minuman yang panasnya tidak terperikan. Apabila minuman itu didekatkan ke mulut mereka, maka dengan serta merta terpangganglah daging muka mereka karena sangat panasnya, sehingga jatuh berguguran. Karena itulah sesudah menggambarkan minuman ini dengan gambaran yang buruk lagi tercela, Allah berfirman:
Itulah seburuk-buruk minuman.
Yakni itulah minuman yang paling buruk. Sama halnya dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya. (Muhammad:15)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى,:
Diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. (Al-Ghasyiyah: 5)
Maksudnya, panasnya tak terperikan. Seperti yang disebutkan dalam ayat lainnya melalui firman-Nya:
Dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya. (Ar Rahmaan:44)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan tempat istirahat yang paling jelek.
Yakni seburuk-buruk tempat tinggal, tempat berbaring, tempat berkumpul, dan tempat istirahat adalah neraka. Sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (Al Furqaan:66)
(29) Maksudnya وَقُلِ “Katakanlah,” wahai Muhammad ke-pada umat manusia, bahwa الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكُمْۗ “kebenaran itu datangnya dari Rabbmu,” maksudnya, sungguh telah menjadi jelas antara petun-juk dengan kebatilan, kebenaran dengan kesesatan, sifat-sifat orang-orang yang berbahagia dengan sifat-sifat orang-orang yang seng-sara. Demikian itu berdasarkan hasil penjelasan Allah melalui lisan RasulNya. Apabila telah jelas, nampak, dan tidak ada kesamaran padanya فَمَنْ شَاۤءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَاۤءَ فَلْيَكْفُرْۚ “maka barangsiapa yang ingin (ber-iman), hendaklah dia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir), biarlah dia kafir,” maksudnya tidak ada pilihan kecuali menempuh salah satu dari dua jalan sesuai dengan adanya taufik bagi seorang ham-ba atau tidaknya. Allah telah memberinya kehendak untuk memilih antara keimanan dan kekufuran, kebaikan dan keburukan. Barang-siapa beriman, maka sungguh dia telah diberi taufik menuju ke-benaran, dan barangsiapa yang kafir, maka sungguh hujjah telah tegak atasnya, tidak ada yang memaksanya untuk beriman.
Sebagaimana Firman Allah,
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama Islam sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat.” (Al-Baqarah: 256).
[Bukan berarti dalam Firman Allah, فَمَنْ شَاۤءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَاۤءَ فَلْيَكْفُرْۚ “Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir), biarlah dia kafir,” mengandung penger-tian dibolehkannya dua perbuatan tersebut. Akan tetapi, hal itu merupakan peringatan dan ancaman bagi orang yang memilih ke-kafiran setelah adanya penjelasan yang sempurna. Sebagaimana ayat itu memuat pengertian untuk membiarkan orang-orang yang kafir tanpa diperangi].
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan tempat kembali dua golo-ngan itu. Allah berfirman, اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ “Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang yang zhalim itu,” karena kekufuran, kefa-sikan, dan kemaksiatan mereka نَارًاۙ اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَاۗ “neraka yang gejo-laknya mengepung mereka,” maksudnya pagar-pagarnya mengelilingi mereka, maka tidak ada celah keluar dan jalan untuk melarikan diri meninggalkannya. Api neraka membakar mereka. وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا “Dan jika mereka meminta minum,” maksudnya meminta minum untuk melenyapkan rasa haus yang mencekik يُغَاثُوْا بِمَاۤءٍ كَالْمُهْلِ “nis-caya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih,” maksudnya seperti timah yang mencair atau seperti kerak minyak karena sangat panas يَشْوِى الْوُجُوْهَۗ “yang menghanguskan muka.” Maka bagaimana (jadinya) dengan usus-usus dan perut-perut mereka?! Sebagaimana Firman Allah,
يُصْهَرُ بِه مَا فِيْ بُطُوْنِهِمْ وَالْجُلُوْدُ ۗ * وَلَهُمْ مَّقَامِعُ مِنْ حَدِيْدٍ
“Dengan air itu dihancurluluhkan segala yang ada dalam perut me-reka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka, cambuk-cambuk dari besi.” (Al-Hajj: 20-21).
ئْسَ الشَّرَابُۗ “Itulah minuman yang paling buruk,” yang dituju-kan untuk menghilangkan rasa dahaga dan menolak sebagian azab, namun malah menjadi penambah siksa mereka dan kedahsyatan hukuman mereka. وَسَاۤءَتْ “Dan yang paling jelek,” maksudnya, ne-raka itu (adalah tempat yang paling jelek sebagai) مُرْتَفَقًا “tempat istirahat.” Ini merupakan celaan tentang keadaan neraka, bahwasa-nya neraka merupakan seburuk-buruk tempat yang digunakan se-bagai tempat beristirahat, karena tidak ada tempat nyaman di dalam-nya. Akan tetapi, di dalamnya adalah siksa yang besar dan berat, yang tidak berhenti barang sesaat pun dari mereka. Mereka berduka cita di dalamnya, berputus asa dari segala kebaikan. Allah Yang Maha Pengasih telah melupakan (tidak mempedulikan) mereka berada dalam siksa sebagaimana mereka telah melupakanNya (di dunia).
Dan katakanlah wahai nabi Muhammad, kepada siapa saja bahwa kebenaran, yakni Al-Qur’an yang kusampaikan kepadamu itu datangnya dari tuhanmu; maka barangsiapa di antara kamu yang ingin beriman kepada wahyu yang kusampaikan hendaklah dia beriman, keuntungan dan manfaatnya akan kembali kepada diri mereka sendiri, dan barang siapa di antara kamu yang ingin kafir, menolak kebenaran itu, biarlah dia kafir, kerugian dan mudaratnya akan kembali kepada diri mereka sendiri. Allah menerangkan kerugian yang akan menimpa mereka dengan menyatakan, sesungguhnya kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yakni mereka yang angkuh dan menolak kebenaran yang kusampaikan, yang gejolaknya mengepung mereka dari segala penjuru. Jika mereka meminta pertolongan dari panasnya api neraka itu, mereka akan diberi minum dengan air seperti cairan besi atau minyak yang keruh yang mendidih yang panasnya menghanguskan wajah bila didekatkan kepadanya. Itulah minuman yang paling buruk dan neraka tempat dihidangkan minuman itu adalah tempat istirahat yang paling jelek. Sesungguhnya mereka yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan membuktikan keimanannya dengan mengerjakan kebajikan sesuai tuntunan kami. Kepada mereka kami memberikan pahala yang besar. Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu.
Al-Kahfi Ayat 29 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 29, Makna Al-Kahfi Ayat 29, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 29, Al-Kahfi Ayat 29 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 29
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)