{17} Al-Isra / الإسراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | مريم / Maryam {19} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 36.
وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَىٰ رَبِّي لَأَجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا ﴿٣٦﴾
wa mā aẓunnus-sā’ata qā`imataw wa la`ir rudittu ilā rabbī la`ajidanna khairam min-hā mungqalabā
QS. Al-Kahfi [18] : 36
dan aku kira hari Kiamat itu tidak akan datang, dan sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada ini.”
Dan aku tidak meyakini bahwa kiamat itu akan terjadi. Jika sekiranya kiamat itu terjadi (sebagaimana yang kamu kira, wahai orang mukmin), dan aku dikembalikan kepada Rabb-ku, pastilah aku akan mendapati di sisi-Nya tempat kembali yang lebih baik daripada kebun ini: karena kemuliaan dan kedudukanku di sisi-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang.
Maksudnya, hari kiamat itu tidak akan terjadi menurut keyakinannya.
…dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Tuhanku pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu.
Yakni seandainya hari kembali itu ada dan semuanya dikembalikan kepada Allah, tentulah aku di sana mendapat bagian yang lebih baik daripada yang ada sekarang di sisi Tuhanku. Seandainya tidak ada kemuliaan bagiku di sisi-Nya, tentulah Dia tidak akan memberiku semuanya ini. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku, maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada sisi-Nya. (Al Fushilat:50)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menyatakan:
Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami dan ia mengatakan, “Pasti aku akan diberi harta dan anak.” (Maryam:77)
Yakni di akhirat ia berangan-angan mendapatkan hal itu dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Penyebab turunnya ayat ini ialah berkenaan dengan Al-As ibnu Wa-il, seperti yang akan dijelaskan nanti di tempatnya, insya Allah.
35-36. Lalu rasa bangga di hadapan temannya itu tidak cukup sampai di situ, sampai akhirnya dia menetapkan dengan kejahilan dan kebodohannya dan menyangka tatkala masuk ke dalam kebunnya “Ia berkata, ‘Aku kira kebun ini tidak akan binasa’ ,” yaitu terputus dan sirna “selama-lamanya.” Dia merasa tenang dan ridha dengan dunia serta mengingkari Hari Kebangkitan.
Dia berkata, “Dan aku tidak mengira Hari KIamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembaikan kepada Rabbku,” sebagai prediksinya “pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu,” maksudnya Dia akan memberikan kepadaku yang lebih baik daripada kedua kebun ini! Perkataan ini tidak lepas dari dua perkara, boleh jadi dia mengetahui kepastian keadaan , jadi perkataannya ini ditujukan untuk mengejek dan mengolok-olok, sehingga menjadi bentuk tambahan kekufuran kepada kekufuran (sebelumnya), atau perkataannya itu adalah benar-benar prasangka murni terhadap sebuah kepastian.
Maka, jadilah dia orang yang paling bodoh, lagi pincang akalnya. Apakah terdapat korelasi antara kenikmatan dunia dengan kenikmatan akhirat, hingga dia menyangka dengan kebodohannya, barangsiapa diberi kenikmatan di dunia, pasti akan diberi kenikmatan pula di akhirat?! Bahkan pada umumnya, Allah menjauhkan dunia dari wali-wali dan orang-orang pilihanNya, lalu memudahkannya bagi musuh-musuhNYa yang tidak memiliki apa-apa di akhirat.
Secara tekstual, dia mengetahui kepastian keadaan. Akan tetapi, dia mengatakan perkataan ini dalam rangka melontarkan ejekan dan olokan dengan dalil Firman Allah, “Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zhalim terhadap dirinya sendiri.” Penetapan bahwa dia bersifat zhalim ketika memasukinya, yang kemudian muncul ucapannya yang telah terjadi itu, menunjukkan kesombongan dan kecongkakannya.
Dan aku tidak mengira bahwa hari kiamat itu akan datang dan tidak percaya kepada kebangkitan, dan sekiranya hari kiamat dan kebangkitan itu benar-benar datang seperti yang engkau katakan, lalu aku dikembalikan kepada tuhanku pada hari kebangkitan, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada ini, yakni lebih baik daripada keadaanku di dunia pada saat ini. Temannya yang beriman berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya untuk menanggapi perkataanya yang sombong dan tidak percaya kepada tuhan, ia berkata, apakah engkau kafir kepada tuhan yang menciptakan engkau dari tanah, yakni engkau berasal dari adam yang diciptakan dari tanah, kemudian dari setetes air mani, yakni engkau sendiri sebagaimana keturunan adam berasal dari setetes air mani yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan dan makanan yang tumbuh di tanah, lalu dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna’ adalah aneh jika engkau tetap ingkar kepada tuhan dan hari kebangkitan, serta tidak mensyukuri nikmat yang dianugerahkan tuhanmu.
Al-Kahfi Ayat 36 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 36, Makna Al-Kahfi Ayat 36, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 36, Al-Kahfi Ayat 36 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 36
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)