{18} Al-Kahfi / الكهف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | طه / Thaha {20} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Maryam مريم (Maryam (Maria)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 19 Tafsir ayat Ke 6.
يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ ۖ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا ﴿٦﴾
yariṡunī wa yariṡu min āli ya’qụba waj’al-hu rabbi raḍiyyā
QS. Maryam [19] : 6
yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai.”
Ia akan mewarisi kenabianku dan kenabian keluarga Ya’qub. Jadikanlah anak ini sebagai orang yang diridhai oleh-Mu dan para hamba-Mu.
…dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub.
Pengertiannya sama dengan apa yang disebutkan di dalam firman lainnya:
Dan Sulaiman telah mewarisi Daud. (An Naml:16)
Yakni kenabiannya. Karena seandainya yang diwarisi itu adalah hartanya, tentulah tidak disebutkan Sulaiman secara khusus tanpa melibatkan saudara-saudaranya. Juga karena mengingat penyebutan mewarisi harta benda tidaklah begitu penting, sebab sudah dimaklumi sebagai suatu ketetapan dalam semua syariat (hukum) dan agama, bahwa anak mewarisi harta ayahnya. Seandainya pewarisan ini bukanlah pewarisan khusus, tentulah Allah tidak akan menyebutkannya. Pendapat ini diperkuat dan didukung oleh sebuah hadis sahih yang mengatakan:
Kami para nabi tidaklah diwaris, semua yang kami tinggalkan adalah sedekah.
Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub. (Maryam:6) bahwa peninggalan Zakaria adalah ilmu, dan dia termasuk keturunan Ya’qub.
Hasyim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Abu Khalid, dari Abu Saleh sehubungan dengan makna firman-Nya:
…yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub.
Yaitu hendaknya anak itu kelak akan menjadi nabi, sebagaimana bapak-bapaknya yang menjadi nabi.
Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Ma’mar, dari Qatadah, dari Al-Hasan, bahwa anak itu kelak akan mewarisi kenabian dan ilmunya.
As-Saddi mengatakan bahwa makna ayat ialah ‘kelak anak itu mewarisi kenabianku dan kenabian keluarga Ya’qub’.
Diriwayatkan dari Malik, dari Zaid ibnu Aslam sehubungan dengan makna firman-Nya:
…dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub.
Yakni kenabian mereka.
Jabir ibnu Nuh dan Yazid ibnu Harun telah meriwayatkan dari Ismail ibnu Abu Khalid, dari Abu Saleh sehubungan dengan makna firman-Nya:
…yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub.
Maksudnya, mewarisi hartaku dan mewarisi kenabian dari keluarga Ya’qub. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir di dalam kitab tafsirnya.
Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ma’mar, dari Qatadah, bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Semoga Allah merahmati Zakaria, tiadalah dia meninggalkan harta warisan. Dan semoga Allah merahmati Luth, sesungguhnya dia benar-benar berlindung kepada keluarga yang kuat.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Jabir ibnu Nuh, dari Mubarak ibnu Fudalah, dari Al-Hasan yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Semoga Allah merahmati saudaraku Zakaria, sebenarnya dia tidak meninggalkan harta warisan saat dia mengatakan, “Maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub.”
Semuanya ini adalah hadis-hadis mursal yang tidak bertentangan dengan hadis-hadis sahih. Hanya Allah-lah yang mengetahui kebenarannya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridai. (Maryam:6)
Maksudnya diridai di sisi Engkau, juga dikalangan makhluk-Mu, yakni Engkau menyukainya dan menjadikannya disukai oleh makhluk-Mu dalam agama dan akhlaknya.
Perwalian yang dimaksud di sini adalah pengganti (dalam menangani urusan) agama dan pewaris kenabian, ilmu dan amal. Oleh karena itu, Zakaria bersabda, يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا “Yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub, dan jadikanlah dia, wahai Rabbku, seorang yang diridhai,” maksudnya seorang hamba shalih yang Engkau ridhai dan Engkau menjadikannya dicintai oleh para hambaMu. Pendek kata, beliau memohon kepada Allah agar dianugerahi seorang anak laki-laki yang shalih, yang hidup setelah Nabi Zakaria meninggal dan menjadi penggantinya, menjadi seorang nabi yang diridhai di sisi Allah dan disenangi oleh para makhlukNya. Ini adalah jenis anak yang paling sempurna. Dan termasuk cermin kasih sayang Allah kepada hambaNya (Zakaria), Allah memberinya seorang anak yang shalih, yang sarat dengan semua akhlak mulia dan perilaku yang terpuji. Lalu Allah menganugerahkan rahmat kepada Zakaria, lalu Allah mengabulkan doanya.
Ya tuhanku, aku berharap anak itu kelak menjadi penerusku yang akan mewarisi aku dalam tugas-tugasku sebagai penyeru umat dan mewarisi dari keluarga yakub yang melanjutkan tradisi dan agama nabi ibrahim. Kabulkanlah doaku dan jadikanlah dia, ya tuhanku, seorang yang selalu diridai dan dirahmati. ‘7. Allah mengabulkan doa nabi zakaria. Allah berfirman, ‘wahai zakaria, kami memperkenankan doamu. Melalui perantaraan jibril, kami memberi kabar gembira kepadamu dengan menganugerahimu seorang anak laki-laki yang namanya yahya. Nama ini merupakan sebutan yang kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya kepada siapa pun. ‘.
Maryam Ayat 6 Arab-Latin, Terjemah Arti Maryam Ayat 6, Makna Maryam Ayat 6, Terjemahan Tafsir Maryam Ayat 6, Maryam Ayat 6 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Maryam Ayat 6
Tafsir Surat Maryam Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)