{17} Al-Isra / الإسراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | مريم / Maryam {19} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 99.
۞ وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ ۖ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا ﴿٩٩﴾
wa taraknā ba’ḍahum yauma`iżiy yamụju fī ba’ḍiw wa nufikha fiṣ-ṣụri fa jama’nāhum jam’ā
QS. Al-Kahfi [18] : 99
Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Yakjuj dan Makjuj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apabila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya.
Kami biarkan Ya’juj dan Ma’juj (pada hari ketika janji Kami datang kepada mereka) melimpah dalam keadaan bercampur aduk satu dengan yang lainnya; karena sangat banyaknya jumlah mereka. Kemudian sangkakala ditiup untuk kebangkitan, lalu Kami kumpulkan makhluk seluruhnya untuk dihisab dan diberi balasan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…Kami biarkan sebagian dari mereka.
Yaitu sebagian dari manusia.
…di hari itu.
Yakni pada hari hancurnya bendungan itu, lalu Ya-juj dan Ma-juj keluar dari dinding itu menuju ke dunia manusia, maka Ya-juj dan Ma-juj datang bergelombang menyerang manusia dengan menimbulkan kerusakan pada harta benda dan menghancurkan segala sesuatu yang dimiliki manusia.
Hal yang sama telah dikatakan oleh As-Saddi sehubungan dengan makna firman-Nya:
Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain.
Demikian itu terjadi ketika Ya-juj dan Ma-juj keluar menuju ke dunia manusia. Hal ini terjadi sebelum hari kiamat dan sesudah peristiwa Dajjal, seperti yang akan dijelaskan nanti dalam tafsir firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya-juj dan Ma-juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (hari berbangkit). (Al Anbiyaa:96-97)
Dalam ayat ini disebutkan oleh firman-Nya:
…Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain.
Bahwa hal ini merupakan permulaan hari kiamat,
…kemudian ditiup lagi sangkakala.
Yakni sesudah peristiwa itu.
…lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.
Ulama lainnya berpendapat sehubungan dengan makna firman-Nya: Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lainnya. (Al Kahfi:99) Bahwa hal ini menceritakan tentang jin dan manusia pada hari kiamat nanti, mereka bercampur aduk dengan yang lainnya menjadi satu.
Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Muhammad ibnu Humaid, dari Ya’qub Al-Qummi, dari Harun ibnu Antrah, dari seorang guru dari kalangan Bani Fazzarah sehubungan dengan makna firman-Nya: Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain. (Al Kahfi:99) Bahwa apabila jin dan manusia bercampur aduk menjadi satu, iblis berkata, “Aku akan mencari berita tentang perkara ini buat kalian.” Maka iblis pergi ke arah timur, ia menjumpai para malaikat telah menghadangnya. Kemudian iblis pergi ke arah barat, maka ia menjumpai para malaikat yang telah menjaga bumi kawasan itu. Iblis berkata, “Tidak ada jalan.” Lalu ia pergi ke arah kanan dan kiri sampai ke ujung dunia, maka ia menjumpai para malaikat menjaganya, hingga iblis berkata, “Tidak ada jalan bagiku.” Ketika iblis dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba di tengah jalan muncul sesuatu seperti jaring, maka jaring itu menangkap iblis dan keturunannya. Ketika iblis dan keturunannya telah masuk ke dalam perangkap itu, tiba-tiba neraka bergejolak, dari dalamnya Allah mengeluarkan salah seorang malaikat penjaganya. Malaikat itu berkata.”Hai iblis, bukankah dahulu kamu mempunyai kedudukan di sisi Tuhanmu, bukankah kamu dahulu tinggal di dalam surga?” Iblis menjawab, “‘Hari ini bukanlah hari celaan. Seandainya Allah memfardukan kepada diriku suatu kewajiban, niscaya aku akan menyembah-Nya dalam menunaikan kewajiban itu dengan amal ibadah yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun semisalnya dari kalangan makhluk-Nya.” Malaikat penjaga neraka itu berkata, “Sesungguhnya Allah telah memfardukan kepadamu suatu kewajiban’ Iblis bertanya, “kewajiban apakah itu?” Malaikat menjawab, “Allah memerintahkan kepadamu agar masuk neraka.” Maka malaikat itu mengibaskan sayapnya kepada iblis dan keturunannya, sehingga iblis dan keturunannya terlempar ke dalam neraka. Saat itu neraka bergemuruh menggelegar dengan suara yang dahsyat, tiada seorang malaikat terdekat, dan tiada seorang nabi yang diutus pun melainkan terduduk bersideku di atas lututnya (karena ketakutan).
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim melalui hadis Ya’qub Al-Qummi dengan sanad yang sama. Kemudian ia meriwayatkannya pula melalui jalur lain, dari Ya’qub, dari Harun, dari Antrah, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain.
