{18} Al-Kahfi / الكهف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | طه / Thaha {20} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Maryam مريم (Maryam (Maria)) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 19 Tafsir ayat Ke 7.
يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَىٰ لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا ﴿٧﴾
yā zakariyy& innā nubasysyiruka bigulāminismuhụ yaḥyā lam naj’al lahụ ming qablu samiyyā
QS. Maryam [19] : 7
(Allah berfirman), “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.”
Wahai Zakariya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu tentang terkabulnya doamu. Sungguh Kami akan berikan kepadamu seorang anak yang bernama Yahya, yang Kami belum pernah memberi nama seorang pun dengan nama ini.
Seakan-akan disebutkan sebelumnya bahwa doa yang dipanjatkan Zakaria diperkenankan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Maka dikatakan kepadanya:
Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya.
Dalam ayat yang lain disebutkan oleh firman-Nya:
Di sanalah Zakaria mendoa kepada Tuhannya seraya berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.” Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di dalam mihrab (katanya), “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu), dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh.” (Ali Imran:38-39)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.
Qatadah, Ibnu Juraij, dan Ibnu Zaid mengatakan bahwa Allah belum pernah menamakan seseorang dengan nama Yahya. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir rahimahullah.
Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
…yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.
Yakni mirip dengannya.
Ia mengartikannya demikian karena menyamakannya dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain oleh firman-Nya:
maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepadaNya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)? (Maryam:65)
Yaitu yang serupa dengan Dia.
Ali ibnu Abu Talhah yang telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan maknanya, bahwa sebelum itu tidak ada pasangan mandul yang dapat melahirkan anak seperti dia. Hal ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa Zakaria a.s. sebelumnya tidak punya anak, begitu pula istrinya, dia adalah seorang wanita yang mandul sejak semula. Lain halnya dengan Nabi Ibrahim a.s. dan istrinya Sarah a.s., keduanya hanya merasa heran dengan berita gembira akan kelahiran Ishaq, padahal keduanya telah berusia lanjut, bukan karena keduanya mandul. Karena itulah Nabi Ibrahim a.s. berkata seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku, padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan itu? (Al Hijr:54)
Padahal tiga belas tahun sebelumnya Nabi Ibrahim a.s. telah mempunyai seorang putra, yaitu Ismail a.s. Kemudian istrinya berkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh. Para malaikat itu berkata, “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kalian, hai ahlul bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.”(Huud:72-73)
Tafsir Ayat:
Maksudnya, Allah جَلَّ جَلالُهُ memberinya kabar gembira tentang (kelahiran) Yahya melalui para malaikat. Allah menamakannya dengan sebutan Yahya. Sebuah nama yang selaras dengan pemiliknya. Dia hidup dengan nyata lagi tampak oleh indera (hissi) sampai nikmat (Allah) sempurna pada dirinya dan juga hidup secara maknawi. Yaitu kehidupan hati dan ruhnya disertai wahyu, ilmu dan agama. لَمْ نَجْعَلْ لَهُ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا “Yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengannya,” maksudnya belum pernah ada seorang pun yang menggunakan nama ini sebelumnya. Ada kemungkinan (juga), makna ayat ini adalah Kami belum pernah menciptakan orang yang setara dan sama namanya dengannya dibanding masa sebelumnya. Sehingga, jadilah ini sebagai kabar gembira (bagi Zakaria) karena kesempurnaan Yahya, yang menyandang sifat-sifat yang yang terpuji, dan bahwa Yahya itu mengungguli orang-orang sebelumnya. Akan tetapi, berdasarkan kemungkinan ini, maka keumumannya harus ditakhsis (dipersempit) dengan Nabi Ibrahim, Musa, Nuh dan lain sebagainya, yang mereka ini dipastikan lebih baik dibandingkan dengan Yahya.
Allah mengabulkan doa nabi zakaria. Allah berfirman, ‘wahai zakaria, kami memperkenankan doamu. Melalui perantaraan jibril, kami memberi kabar gembira kepadamu dengan menganugerahimu seorang anak laki-laki yang namanya yahya. Nama ini merupakan sebutan yang kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya kepada siapa pun. ‘8. Mendengar berita gembira itu nabi zakaria heran dan bertanya pada diri sendiri tentang kemungkinannya. Dia berkata, ‘ya tuhanku yang maha pemurah, bagaimana mungkin aku akan bisa mempunyai anak seperti yang engkau beritakan, padahal istriku sejak masa mudanya dahulu adalah seorang yang mandul dan aku sendiri sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua yang pada lazimnya tidak mungkin memperoleh anak lagi”.
Maryam Ayat 7 Arab-Latin, Terjemah Arti Maryam Ayat 7, Makna Maryam Ayat 7, Terjemahan Tafsir Maryam Ayat 7, Maryam Ayat 7 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Maryam Ayat 7
Tafsir Surat Maryam Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)