{17} Al-Isra / الإسراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | مريم / Maryam {19} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 57.
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ فَأَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ ۚ إِنَّا جَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا ۖ وَإِنْ تَدْعُهُمْ إِلَى الْهُدَىٰ فَلَنْ يَهْتَدُوا إِذًا أَبَدًا ﴿٥٧﴾
wa man aẓlamu mim man żukkira bi`āyāti rabbihī fa a’raḍa ‘an-hā wa nasiya mā qaddamat yadāh, innā ja’alnā ‘alā qulụbihim akinnatan ay yafqahụhu wa fī āżānihim waqrā, wa in tad’uhum ilal-hudā fa lay yahtadū iżan abadā
QS. Al-Kahfi [18] : 57
Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sungguh, Kami telah menjadikan hati mereka tertutup, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka. Kendatipun engkau (Muhammad) menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk untuk selama-lamanya.
Tidak ada seorang pun yang lebih zalim daripada orang yang telah diberi nasihat dengan ayat-ayat Rabb-nya yang terang, lalu ia berpaling darinya kepada kebatilannya, dan melupakan perbuatan-perbuatan buruk yang dikerjakan oleh kedua tangannya lalu tidak bertaubat darinya. Sesungguhnya Kami telah meletakkan penutup atas hati mereka, sehingga mereka tidak bisa memahami al-Qur’an dan tidak mengetahui kebaikan yang terdapat di dalamnya. Kami letakkan pula semacam sumbatan di telinga mereka, sehingga mereka tidak bisa mendengarnya dan tidak bisa memetik manfaatnya. Jika kamu menyeru mereka kepada keimanan, niscaya mereka tidak akan memenuhi seruanmu, dan mereka tidak akan mendapat petunjuk kepadanya selama-lamanya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa hamba Allah manakah yang lebih aniaya. daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Tuhannya, lalu dia berpaling darinya. Yakni pura-pura melupakannya, berpaling darinya, tidak mau mendengarkannya, tidak pula mempedulikannya.
…dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangan-nya?
berupa amal-amal yang buruk dan perbuatan-perbuatan yang jahat.
Sesungguhnya Kami telah meletakkan di atas hati mereka.
Yaitu hati orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Allah dan melupakan perbuatan jahat dirinya.
…tutupan (sehingga mereka tidak) memahaminya.
Yakni lapisan yang menutupi hati mereka, agar mereka tidak memahaminya Al-Qur’an ini dan keterangannya (hadis-hadis Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ).
…dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka.
Yaitu penyumbat yang bersifat abstrak, agar mereka tidak dapat mendengar petunjuk.
…dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.
(57) Allah جَلَّ جَلالُهُ memberitahukan bahwa tidak ada tindakan kezhaliman yang paling fatal dan kejahatan yang paling besar, dari seseorang hamba yang sudah diingatkan dengan ayat-ayat Allah dan dijelaskan kepadanya kebenaran dari kebatilan, petunjuk dari kesesatan, ditakut-takuti, diperingatkan dan dianjurkan (dengan balasan baik), akan tetapi dia berpaling muka darinya, tidak sudi mengambil pelajaran dari peringatan yang diarahkan kepadanya, serta tidak meninggalkan kebiasaan lamanya وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُۗ “dan melupakan sesuatu yang dikerjakan oleh kedua tangannya,” yang berupa dosa-dosa. Tidak bermuraqabah kepada ‘Allamul ghuyub (Dzat Yang Maha Mengetahui alam ghaib). Ini lebih besar kezhalimannya dari-pada orang yang berpaling tapi memang belum pernah didatangi ayat-ayat Allah dan belum diperingatkan dengannya –meskipun orang ini juga telah berbuat zhalim– akan tetapi orang tadi lebih dahsyat kezhalimannya daripada orang ini, karena dia melanggar atas dasar pengetahuan dan ilmu, dan lebih besar (kezhalimannya) dibandingkan orang yang keadaannya tidak demikian. Allah meng-hukumnya lantaran berpaling dari ayat-ayatNya dan melupakan dosa-dosanya, serta tenang dengan dirinya dalam kondisi buruk, padahal mengetahuinya, dengan hukuman menutup pintu-pintu hidayah baginya, dalam bentuk meletakkan tutup (akinnah) di atas hatinya yaitu penutup-penutup kuat yang menghalanginya untuk memahami ayat-ayat Allah meskipun dia mendengarnya. Tidak mungkin dia bisa mengusahakan pemahaman yang sanggup me-nembus hatinya.
وَفِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرًاۗ “Dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga me-reka,” maksudnya ketulian yang mengganjal mereka untuk sanggup mencapai ayat-ayat dan mendengarkannya guna mencari manfaat. Bila kondisi mereka semacam ini, maka tidak ada jalan hidayah bagi mereka.
اِنْ تَدْعُهُمْ اِلَى الْهُدٰى فَلَنْ يَّهْتَدُوْٓا اِذًا اَبَدًا “Dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya,” karena orang yang diharapkan menyambut kete-rangan dari penyeru adalah orang yang tidak berilmu. Sementara mereka yang telah mengetahui kemudian membutakan diri, melihat jalan kebenaran, lantas mereka tinggalkan, (dan melihat) jalan ke-sesatan justru mereka tempuh, maka Allah menimpakan hukuman atas mereka dengan mengunci hati-hati mereka dan mematrinya. Tidak ada rekayasa dan jalan untuk memberi hidayah kepada me-reka lagi. Dalam ayat ini, terdapat takhwif (menakut-nakuti) bagi orang yang meninggalkan kebenaran setelah mengetahuinya berupa dihalanginya antara dia dengan hidayah, dan sudah tidak mungkin lagi setelah itu ada kejadian yang lebih menakutkan dan membuat-nya jera dari kesesatannya.
Dan siapakah yang lebih zalim, yakni tidak ada yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat tuhannyadengan bermacam-macam cara, lalu dia berpaling darinya tidak mau memikirkan dan merenungkannya, dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya, yakni kejahatan yang mereka lakukan. Sungguh, kami telah menjadikan hati mereka tertutup sehingga mereka tidak memahaminya, dan kami letakkan pula sumbatan di telinga mereka, sehingga mereka terhalang dari mendengar dan memahami ayat-ayat Allah yang terkandung dalam kitab suci. Kendatipun engkau wahai nabi Muhammad menyeru mereka kepada petunjuk agar mereka beriman dan taat kepada Allah, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk untuk selama-lamanya karena kerasnya hati mereka dalam mengingkari ayat-ayat Allah. Dan tuhanmu maha pengampun, memiliki kasih sayang. Jika dia hendak menyiksa mereka karena perbuatan mereka, tentu dia akan menyegerakan siksa bagi mereka, sesuai dengan hak dan keadilan-Nya. Allah dengan kasih sayang-Nya tidak menyegerakan siksaan untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat. Tetapi bagi mereka ada waktu tertentu untuk mendapat siksa yang mereka tidak akan menemukan tempat berlindung dari-Nya.
Al-Kahfi Ayat 57 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 57, Makna Al-Kahfi Ayat 57, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 57, Al-Kahfi Ayat 57 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 57
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)