{17} Al-Isra / الإسراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | مريم / Maryam {19} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 55.
وَمَا مَنَعَ النَّاسَ أَنْ يُؤْمِنُوا إِذْ جَاءَهُمُ الْهُدَىٰ وَيَسْتَغْفِرُوا رَبَّهُمْ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمْ سُنَّةُ الْأَوَّلِينَ أَوْ يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ قُبُلًا ﴿٥٥﴾
wa mā mana’an-nāsa ay yu`minū iż jā`ahumul-hudā wa yastagfirụ rabbahum illā an ta`tiyahum sunnatul-awwalīna au ya`tiyahumul-‘ażābu qubulā
QS. Al-Kahfi [18] : 55
Dan tidak ada (sesuatu pun) yang menghalangi manusia untuk beriman ketika petunjuk telah datang kepada mereka dan memohon ampunan kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlaku pada) umat yang terdahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.
Tidak ada yang menghalangi manusia dari beriman (ketika Rasul Muhammad sallallahu alaihi wa sallam datang kepada mereka dengan membawa al-Qur’an), dan beristighfar kepada Rabb mereka, memohon ampun-Nya untuk mereka, kecuali tantangan mereka terhadap Rasul dan permintaan mereka agar mereka ditimpa Sunnatullah (ketetapan Allah) dalam membinasakan umat-umat sebelum mereka, atau azab Allah menimpa mereka di depan mata mereka.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan tentang kebandelan sikap orang-orang kafir, baik yang dahulu maupun yang sekarang, mereka selalu medustakan perkara hak yang jelas lagi gamblang, sekalipun dibarengi dengan tanda-tanda dan bukti-bukti yang jelas. Tiada faktor yang mencegah mereka untuk mengikuti perkara yang hak selain keinginan mereka menyaksikan azab yang telah diancamkan terhadap mereka dengan mata kepala sendiri. Seperti apa yang dikatakan oleh segolongan di antara mereka kepada nabinya, yang hal ini disebutkan di dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang benar. (Asy Syu’ara:187)
Golongan yang lain dari kalangan orang-orang kafir itu ada yang mengatakan, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Datangkanlah kepada kami siksa Allah, jika kalian termasuk termasuk orang-orang yang benar. (Al ‘Ankabut:29)
Dan orang-orang Quraisy mengatakan, yang disebutkan dalam firman -Nya:
Ya Allah, jika betul (Al-Qur’an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih. (Al Anfaal:32)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى lainnya yang mengatakan:
Mereka berkata, “Hai orang yang diturunkan Al-Qur’an kepadanya, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang gila. Mengapa kamu tidak mendatangkan malaikat kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar?” (Al Hijr:6-7)
Masih banyak ayat lainnya yang menunjukkan makna ini.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlaku pada) umat-umat yang dahulu.
Yaitu diliputi oleh azab dan dibinasakan sampai ke akar-akarnya tanpa ada seorang pun yang tersisa dari mereka.
…atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.
Maksudnya, mereka melihatnya dengan mata kepala mereka sendiri berada di hadapan mereka.
(55) Maksudnya tidak ada faktor yang menghalang-halangi manusia untuk beriman –padahal keberadaan hidayah yang dapat membedakan antara petunjuk dan kesesatan, kebenaran dan kebatil-an telah sampai kepada mereka dan telah tegak hujjah Allah atas mereka– dan bukan (pula) penjelasan (yang gamblang) yang meng-hambat mereka (untuk beriman). Akan tetapi, sebab yang meng-halangi mereka dari keimanan adalah kezhaliman dan permusuh-an. Sehingga tidak ada yang ditunggu kecuali ketetapan Allah dan kebiasaanNya pada generasi-generasi dahulu, yaitu jika mereka tidak beriman, maka disegerakan siksa pada mereka atau mereka akan menyaksikan siksa telah menyongsong mereka. Mereka benar-benar melihatnya dengan mata kepala mereka sendiri. Artinya, hendaklah mereka takut terhadapnya dan bertaubat dari kekufuran mereka, sebelum siksaan (datang) yang tidak bisa ditolak lagi.
Dan tidak ada sesuatu pun yang menghalangi manusia, yakni kaum musyrik mekah untuk beriman ketika petunjuk telah datang kepada mereka dan tidak ada juga yang menghalangi mereka memohon ampunan kepada tuhannya, kecuali keinginan menanti datangnya hukum Allah berupa sunah atau ketetapan-Nya yang telah berlaku pada umat yang terdahulu, yakni datangnya mukjizat yang mereka saksikan dengan mata kepala sendiri atau datangnya azab atas mereka dengan nyata. Mereka tidak akan beriman kecuali apabila datang azab kepada mereka sebagaimana yang ditimpakan kepada umat terdahulu. Allah sungguh tidak menghendaki keimanan seseorang dilakukan dengan terpaksa. Allah menghehendaki keimanan yang tulus, yang dilakukan dengan kesadaran, tanpa paksaan. Dan kami tidak mengutus rasul-rasul termasuk engkau wahai nabi Muhammad, melainkan sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan kepada manusia agar mereka beriman, tetapi orang yang kafir terus-menerus membantah para rasul itu dengan cara yang batil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak, yakni kebenaran ayatayat Allah dan mereka menjadikan ayat-ayat-ku dan apa yang diperingatkan terhadap mereka oleh para rasul sebagai olok-olokan. Mereka berkata bahwa para rasul hanyalah seorang manusia dan apa yang dikatakan oleh mereka hanyalah kebohongan belaka.
Al-Kahfi Ayat 55 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 55, Makna Al-Kahfi Ayat 55, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 55, Al-Kahfi Ayat 55 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 55
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)