Bahwa makna yang dimaksud ialah jin dan manusia bercampur aduk antara satu dengan yang lainnya, menjadi satu.
Imam Nasai telah meriwayatkan melalui hadis Syu’bah, dari An-Nu’man ibnu Salim, dari Amr ibnu Aus, dari ayahnya, dari kakeknya (yaitu Aus ibnu Abu Aus) secara marfu’:
Sesungguhnya Ya-juj dan Ma-juj mempunyai kaum wanita yang mereka setubuhi sesukanya, dan mempunyai pepohonan yang mereka cangkokkan menurut apa yang mereka sukai. Tidaklah mati seseorang dari mereka melainkan meninggalkan keturunannya sebanyak seribu lebih.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kemudian ditiup lagi sangkakala.
As-Sur atau sangkakala seperti apa yang disebutkan di dalam hadis berupa terompet yang berbentuk tanduk, dan yang ditugaskan untuk meniupnya ialah Malaikat Israfil a.s. hadis-hadis yang menerangkan hal ini cukup banyak, sebagian darinya telah disebutkan, antara lain ialah sebuah hadis dari Atiyyah, dari Ibnu Abbas dari Abu Sa’id secara marfu’ menyebutkan:
Mana mungkin saya merasa senang, sedangkan malaikat pemegang sangkakala telah meletakkan sangkakalanya ke dalam mulutnya seraya mengernyitkan dahinya menunggu perintah yang didengarnya. Lalu para sahabat bertanya,” Maka apakah yang harus kami ucapkan?”. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Cukuplah Allah (Penolong) bagi kita, Dia sebaik-baik Pelindung, hanya kepada Allah-lah kita bertawakal.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.
Yakni Kami hadirkan semuanya untuk perhitungan amal perbuatan. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Katakanlah, “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.” (Al Waaqi’ah:49-50)
dan Kami kumpulkan seluruh manusia dan tidak Kami tinggalkan seseorang pun dari mereka. (Al Kahfi:47)
Tafsir Ayat:
Kata ganti, هُمْ (mereka) mempunyai kemungkinan menggantikan Ya’juj dan Ma’juj. Mereka itu, bila telah muncul ke hadapan orang-orang, (disebabkan banyak dan berjubelannya di seluruh bumi), bercampur aduk satu dengan yang lain. Seperti yang difirmankan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ,
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ
“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” (QS. Al-Anbiya`: 96).
Begitu pula, kata ganti: هُمْ (mereka) itu bisa mengarah kepada seluruh makhluk pada Hari Kiamat. Mereka berkumpul (jadi satu) pada hari itu, sehingga nampak sangat banyak dan bercampur aduk antara satu dengan yang lain karena kengerian-kengerian dan goncangan-goncangan hebat, berdasarkan Firman Allah,
وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِلْكَافِرِينَ عَرْضًا . الَّذِينَ كَانَتْ أَعْيُنُهُمْ فِي غِطَاءٍ عَنْ ذِكْرِي وَكَانُوا لَا يَسْتَطِيعُونَ سَمْعًا
“Kemudian (ketika) ditiup (lagi) sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya. Dan Kami nampakkan Jahanam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas. Yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaranKu, dan mereka tidak sanggup mendengar.” (QS. Al-kahfi: 100-101).
Tafsir Ayat:
Maksudnya, ketika Israfil meniup sangkakala (lagi), maka Allah mengembalikan seluruh roh kepada jasadnya, kemudian menghimpun dan mengumpulkan mereka di padang Hari Kiamat, dari umat-umat terdahulu dan manusia generasi akhir, kaum kafir dan kaum Mukminin, untuk ditanya dan diperhitungkan amalan mereka serta dibalasi atas dasar amalan mereka.
Bila saat itu tiba, semua yang ada di bumi akan hancur, dan pada hari itu kami biarkan mereka, yaitu yakjuj dan makjuj, berbaur antara satu dengan yang lain tanpa penghalang apa pun karena dinding kukuh itu telah hancur. Ketika mereka sudah bercampur baur dan sangkakala ditiup untuk yang kedua kali, akan kami kumpulkan mereka semuanya di padang mahsyar, tempat pertemuan semua makhluk ketika itu. 100. Peniupan sangkakala kedua menandakan dimulainya hari kebangkitan. Pada saat itu, yakjuj-makjuj dan semua manusia dikumpulkan di padang mahsyar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Banyak peristiwa yang terjadi setelah itu. Dan kami perlihatkan neraka jahanam sebagai tempat pembalasan kepada semua orang kafir tanpa terkecuali, dengan gambaran yang jelas pada hari itu agar mereka mengetahui balasan atas perbuatan mereka dahulu.
Al-Kahfi Ayat 99 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 99, Makna Al-Kahfi Ayat 99, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 99, Al-Kahfi Ayat 99 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 99
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)