{17} Al-Isra / الإسراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | مريم / Maryam {19} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 76.
قَالَ إِنْ سَأَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍ بَعْدَهَا فَلَا تُصَاحِبْنِي ۖ قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَدُنِّي عُذْرًا ﴿٧٦﴾
qāla in sa`altuka ‘an syai`im ba’dahā fa lā tuṣāḥibnī, qad balagta mil ladunnī ‘użrā
QS. Al-Kahfi [18] : 76
Dia (Musa) berkata, “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau sudah cukup (bersabar) menerima alasan dariku.”
Musa berkata kepadanya: Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah kali ini, maka tinggalkanlah aku dan jangan perbolehkan aku menyertaimu lagi. Sungguh kamu sudah cukup memberikan uzur berkenaan dengan urusanku, dan kamu tidak melalaikan hal itu; yaitu kamu telah menyampaikan kepadaku bahwa aku tidak akan sangggup bersabar bersamamu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Khidir berkata, “Bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku.”
Jawaban ini merupakan pengukuhan terhadap syarat pertama yang telah diajukan. Karena itulah Musa mengatakan:
Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali ) ini.
Yakni sesudah kali ini jika saya menanyakan sesuatu lagi kepadamu.
…maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur kepadaku.
Maksudnya, saya sudah memberi maaf kepadamu, dan itu sudah cukup.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ziyad, telah menceritakan kepada kami Hajjaj ibnu Muhammad, dari Hamzah Az-Zayyat, dari Abu Ishaq, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, dari Ubay ibnu Ka’b yang mengatakan bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ apabila menyebut seseorang, lalu beliau berdoa untuknya, maka doanya itu dimulainya untuk dirinya sendiri. Dan pada suatu hari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Semoga rahmat Allah terlimpahkan untuk kita dan untuk Musa, seandainya dia tetap bersama temannya itu, tentulah dia akan banyak menyaksikan hal-hal yang menakjubkan. Akan tetapi, sangat disayangkan Musa mengatakan, “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur kepadaku.”
Maka قَالَ “dia berkata,” yaitu Musa إِنْ سَأَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍ بَعْدَهَا “Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini,” setelah kali ini فَلَا تُصَاحِبْنِي “maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu,” maksudnya engkau punya alasan dan berhak meninggalkan kesertaanku قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَدُنِّي عُذْرًا “sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan udzur kepadaku,” maksudnya kamu telah memberi toleransi bagiku, kamu tidak pelit untuk memberi kesempatan.
Mendengar peringatan kedua itu, nabi musa merasa tidak enak dan malu. Namun, karena keinginan untuk memperoleh ilmu darinya sangat kuat, dia memohon agar diberi kesempatan lagi. Dia berkata kepadanya, ‘jika aku bertanya lagi kepadamu tentang sesuatu yang kaulakukan setelah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu dalam perjalanan ini. Sesungguhnya engkau sudah cukup bersabar terhadapku yang terlalu banyak bertanya dan engkau juga mau menerima alasan dariku dan memaafkan aku. ’77. Permohonan nabi musa dikabulkan oleh hamba yang saleh itu, maka keduanya berjalan meneruskan pengembaraan hingga suatu ketika keduanya sampai di suatu negeri. Mereka datang kepada penduduk setempat dan bertanya tentang negeri itu. Rasa lapar yang mendera memaksa mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka tidak mau menjamu mereka. Karena tidak dijamu, kemudian keduanya melanjutkan perjalanan. Tidak lama sesudah itu mereka mendapatkan dinding sebuah rumah yang hampir roboh di negeri itu. Tanpa disuruh, lalu dia, hamba yang saleh itu, menegakkannya. Dengan terheran, dia, yaitu musa, berkata kepadanya, ‘jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk pekerjaan yang telah kaulakukan itu. ‘.
Al-Kahfi Ayat 76 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 76, Makna Al-Kahfi Ayat 76, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 76, Al-Kahfi Ayat 76 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 76
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)