{17} Al-Isra / الإسراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | مريم / Maryam {19} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 70.
قَالَ فَإِنِ اتَّبَعْتَنِي فَلَا تَسْأَلْنِي عَنْ شَيْءٍ حَتَّىٰ أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا ﴿٧٠﴾
qāla fa inittaba’tanī fa lā tas`alnī ‘an syai`in ḥattā uḥdiṡa laka min-hu żikrā
QS. Al-Kahfi [18] : 70
Dia berkata, “Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku menerangkannya kepadamu.”
Khidhir pun setuju, dan mengatakan kepadanya: Jika kamu mengikutiku, maka janganlah bertanya kepadaku tentang sesuatu pun yang kamu pungkiri, hingga aku sendiri yang akan menjelaskan kepadamu tentang perkara yang tidak kamu ketahui tanpa pertanyaan darimu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dia berkata, “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun.”
Yakni memulai menanyakannya.
s…ampai aku sendiri menerangkannya kepadamu.
Yaitu aku sendirilah yang akan menjelaskannya kepadamu, sebelum itu kamu tidak boleh mengajukan suatu pertanyaan pun kepadaku.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Humaid ibnu Jubair, telah menceritakan kepada kami Ya’qub, dari Harun, dari Ubaidah, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Musa a.s. bertanya kepada Tuhannya, “Wahai Tuhanku, hamba-hamba-Mu yang manakah yang paling disukai olehmu?” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menjawab, “Orang yang selalu ingat kepada-Ku dan tidak pernah melupakan Aku.” Musa bertanya, “Siapakah di antara hamba-hamba-Mu yang paling adil?” Allah menjawab, “Orang yang memutuskan (perkara) dengan hak dan tidak pernah memperturutkan hawa nafsunya.” Musa bertanya, “Wahai Tuhanku, siapakah di antara hamba-hamba-Mu yang paling alim?” Allah berfirman, “Orang yang rajin menimba ilmu dari orang lain dengan tujuan untuk mencari suatu kalimah yang dapat memberikan petunjuk ke jalan hidayah untuk dirinya, atau menyelamatkan dirinya dari kebinasaan.” Musa bertanya, “Wahai Tuhanku, apakah di bumi-Mu ini ada seseorang yang lebih alim daripada aku?” Allah berfirman, “Ya, ada.” Musa bertanya, “Siapakah dia?” Allah berfirman, “Dialah Khidir.” Musa bertanya, “Di manakah saya harus mencarinya?” Allah berfirman, “Di pantai di dekat sebuah batu besar tempat kamu akan kehilangan ikan padanya.” Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Musa berangkat mencarinya, dan kisah selanjutnya adalah seperti apa yang telah disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di dalam kitab-Nya, hingga akhirnya sampailah Musa di dekat batu besar itu. Ia bersua dengan Khidir, masing-masing dari keduanya mengucapkan salam kepada yang lainnya. Musa berkata kepadanya, “Sesungguhnya saya suka menemanimu.” Khidir menjawab, “Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup sabar bersamaku.” Musa berkata, “Tidak, saya sanggup.” Khidir berkata, “Jika kamu menemaniku:
…maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu.”
Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa Khidir membawa Musa berangkat menempuh jalan laut, hingga sampailah ke tempat bertemunya dua buah lautan, tiada suatu tempat pun yang airnya lebih banyak daripada tempat itu. Kemudian Allah mengirimkan seekor burung pipit, lalu burung pipit itu menyambar seteguk air dengan paruhnya. Khidir berkata kepada Musa, Berapa banyakkah air yang disambar oleh burung pipit ini menurutmu?” Musa menjawab, “Sangat sedikit.” Khidir berkata, “Hai Musa, sesungguhnya ilmuku dan ilmumu dibandingkan dengan ilmu Allah, sama dengan apa yang diambil oleh burung pipit itu dari lautan ini.” Sebelum peristiwa ini pernah terdetik di dalam hati Musa bahwa tiada seorang pun yang lebih alim daripada dia. Atau Musa pernah mengatakan demikian. Karena itulah maka Allah memerintahkan kepadanya untuk mendatangi Khidir. Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya ini menyangkut pelubangan perahu, pembunuhan terhadap seorang anak muda, dan pembetulan dinding yang akan runtuh, serta takwil dari semua perbuatan tersebut.
(70) Pada saat itulah, Khidhir berpesan kepada Musa, فَاِنِ اتَّبَعْتَنِيْ فَلَا تَسْـَٔلْنِيْ عَنْ شَيْءٍ حَتّٰٓى اُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu,” maksudnya janganlah eng-kau memulai untuk melontarkan pertanyaan dan pengingkaran kepadaku, sampai akulah yang akan menerangkan kepadamu apa yang terjadi, di waktu yang tepat untuk memberitahumu tentang itu. Ia melarang Musa untuk bertanya dan berjanji kepadanya untuk menerangkan kepadanya tentang hakikat peristiwa tersebut.
Nabi khidr memperkenankan permintaan nabi musa, tetapi dengan sebuah syarat. Dia berkata, jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun yang aku lakukan walaupun engkau tidak mengerti atau tidak menyetujuinya, sampai aku menerangkannya kepadamu bagaimana sebenarnya peristiwa itu terjadi menurut pengetahuan yang diberitahukan Allah kepadaku. Maka berjalanlah keduanya menelusuri pantai, hingga ketika keduanya menjumpai sebuah perahu yang sedang berlayar, keduanya menaiki perahu, lalu sampai di tengah laut, dia, yakni nabi khidr, melubanginya. Dia, yakni nabi musa, tidak sabar ketika melihat nabi khidr melubangi perahu itu dan tidak dapat menyetujuinya, maka ia berkata, mengapa engkau melubangi perahu itu, sungguh perbuatan itu sangat berbahaya. Apakah engkau bermaksud untuk menenggelamkan penumpangnya’ sungguh, aku bersumpah, engkau telah berbuat suatu kesalahan yang besar, yang tidak dapat dibenarkan menurut syariat.
Al-Kahfi Ayat 70 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 70, Makna Al-Kahfi Ayat 70, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 70, Al-Kahfi Ayat 70 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 70
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)