{17} Al-Isra / الإسراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | مريم / Maryam {19} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 45.
وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًا تَذْرُوهُ الرِّيَاحُ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ مُقْتَدِرًا ﴿٤٥﴾
waḍrib lahum maṡalal-ḥayātid-dun-yā kamā`in anzalnāhu minas-samā`i fakhtalaṭa bihī nabātul-arḍi fa aṣbaḥa hasyīman tażrụhur-riyāḥ, wa kānallāhu ‘alā kulli syai`im muqtadirā
QS. Al-Kahfi [18] : 45
Dan buatkanlah untuk mereka (manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Buatlah perumpamaan, wahai Rasul, kepada manusia (terutama orang-orang yang sombong di antara mereka) tentang sifat dunia yang mereka terpedaya dengannya, dalam hal keindahannya dan cepat lenyapnya. Dunia adalah laksana air hujan yang Allah turunkan dari langit, lalu dengan air itu keluar tumbuhan dengan seizinnya, dan menghijau. Namun ini hanya berlangsung dalam waktu yang tidak lama, kemudian tumbuhan ini menjadi kering kerontang yang diterbangkan angin ke segala arah. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Yakni, Dia memiliki kekuasaan yang besar atas segala sesuatu.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada Nabi-Nya:
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia) kehidupan dunia.
tentang kefanaannya, bahwa dunia itu pasti lenyap dan habis masanya.
…sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi.
Maksudnya, biji-bijian yang ditanam padanya menjadi subur dan tumbuh dengan pesat, berbunga, bercahaya serta hijau segar. Sesudah itu semua disebutkan oleh firman-Nya:
Kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. (Al Kahfi:45)
Yakni kering kerontang berhamburan tertiup oleh angin ke segala arah.
Dan adalah Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Artinya, Dia mampu menciptakan keadaan seperti itu dan membuat perumpamaan seperti itu. Sering sekali Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى membuat perumpamaan seperti itu untuk kehidupan dunia, seperti apa yang disebutkan-Nya dalam surat Yunus melalui firman-Nya:
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang di makan manusia dan binatang ternak. (Yunus:24), hingga akhir ayat.
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam surat Az-Zumar, yaitu:
Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit. Maka diaturnya menjadi sumber-sumber di bumi, kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya. (Az Zumar:21), hingga akhir ayat.
Dalam surat Al-Hadid disebutkan oleh firman-Nya:
Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan, dan bermegah-megah antara kalian serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani. (Al-Hadid : 20), hingga akhir ayat.
Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan:
Dunia itu adalah hijau lagi manis.
(45) Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman pertama-tama kepada NabiNya, dan terarah kepada orang-orang yang mewarisi (misinya) sepening-gal beliau secara otomatis, “Buatkanlah untuk manusia, مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا “perumpamaan kehidupan dunia,” agar mereka mengimajinasikannya dengan benar dan mengetahui (seluk-beluknya) zahir dan batin, membandingkannya dengan kampung akhirat, dan mengutamakan manakah yang seharusnya dikedepankan. Sesungguhnya permisal-an kehidupan dunia, ibarat air hujan yang turun ke tanah. Kemudian tumbuh-tumbuhan menjadi subur, menumbuhkan segala macam tanaman yang sedap dipandang. Pada saat perhiasan dan keindah-annya menyebabkan para pemandangnya senang dan membuat orang-orang yang menyaksikannya ceria serta menawan pandangan-pandangan insan-insan yang lalai, tiba-tiba ia berubah menjadi هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ “kering yang diterbangkan oleh angin,” akibatnya, ta-naman yang indah dan bunga yang memikat serta panorama yang menarik menjadi sirna. Tanah menjadi penuh dengan debu. Fokus pandangan pun beralih darinya, mata-mata berpaling darinya, me-nyebabkan hati sesak.
Demikian pula kondisi dunia, di saat pemiliknya terpukau dengan masa mudanya, berhasil mengalahkan kawan-kawan dan teman-teman dalam masalah ini, menggenggam dirham dan dinar, memunguti bunga-bunga kelezatannya, larut dalam kenikmatan-kenikmatannya di seluruh waktunya, dan dia pun menyangka akan senantiasa berada di dalamnya di seluruh hari-harinya, sekonyong-konyong kematian mendatanginya atau kehancuran menimpa harta-bendanya, kegembiraannya pun pudar, kelezatan dan kegirangan-nya hilang. Hatinya sesak karena didera berbagai macam kepedih-an. Dia pun terpisah dengan masa mudanya, kekuatan, dan kekaya-annya. Tinggal sendirian ditemani amal baik atau buruknya.
Pada saat itulah, orang zhalim menggigit dua tangannya lan-taran mengetahui kondisinya yang nyata dan berangan-angan bisa kembali ke dunia (untuk memperbaiki diri). Bukan untuk menuntas-kan nafsu syahwatnya, akan tetapi dalam upaya menambal keku-rangan-kekurangan yang dia kerjakan berupa kelalaian-kelalaian, dengan taubat dan beramal shalih.
Orang yang cerdik lagi berkepribadian kuat yang meraih taufik (dari Allah) menghadirkan kondisi ini ke hadapan matanya. Kemu-dian berkata kepada dirinya sendiri, “Anggap saja bahwa engkau sudah mati, dan pasti engkau akan mati, kondisi manakah yang engkau pilih, tertipu dengan keindahan tempat ini (dunia) dan ber-senang-senang layaknya binatang-binatang ternak yang sedang berkeliaran, ataukah beramal untuk tempat yang perjamuannya abadi dan naungannya (pun demikian). Di dalamnya terdapat apa saja yang diinginkan oleh hati dan sedap (dipandang) mata. Dengan ini bisa diketahui, apakah seorang hamba mendapatkan taufik atau tersia-siakan, memperoleh keuntungan atau kerugian.”
Dan berilah perumpamaan kepada mereka, semua manusia, bahwa kehidupan dunia adalah seperti air hujan yang kami turunkan dari langit, lalu menyirami tumbuh-tumbuhan maka bercampurlah dengannya tumbuhtumbuhan di muka bumi, dengan siraman air, tumbuh-tumbuhan itu menjadi subur, kemudian tidak lama sesudah itu tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah mahakuasa atas segala sesuatu. Dia mahakuasa menyuburkan tumbuh-tumbuhan dan mahakuasa pula menjadikannya layu dan kering kerontang. Demikianlah perumpamaan kehidupan dunia. Kesenangan dan kebahagiaan tidak kekal di dalamnya dan tidak berlangsung selama-lamanya. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, baik dan indah sifatnya serta bermanfaat bagi manusia, tetapi dapat memperdaya dan tidak kekal; tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh yang dilakukan karena Allah dan sesuai tuntunan agama adalah lebih baik pahalanya di sisi tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan yang dapat membawa kepada kebahagiaan yang kekal sampai di akhirat nanti.
Al-Kahfi Ayat 45 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 45, Makna Al-Kahfi Ayat 45, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 45, Al-Kahfi Ayat 45 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 45
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)